Bahaya merokok bagi kesehatan telah lama menjadi perhatian serius, dan saat ini, risikonya semakin besar. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa setiap tahun, sekitar 225.700 orang di Indonesia meninggal akibat merokok atau penyakit yang berhubungan dengan tembakau.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan RI dalam konferensi pers Hari Tanpa Tembakau (HTT) Sedunia 2023, jumlah perokok di Indonesia meningkat, terutama di kalangan anak dan remaja, mencapai lebih dari 2 persen dari tahun 2013 hingga 2019.
Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 menunjukkan bahwa Jawa Barat berada di urutan ke-12 sebagai provinsi dengan persentase perokok usia di atas/sama dengan 15 tahun tertinggi, yaitu sebesar 32,07 persen.
Merokok tidak hanya meningkatkan risiko masalah pernapasan, masalah jantung, dan obesitas, tetapi juga dapat menyebabkan kanker paru-paru, mulut, atau organ lainnya.
Bahaya Merokok Setelah Makan
Menurut Times Now, merokok setelah makan dapat berdampak serius pada kesehatan. Saat makanan masuk ke dalam tubuh, proses pencernaan dimulai, dan usus kecil menjadi tempat penyerapan nutrisi. Namun, merokok setelah makan dapat menghambat penyerapan nutrisi, menyebabkan dampak negatif pada tubuh.
Para ahli meyakini bahwa merokok setelah makan meningkatkan risiko terkena kanker usus dan paru-paru. Terlebih lagi, satu batang rokok setelah makan dianggap sama bahayanya dengan sepuluh batang rokok yang diisap bersama-sama.
Dampak Langsung Merokok
Merokok memiliki dampak langsung pada berbagai bagian tubuh. Mulai dari merah dan teriritasnya lapisan hidung dan kerongkongan, matinya bakteri baik dalam mulut, hingga perubahan warna gigi dan bibir. Selain itu, nikotin masuk ke aliran darah, meningkatkan denyut nadi dan tekanan darah.
Berhenti Merokok
Keputusan untuk berhenti merokok mempunyai dampak positif terhadap kesehatan. Dalam waktu 8-48 jam setelah berhenti merokok, nikotin dan karbon monoksida mulai meninggalkan tubuh. Meskipun merokok sesekali juga berisiko, penelitian menunjukkan bahwa merokok kurang dari satu batang sehari dapat meningkatkan risiko kematian dini hingga 64 persen.
Tidak ada tingkat merokok yang aman, dan merokok setelah makan merupakan kebiasaan yang sangat berbahaya. Bagi mereka yang belum merokok, disarankan untuk tidak memulainya. Bagi perokok, mencari bantuan dari dokter dan menjalani pemeriksaan kesehatan adalah langkah penting untuk mencegah dampak lebih lanjut. Berhentilah merokok sebelum terlambat, dan prioritaskan kesehatan Anda.