Medali perak yang diraih pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dalam Kejuaraan Dunia 2023 menjadi sorotan Badminton World Federation (BWF).
Medali itu didapatkan Apriyani/Fadia setelah melalui duel dengan ganda putri China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan. Apriyani/Fadia kalah dengan skor 16-21 dan 12-21.
Meski kalah dalam babak final dan membawa pulang medali perak, perjuangan Apriyani/Fadia mendapatkan catatan spesial dari BWF. Hal ini lantaran medali perak tersebut merupakan yang pertama bagi Indonesia sejak tahun 1995 silam dan menjadi yang ketiga sepanjang sejarah.
“Ini adalah medali perak pertama bagi Indonesia sejak 1995 dan medali perak ketiga sepanjang sejarah,” tulis BWF di situs resminya.
Adapun, duel Apriyani/Fadia melawan wakil China di babak final Kejuaraan Dunia berlangsung pada Agustus 2023 lalu. Apriyani/Fadia sempat menguasai gim pertama meski akhirnya terpaut 5 poin.
Pada gim kedua, ganda putri Indonesia kewalahan menghadapi serangan Chen/Jia hingga akhirnya kalah dan menjadi runner-up. Apriyani sendiri mengakui keunggulan pasangan China tersebut.
Waktu itu, Apryani/Fadia adalah satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil membawa pulang medali. Apriyani/Fadia juga menjadi ganda putri Indonesia yang pertama kali meraih medali di Kejuaraan Dunia. Pencapaian ini tentunya menjadi sejarah baru bagi Indonesia sehingga disorot oleh BWF.
Saat ini, Apriyani/Fadia tengah fokus mempersiapkan diri untuk tampil di Malaysia Open 2024 yang akan dimulai pada 9 Januari mendatang. Mereka menjadi salah satu wakil Indonesia yang masuk ke dalam daftar pemain unggulan.