in

Marc Marquez Sering Tersungkur di Lintasan karena Terlalu Berambisi?

Marc Marquez. Foto: Motosport.com.

Marc Marquez telah kembali ke dunia balap setelah absen lama karena cedera. Para penggemar sangat senang melihatnya kembali ke lintasan, dan mereka berharap ia akan melanjutkan dari posisi terakhirnya. Sayangnya, kembalinya Marquez ke dunia balap tidak berjalan mulus, karena ia terlibat dalam beberapa kecelakaan di awal musim MotoGP 2023.

Dijuluki ‘The Baby Alien’, Marquez merupakan salah satu pembalap tersukses dalam sejarah MotoGP. Dia telah memenangkan banyak gelar dan mencetak beberapa rekor yang mengukuhkan posisinya di hall of fame olahraga ini. Namun, kembalinya dia ke dunia balap sedikit tercoreng oleh serangkaian peristiwa yang tidak menguntungkan.

Pada paruh pertama musim MotoGP 2023, Marquez telah terjatuh dari motornya sebanyak 14 kali. Hal ini menempatkannya di posisi teratas dalam daftar pembalap yang paling sering mengalami kecelakaan di musim ini. Para penggemar dan pengamat sama-sama tercengang dengan performa buruk Marquez, dan banyak yang mulai mempertanyakan apakah dia masih bisa bersaing di level tertinggi.

Tak sampai disitu, pada paruh kedua musim MotoGP, performa Marc Marquez tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Bahkan, jumlah kecelakaannya meningkat menjadi 17 kali setelah ia terjatuh lagi pada sesi latihan bebas pertama (FP1) di Grand Prix Catalunya.

Rentetan insiden yang mengakibatkan Marquez terjatuh tersebut membuat tahun 2023 menjadi tahun terburuk dalam kariernya sejauh ini. Dia hanya berhasil mencetak 45 poin dalam 13 balapan musim ini, dan akibatnya, dia saat ini berada di peringkat ke-16 pada klasemen sementara MotoGP.

Lantas mengapa Marc Marquez terus menerus terjatuh di lintasan?

Menurut manajer tim Ducati, Davide Tardozzi, alasan utama Marquez sering terjatuh di MotoGP 2023 adalah karena ambisinya yang berlebihan terhadap mesin motor Honda miliknya. Tardozzi menjelaskan bahwa keinginan Marquez untuk memacu motornya hingga batas maksimal sering kali membuatnya mengambil risiko yang tidak perlu, yang pada akhirnya berujung pada kecelakaan dan cedera.

Lebih lanjut, Tardozzi juga menyebutkan bahwa keinginan kuat Marquez untuk menang dan mendominasi kompetisi terkadang mengaburkan penilaiannya, sehingga menyebabkan dia melakukan kesalahan yang dapat merugikan dalam hal poin dan klasemen kejuaraan. Terlepas dari bakat dan kemampuannya yang tak terbantahkan, rasa percaya diri dan ketidaksabaran Marquez yang berlebihan telah menjadi hambatan terbesarnya dalam meraih kesuksesan yang konsisten di dunia MotoGP.