in

Mengapa Burger Disebut Junk Food?

Ilustrasi burger. Foto: Pexel.

Junk food adalah jenis makanan yang memiliki kandungan kalori tinggi namun minim nilai gizi atau sama sekali tidak mengandung gizi. Junk food mengandung garam, soda, pemanis buatan, pewarna, pengawet buatan, dan zat aditif yang tinggi, seperti pemanis buatan, pengawet, pewarna, dan penguat rasa.

Makanan yang terus menerus dipanaskan dan dimasak terlalu lama juga dapat dianggap sebagai junk food. Mengonsumsi junk food secara terus menerus dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti diabetes, jantung koroner, penuaan dini, hipertensi, bahkan kanker.

Salah satu junk food yang akan kita bahas adalah burger. Burger adalah makanan populer yang dapat ditemukan di banyak restoran cepat saji dan kedai makanan di seluruh dunia. Namun, meskipun burger mungkin enak dan nyaman, burger tidak selalu merupakan pilihan yang paling sehat bagi tubuh kita.

Sebab, seperti yang telah disebutkan, burger adalah junk food. Mengapa burger dianggap sebagai junk food? Bagaimanapun juga, burger terdiri dari roti, selada, daging (patty), dan berbagai macam saus. Mari kita telusuri penjelasannya di bawah ini.

Kandungan Kalori yang Tinggi

Tahukah Anda bahwa kebutuhan kalori rata-rata untuk pria dewasa adalah sekitar 2.500 kalori per hari dan untuk wanita dewasa sekitar 2.000 kalori per hari? Sementara itu, kalori dalam beberapa menu burger bisa mencapai 1.000 kalori per porsi. Bukankah jumlah ini sangat tinggi, belum lagi ditambah dengan konsumsi makanan lain yang juga memiliki kalori? Tidak heran jika Anda bisa mengalami obesitas karena terlalu sering mengonsumsi burger.

Apalagi, burger sering kali dibuat dari daging olahan yang tinggi lemak jenuh dan natrium, serta minim nutrisi penting. Bahan-bahan yang tidak sehat ini dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke.

Perlu diketahui bahwa bahan utama dalam burger biasanya adalah patty yang terbuat dari daging sapi giling. Sayangnya, daging sapi yang digunakan dalam patty ini sering kali terbuat dari sisa-sisa makanan yang tidak layak konsumsi, seperti lemak, tulang rawan, dan urat.

Selain itu, banyak pembuat burger juga menambahkan bahan pengawet dan zat aditif pada daging, seperti natrium fosfat dan nitrat. Zat-zat aditif ini digunakan untuk membantu mengawetkan daging dan memberikan tekstur yang lebih menarik, tetapi juga bisa berbahaya bagi kesehatan kita.

Selain itu, burger sering kali disajikan dengan makanan pendamping yang tinggi kalori, seperti kentang goreng dan onion ring, serta minuman manis, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan masalah kesehatan lainnya.

Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi junk food, termasuk burger, dan memilih pilihan yang lebih sehat, seperti buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian. Dengan membuat pilihan yang sehat, kita dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan kita secara keseluruhan.