Piala Dunia 2030 masih sangat jauh pelaksanaannya, tetapi induk organisasi sepakbola dunia, FIFA, sudah merencanakan beberapa format, termasuk negara yang akan bertindak sebagai tuan rumah.
FIFA berencana melakukan gelaran empat tahunan ini secara lintas benua. Piala dunia sebelum-sebelumnya hanya dilaksanakan di satu negara atau lebih dalam satu benua, untuk tahun 2030 akan ada beberapa benua yang menjadi pelaksana.
Spanyol, Portugal, dan Maroko. Secara geografis, Spanyol dan Portugal berada di Benua Eropa, sedangkan Maroko masuk dalam wilayah Benua Afrika.
Selain di tiga tuan rumah tersebut, akan ada tiga pertandingan awal yang akan digelar di Benua Amerika, tepatnya di Amerika Selatan. Di benua tersebut akan ada tiga negara yang akan menjadi pelaksana, yakni Uruguay, Argentina, dan Paraguay.
Format ini yang menjadi bahan pembicaraan yang mengarah kritik dari berbagai negara. Salah satu negara yang memberi kritik melalui pelatih timnasnya adalah Prancis. Didier Deschamps selaku pelatih Timnas Prancis menganggap hal ini mencederai sportivitas sepakbola.
“Terlepas ini adalah tren baru, menggelar turnamen di beberapa negara, ada aspek berbeda ketika tiga pertandingan digelar di Amerika Selatan,” ungkap Deschamps dikutip dari ESPN.
Pelatih Timnas Prancis tersebut menyatakan ada negara yang akan diuntungkan dan ada pula yang dirugikan. Hal ini berkaitan dengan mobilitas pertandingan.
“Saya tidak tahu negara mana saja yang akan terlihat. Itu artinya negara-negara Amerika Latin akan punya keuntungan dan negara-negara lain harus berpindah-pindah,” lanjut Didier Deschamps.
Didier Deschamps menjadi salah satu nama yang besar di piala dunia. Dia pernah meraih trofi tersebut saat masih aktif bermain dan juga saat telah menjadi pelatih.