Monosodium glutamat (MSG) selama ini sering dikaitkan dengan timbulnya sakit kepala setelah makan. Namun, hasil studi terbaru yang mengejutkan mengungkapkan bahwa MSG juga dapat berperan dalam peningkatan lingkar pinggang dan risiko kegemukan.
Para peneliti menemukan bahwa konsumsi MSG dalam jumlah besar dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, yang kemudian ditunjukkan dalam peningkatan ukuran lingkar pinggang.
MSG, sebagai salah satu aditif paling umum dalam industri makanan global, meskipun lebih umum di negara-negara Asia, juga ditemukan dalam makanan olahan seperti keripik dan produk kalengan di Amerika.
Meskipun pada tingkat tertentu MSG dianggap aman, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi berlebihan atau pada individu yang sensitif dapat menyebabkan keluhan seperti sakit kepala, mual, dan reaksi buruk lainnya.
Beberapa penelitian sebelumnya telah menemukan potensi keterkaitan antara penggunaan MSG dan peningkatan berat badan. Para ilmuwan berpendapat bahwa MSG dapat meningkatkan konsumsi makanan dalam jumlah besar karena meningkatkan kelezatan suatu hidangan.
Selain itu, bukti lain menunjukkan bahwa MSG dapat mengganggu sistem sinyal tubuh yang mengatur nafsu makan dan metabolisme, seperti hormon leptin.
Ahli nutrisi Ka He dari University of North Carolina, Chapel Hill, yang memimpin studi ini, menjelaskan, “Konsumsi MSG dapat menyebabkan resistensi leptin, menghambat tubuh dalam memproses energi yang diterima dari makanan dengan benar, yang pada akhirnya dapat menyebabkan peningkatan berat badan.”
Studi ini melibatkan lebih dari 1.000 orang dewasa di Tiongkok selama 5,5 tahun dan hasilnya telah dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kandungan MSG dalam setiap makanan yang dikonsumsi dan menghindari penggunaannya saat memasak sendiri.