in

Fakta Nutrisi dari Nasi Putih

Ilustrasi Nasi Putih (Freepik)
Ilustrasi Nasi Putih (Freepik)

Beras adalah makanan pokok di Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya. Makanan ini terbuat dari bulir padi dan merupakan sumber energi utama bagi banyak orang, terutama di Asia.

Nasi hadir dalam berbagai jenis, tergantung pada cara memasaknya. Ada pilihan seperti nasi goreng, nasi bakar, nasi rawon, dan masih banyak lagi. Nasi juga tersedia dalam berbagai warna, seperti putih, merah, hitam, dan kuning.

Nasi putih adalah jenis nasi yang paling umum dikonsumsi. Namun, ada kepercayaan umum yang mengatakan bahwa mengonsumsi nasi putih dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Banyak orang yang sedang menjalani diet cenderung menghindari nasi putih, meskipun nasi putih merupakan makanan yang sangat bergizi.

Nasi putih sendiri merupakan sumber karbohidrat yang kaya, yang merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi. Karbohidrat yang ada di dalam nasi putih dapat memenuhi kebutuhan nutrisi harian tubuh manusia.

Di sisi lain, ada kepercayaan umum bahwa mengonsumsi makanan apa pun tanpa nasi tidak akan membuat kenyang. Keyakinan ini ada benarnya karena perut manusia, terutama di Asia, sangat akrab dengan nasi putih. Secara keseluruhan, kandungan nutrisi beras putih sama dengan varietas beras lainnya.

Selain itu, beberapa orang percaya bahwa mengkonsumsi nasi putih dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Namun, kepercayaan ini tidak sepenuhnya benar. Mengonsumsi nasi putih dalam jumlah sedang, disertai dengan diet seimbang dan olahraga teratur, dapat membantu menjaga berat badan yang sehat.

Nasi putih mengandung nutrisi yang sama dengan jenis nasi lainnya. Namun, nasi putih sering disalahkan karena menyebabkan kenaikan berat badan karena kebiasaan makan yang buruk yang terkait dengannya. Banyak orang cenderung mengonsumsi nasi putih dalam jumlah yang berlebihan, yang dapat menyebabkan peningkatan asupan kalori dan pada akhirnya menyebabkan kenaikan berat badan.

Selain itu, nasi putih memiliki indeks glikemik yang tinggi, yang berarti dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dengan cepat. Hal ini dapat menyebabkan lonjakan produksi insulin, yang dapat berkontribusi pada perkembangan resistensi insulin dan diabetes tipe 2 dari waktu ke waktu.

Sementara itu, mengonsumsi biji-bijian seperti beras merah, quinoa, dan jelai dapat menjadi alternatif yang lebih sehat daripada nasi putih. Biji-bijian ini kaya akan serat yang dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama dan mengurangi risiko makan berlebihan. Biji-bijian ini juga memiliki indeks glikemik yang lebih rendah, yang berarti mereka dicerna lebih lambat dan tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang sama cepatnya dengan nasi putih.