in

Jenis Baterai Mobil Listrik yang Perlu Diketahui

(FILES) This file photo taken on September 11, 2020 shows a Volkswagen ID.3 electric car that is being charged in Dresden, eastern Germany. - German automobile giant Volkswagen said on March 16, 2021 it is aiming to sell a million electrified vehicles in 2021 and dominate the market by 2025, as it races to catch up with US pioneer Tesla. (Photo by JENS SCHLUETER / AFP)

Mobil listrik telah menjadi tren baru di dunia otomotif. Dengan meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan dan kebutuhan untuk mengurangi emisi karbon, mobil listrik telah menjadi pilihan utama bagi banyak pembeli mobil. Mobil listrik tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga lebih hemat dibandingkan dengan mobil konvensional.

Salah satu komponen terpenting dari mobil listrik adalah baterai. Baterai memainkan peran penting dalam menentukan kinerja, jangkauan, dan efisiensi mobil. Tidak seperti mobil konvensional yang mengandalkan bahan bakar bensin atau solar, mobil listrik mengandalkan baterai yang dapat diisi ulang untuk menyalakan motornya. Baterai pada mobil listrik dirancang untuk menyimpan energi listrik dan mengubahnya menjadi energi mekanik yang menggerakkan mobil.

Baterai mobil listrik tersedia dalam berbagai jenis, yang paling umum adalah baterai lithium-ion. Baterai lithium-ion telah menjadi pilihan utama untuk mobil listrik karena kepadatan energinya yang tinggi, tingkat pelepasan sendiri yang rendah, dan masa pakai yang lama. Baterai ini juga ringan dan dapat diisi ulang dengan cepat, sehingga ideal untuk mobil listrik.

Solid State Battery

Baterai Solid State adalah inovasi terbaru di bidang kendaraan listrik. Dari segi spesifikasi, baterai ini sangat mirip dengan baterai lithium-ion. Perbedaan utama terletak pada kenyataan bahwa baterai Solid State menggunakan elektrolit padat, sedangkan baterai lithium-ion menggunakan elektrolit cair.

Baterai Solid State memiliki kepadatan yang lebih tinggi dan ukuran yang lebih baik dibandingkan dengan baterai lithium-ion. Akibatnya, diharapkan baterai ini akan mengungguli baterai lithium-ion dalam hal kinerja.

Nickel-Metal Hydride (NiMH)

Jenis baterai berikutnya adalah Nickel-Metal Hydride (NiMH), yang biasanya digunakan pada kendaraan listrik hibrida (HEV). Baterai ini memiliki karakteristik yang unik.

Dari segi umur, baterai NiMH dianggap lebih tahan lama dibandingkan dengan baterai Lithium-ion. Selain itu, baterai ini juga lebih mudah didaur ulang. Namun, harganya relatif mahal dan cenderung cepat panas.

Ternary Lithium-ion (NMC)

Ternary Lithium-ion (NMC) adalah baterai yang umum digunakan pada beberapa mobil listrik. Baterai NMC ini menggunakan nikel sebagai bahan utamanya, yang meningkatkan performa baterai lithium-ion.

Dari segi karakteristiknya, baterai ini memiliki stabilitas termal yang sangat baik, kapasitas tinggi, biaya yang relatif rendah, dan tegangan tinggi. Dengan karakteristik yang ditawarkan ini, tidak mengherankan jika jenis baterai NMC cukup populer di kalangan mobil listrik.

Sodium-ion

Baterai Sodium-ion mirip dengan baterai Lithium-ion dalam hal karakteristiknya. Satu-satunya perbedaan terletak pada katoda dan elektrolit. Biasanya, baterai Lithium-ion menggunakan ion lithium dalam katoda dan garam lithium. Di sisi lain, baterai Sodium-ion menggunakan ion natrium dalam katoda dan garam natrium dalam elektrolit.

Baterai Sodium-ion memiliki karakteristik yang mirip dengan baterai Lithium-ion. Namun, baterai ini memiliki jangkauan yang lebih pendek dan harga yang lebih terjangkau.

Sealed Lead Acid (SLA)

Baterai Sealed Lead Acid (SLA) telah dikembangkan sejak lama dan saat ini sebagian besar digunakan pada sepeda motor listrik berbiaya rendah. Namun, di masa depan, baterai SLA ini akan dipasang di berbagai mobil listrik dengan harga terjangkau.

Dari segi karakteristik, baterai SLA umumnya memiliki kapasitas baterai yang rendah. Selain itu, baterai ini memiliki bobot yang relatif berat. Namun demikian, harganya sangat terjangkau dan memiliki tingkat keamanan yang layak.

Lithium-ion (Li-ion)

Baterai yang paling umum digunakan untuk mobil listrik adalah baterai Lithium-ion. Baterai jenis ini juga sering digunakan di berbagai perangkat elektronik lainnya. Dari segi karakteristiknya, baterai Li-ion memiliki performa dan efisiensi yang baik pada suhu tinggi, umur yang panjang, dan kepadatan daya yang lebih tinggi dibandingkan dengan baterai lainnya.

Selain itu, baterai ini mampu mengisi daya dengan cepat. Satu-satunya kelemahan utama dari jenis baterai ini adalah harganya. Harga baterai ini sangat mahal, sering kali mencapai 50% dari harga mobil itu sendiri.