Francesco Bagnaia menegaskan bahwa ia tidak tertarik untuk menandatangani kontrak jangka panjang dengan Ducati Lenovo. Walau pembalap berusia 26 tahun ini telah berperan penting dalam membawa tim meraih kemenangan dalam dua musim terakhir MotoGP, dengan memenangkan dua gelar juara dunia.
Keputusan Bagnaia untuk tidak menandatangani kontrak jangka panjang dengan Ducati Lenovo telah menimbulkan tanda tanya di komunitas MotoGP. Banyak yang berspekulasi bahwa sang pembalap sedang mencari kesepakatan yang lebih baik, mungkin dengan tim lain, dan menggunakan posisinya saat ini sebagai leverage.
Yang menarik, Bagnaia juga menyinggung kontrak jangka panjang Marc Marquez dengan Honda Racing Corporation (HRC). Marquez, juara dunia MotoGP enam kali, menandatangani kontrak empat tahun dengan HRC pada tahun 2020, yang menimbulkan pertanyaan tentang strategi jangka panjang tim.
Meskipun merupakan pembalap berbakat, Pecco Bagnaia belum mendapatkan kontrak jangka panjang dengan timnya saat ini, Ducati. Namun, CEO Ducati, Claudio Domenicali, telah memutuskan untuk tidak menawarkan kontrak jangka panjang terlebih dahulu. Sebaliknya, ia percaya bahwa Bagnaia harus dibiarkan berkembang dan tumbuh bersama pabrikan asal Italia tersebut.
Yang mengejutkan, Bagnaia setuju dengan keputusan Domenicali dan menyatakan tidak akan menerima tawaran kontrak jangka panjang, termasuk dari Ducati. Keputusan ini membuat banyak pihak di dunia MotoGP terkejut, karena banyak yang percaya bahwa Bagnaia layak mendapatkan kontrak jangka panjang.
Namun Bagnaia punya alasan tersendiri untuk menolak tawaran tersebut. Ia percaya bahwa ia masih harus banyak belajar dan berkembang, dan ia menginginkan fleksibilitas untuk mengeksplorasi pilihannya di masa depan. Ia juga ingin membuktikan diri sebagai rider papan atas sebelum berkomitmen untuk kontrak jangka panjang.