Karbohidrat merupakan sumber energi yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun, kelebihan konsumsi karbohidrat dipercaya bisa menambah bobot berat badan, bahkan menyebabkan kegemukan. Lalu, bagaimana faktanya?
Sebelum menemukan jawabannya, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu konsep indeks glikemik (GI) dalam karbohidrat. Konsep ini menjadi relevan dalam pemahaman dampak karbohidrat pada berat badan.
Mengutip Healthline, GI mengukur seberapa cepat makanan mengubah glukosa darah. Makanan dengan GI tinggi dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat dan memicu pelepasan insulin untuk mengatasi peningkatan tersebut.
Maka, kelebihan konsumsi karbohidrat dengan GI tinggi dapat menyebabkan peningkatan berat badan karena tingginya insulin dapat merangsang penumpukan lemak dalam tubuh.
Sebaliknya, karbohidrat kompleks dengan GI rendah memberikan energi yang lebih stabil tanpa lonjakan gula darah yang signifikan.
Namun, tidak semua karbohidrat memberikan efek yang sama. Ada dua jenis utama, yaitu karbohidrat sederhana (seperti gula) dan karbohidrat kompleks (seperti serat dan pati). Perbedaan ini memainkan peran penting dalam dampak kesehatan dan berat badan.
Selain jenis karbohidrat, jumlah total asupan juga mempengaruhi kenaikan berat badan. Kelebihan asupan kalori dari karbohidrat dapat menyebabkan penimbunan lemak.
Penting untuk memahami bahwa bukan hanya karbohidrat yang berkontribusi pada peningkatan berat badan. Faktor lain seperti total asupan kalori, tingkat aktivitas fisik, dan komposisi diet keseluruhan juga berperan dalam pengaturan berat badan.