in

Dirilis Pekan Depan, Porsche Macan EV Bakal Dibekali Tenaga Buas 603 HP

porsche macan ev
Teaser Porsche Macan EV (Foto: porsche.com)

Pabrikan mobil mewah asal Jerman, Porsche, akan merilis kendaraan listrik ramah lingkungan terbaru Macan EV pada pekan depan.

Tepatnya di tanggal 25 Januari 2024, sebagaimana dilansir Carscoops, Porsche Macan EV telah ditampilkan di website resminya.

Dari teaser yang ditampilkan dalam website, Macan EV tampak tidak meninggalkan ciri khas Porsche yang mendunia.

Tampilan belakang yang memperlihatkan lampu belakang dan desain lebar, namun terlihat lebih ramping serta dari keluarga Porsche lainnya.

Kesan sporty juga tampak nyata dari bentuk ventilasi samping di bemper belakang, kaca belakang yang miring dan spoler belakang yang aktif.

Melihat bagian interiornya, SUV listrik ini menyematkan tata letak tiga layar terdiri dari cluster instrumen digital 12,6 inci, layar sentuh infotainment 10,9 inci dan layar penumpang depan.

Makin wah, interior Porsche Macan EV dikombinasikan dengan tampilan head-up augmented reality yang canggih.

Porsche Macan berbahan bakar bensin sejatinya telah hadir pada 2014 silam. Kemudian, lahirlah versi facelift-nya yang makin sporty pada 2019 dan 2021.

Porsche Macan EV mengaplikasikan teknologi terkini, yakni Premium Platform Electric (PPE) terbaru dengan baterai berkapasitas 100 kWh.

Dengan kapasitas baterai 100 kWh, Macan EV dapat digeber lebih dari 500 kilometer. Baterai ini juga mendukug fast charging hingga 29 kW.

Pengisian daya baterai cukup cepat, yakni dari 10% hingga 80% hanya dalam waktu 22 menit saja.

Tenaga yang disemburkan dari baterai tersebut tidak main-main, yaitu hingga 603 HP (450 kW/612 PS).

Torsi Macan EV lebih dari 737 lb-ft (1.000 Nm) yang jauh mengungguli para pendahulunya yang bertenaga ICE.

Sebagai informasi, Macan model ICE merupakan produk terlaris Porsche. Namun sayang, penjualannya hanya akan sampai tahun 2025-2026 mendatang di Amerika Utara.

Sedangkan di Eropa, Macan Model ICE ini mulai dihentikan produksinya mulai akhir tahun ini karena kebijakan yang lebih ketat dalam hal keamanan siber.