Taylor Swift effect menyebar ke mana-mana, dan tampaknya universitas-universitas bergengsi pun mulai meliriknya. Mulai musim semi 2024, Universitas Harvard akan menawarkan mata kuliah berjudul “Taylor Swift and Her World”, yang akan mempelajari fenomena musik dan budaya Taylor Swift.
Pengumuman mata kuliah ini datang tepat setelah pertunjukan terakhir Taylor di The Eras Tour 2023, yang berlangsung selama tiga malam di Sao Paulo, Brasil pada Minggu, 26 November.
Mata kuliah ini akan diajarkan oleh profesor, penyair, dan kritikus sastra Stephanie L. Burt, yang telah menjadi penggemar musik Taylor Swift sejak pertama kali mendengarnya pada tahun 2009.
Menurut situs resmi Departemen Bahasa Inggris Universitas Harvard, mata kuliah ini akan mengeksplorasi musik Taylor Swift dalam kaitannya dengan karya sastra lainnya, serta budaya fandom selebriti, khususnya di kalangan Swifties.
“Saat ini, Taylor Swift adalah seorang artis country atau pop yang paling dikenal di Amerika Utara, bahkan di dunia. Penulisan lagunya mencakup setengah lusin genre, dan dampak ekonominya pun mengubah banyak kota. Kita akan menelusuri katalog Taylor Swift, termasuk lagu-lagu hits, deep cuts, dan rekaman ulang, dengan mempertimbangkan penulisan lagu sebagai seni, yang berbeda dengan puisi yang dilantunkan atau pun dibaca dalam hati,” bunyi pernyataan Universitas Harvard.
Profesor Burt menggambarkan musik Taylor Swift sebagai musik yang “lebih baik” dan “lebih menarik” dibandingkan lagu-lagu pop lainnya pada masa itu, dan kekagumannya pada sang artis semakin bertambah selama 14 tahun terakhir. Kecintaannya pada musik Taylor Swift kini membawanya ke ruang kelas di salah satu universitas paling bergengsi di dunia.
Mata kuliah ini tidak diragukan lagi akan menarik kelompok mahasiswa yang beragam, mulai dari penggemar berat Swift hingga mereka yang hanya ingin tahu tentang fenomena budaya Taylor Swift. Program ini akan menawarkan kesempatan unik untuk mengeksplorasi perpaduan antara musik, sastra, dan budaya selebriti, dan tidak diragukan lagi akan memicu diskusi dan perdebatan yang hidup di antara para mahasiswa.
Keputusan Burt untuk memusatkan mata kuliahnya di sekitar Swift bukanlah pilihan yang asal, melainkan pilihan yang sudah dipertimbangkan dengan matang. Sebagai penggemar dan kritikus musik, Burt telah menghabiskan waktu berjam-jam untuk menganalisis lirik, musik, dan dampak budaya Swift. Dia telah membedah seluruh katalog Swift dan membaca banyak penulis yang dia yakini relevan untuk memahami kesenian Swift.