Generasi sandwich, mereka yang menanggung hidup keluarga dan orangtuanya, perlu menjaga ketersediaan tabungan dan pertumbuhan nilai aset. Keberadaan asuransi dapat menjadi langkah bijak untuk melindungi finansial keluarga dari risiko tak terduga, seperti sakit atau kehilangan tulang punggung keluarga.
Sebelum mempertimbangkan asuransi, langkah pertama yang perlu diambil adalah membangun dana darurat. Dengan memiliki dana darurat minimal enam kali pengeluaran bulanan, generasi sandwich dapat lebih siap menghadapi pengeluaran tak terduga.
Selanjutnya, perlu diperhatikan kebutuhan proteksi keluarga. Anggota keluarga sebaiknya telah memiliki asuransi kesehatan dan perlindungan kecelakaan. Namun, pengeluaran asuransi sebaiknya tidak melebihi 15% dari total pemasukan bulanan, agar tetap terjangkau.
Pencari nafkah, sebagai tulang punggung keluarga, sebaiknya memiliki asuransi jiwa. Ini memberikan perlindungan atas risiko ketidakmampuan dalam memenuhi tanggung jawab keluarga akibat kematian atau cacat tetap total. Uang pertanggungan asuransi jiwa sebaiknya cukup untuk membiayai hidup keluarga dan pendidikan anak di masa depan.
Rumus sederhana untuk menghitung uang pertanggungan yang ideal adalah pengeluaran bulanan dikali 12 dan ditambah bunga deposito. Penting untuk memilih uang pertanggungan yang sesuai dengan kemampuan keuangan dan melakukan upgrade seiring bertambahnya penghasilan.
Terakhir, fokus pada asuransi kesehatan dan jiwa sebelum membeli asuransi aset lain. Meskipun asuransi mobil, motor, atau aset lainnya penting, prioritas tetap pada kesehatan dan keamanan finansial keluarga.
Dengan menyusun proteksi asuransi secara bijak, generasi sandwich dapat mengurangi risiko keuangan yang dapat muncul akibat peristiwa tak terduga, memberikan ketenangan pikiran, dan melindungi masa depan keluarga mereka.