Keindahan bunga primrose tak diragukan lagi. Tanaman yang berasal dari Eropa Barat dan Selatan ini memiliki daun berbentuk seperti lidah dan berwarna hijau.
Bunga ini memiliki corak warna yang elok. Bentuknya yang unik membuat tanaman ini hanya bisa diserbuki oleh serangga yang berlidah panjang seperti kupu-kupu.
Jika dijadikan tanaman hias, primrose cocok untuk digunakan pada taman, tanaman pembatas pagar atau bisa juga ditanam di wadah dan pot. Primrose memiliki sejumlah fakta yang menarik untuk disimak, berikut diantaranya:
Jadi pertanda pergantian musim
Jenis bunga yang banyak ditemukan di daerah pegunungan ini sering kali dijuluki sebagai bunga pertanda awal musim semi. Sebab primrose mekar pada bulan Desember sebelum natal dan bunga ini terus bermekaran sampai Mei atau awal Juni.
Nama ilmiah indah
Keindahan primrose seiring dengan nama ilmiahnya yang cukup menarik, yaitu Primula vulgaris. Namun dulu, bunga ini sempat memiliki nama ilmiah Primula acaulis.
Nama Primula acaulis diberikan oleh Carl Linnaeus pada tahun 1753. Namun, William Hudson, seorang ahli botani Inggris menetapkan nama ilmiahnya Primula vulgaris dalam publikasinya tahun 1762 yang dipakai hingga kini.
Tersebar luas di Inggris dan Irlandia
Jika di Indonesia bunga primrose, tak begitu banyak ditemukan. Namun bunga ini tersebar di seluruh wilayah Inggris dan Irlandia, Afrika Utara dan sebagian wilayah Asia Barat seperti dikutip firts-nature.
Memiliki beragam warna yang cantik
Primrose termasuk jenis bunga dengan spesies cukup banyak, yaitu sekitar 490-600 di berbagai tempat menurut laman Britannica. Hal itu membuat primrose juga memiliki corak warna yang beragam.
Banyak tumbuh di tempat yang teduh dan lembab
Menurut laman first-nature, habitat primrose berada di tempat teduh dan lembab. Sementara di alam liar, bunga ini banyak tumbuh subur di tepi sungai atau di daerah yang tanahnya tidak pernah mengering.