in

Perawatan Waru Landak, Bunga yang Tak Boleh Asal Dipanen

Tanaman waru landak. Foto: Tripadvisor.co.id

Waru landak atau Hibiscus mutabilis merupakan tanaman yang berasal dari Tiongkok, tapi kini sudah mudah ditemukan dalam keadaan liar maupun dibudidayakan di Indonesia. Tanaman ini banyak dimanfaatkan sebagai tanaman pagar.

Waru landak berbunga indah dalam bahasa Jawa. Bahasa Melayu mengenal bunga ini sebagai bunga waktu besar, bunga balik cahaya dan bunga landak.

Ciri tanaman Hibiscus mutabilis adalah merupakan tumbuhan perdu tegak yang mampu tumbuh hingga ketinggian dua sampai lima meter. Tanaman ini memiliki cabang dan berambut halus pada cabangnya.

Adapun bunga waru landak keluar dari daun pada ujung tangkai dan ranting pada bagian atas. Mahkota bunganya sendiri berdiameter 10-12 cm berjumlah tunggal atau ganda dengan warna putih atau merah muda saat pagi, tapi warnanya berubah menjadi merah jika sudah sore.

Anda telah membuat biji menjadi bibit, dan bibit tersebut sudah ada di lahan yang sebenarnya. Langkah selanjutnya adalah untuk merawat pohon waru supaya Anda bisa memanennya.

Adapun perawatan yang diperlukan oleh tanaman waru landak adalah sebagai berikut:

Penyiraman

Penyiraman untuk merawat tanaman waru disesuaikan dengan cuasa, misalnya jika musim kemarau lakukan penyiraman pada pagi dan sore hari. Namun jika musim hujan tiba, maka lakukan penyiraman satu kali saja dalam satu hari atau satu kali dalam dua hari.

Pemupukan

Tanaman ini juga perlu diberikan nutrisi berupa pupuk. Naman pupuk yang dipilih adalah pupuk kandang, kemudian lakukan pemberian pupuk sekali dalam satu bulan.

Pemanenan

Memanen memang hanya tinggal mengambil hasil saja. Tapi untuk tetap merawat pohon waru, sebaiknya jangan melakukan pemanenan secara sembarangan. Jika ingin memanen daunnya, maka pastikan untuk tidak mengambil semua daun di pohon dan pastikan daun yang Anda ambil sudah tua.