in

8 Penyebab Sulit Konsentrasi dan Mudah Lupa: Lebih dari Sekadar Lapar

Ilustrasi. Foto: Freepik

Sulitnya berkonsentrasi dan mudah lupa merupakan tantangan umum yang dapat dihadapi siapa pun, dan tidak selalu hanya disebabkan oleh rasa lapar. Meskipun seringkali terkait dengan kebiasaan sehari-hari, kondisi ini juga dapat menjadi indikator gejala penyakit serius seperti depresi atau gangguan tiroid. Dalam artikel ini, kita akan membahas delapan penyebab umum yang dapat menjadi pemicu sulit konsentrasi dan mudah lupa, serta kapan sebaiknya mencari bantuan medis.

1. ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)

ADHD bukan hanya masalah anak-anak, tetapi juga bisa memengaruhi orang dewasa. Gangguan mental ini membuat seseorang sulit fokus, impulsif, dan sulit mengatur waktu. Gejala seperti sulit berkonsentrasi dan suasana hati yang berubah-ubah mungkin menjadi tanda ADHD.

2. Kecemasan

Merasa cemas secara terus-menerus dapat mengganggu konsentrasi dan pilihan pengambilan keputusan. Gangguan kecemasan dapat menyebabkan ketidakmampuan otak untuk berkonsentrasi dengan baik.

3. Depresi

Selain menyebabkan perasaan sedih yang berlarut-larut, depresi juga dapat berdampak negatif pada fungsi otak, termasuk kesulitan berkonsentrasi dan mengingat informasi.

4. Konsumsi obat-obatan tertentu

Beberapa jenis obat seperti obat tidur, obat alergi, dan obat depresi dapat mengubah kimiawi otak, sehingga menimbulkan dampak negatif pada ingatan dan fokus.

5. Kurang tidur

Kurang tidur dapat menyebabkan kelelahan, membuat otak tidak mendapatkan energi yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik, termasuk kesulitan berkonsentrasi dan mengingat.

6. Stres

Stres dapat membuat bagian otak bekerja keras, sementara bagian lain kekurangan energi. Akibatnya, fokus dan kejernihan pikiran menjadi sulit dicapai.

7. Kelaparan

Merasa lapar dapat menyebabkan penurunan gula darah, yang dapat mengakibatkan kekurangan energi pada otak, menyebabkan kesulitan berkonsentrasi.

8. Multitasking berebihan

Melakukan banyak kegiatan sekaligus, seperti bekerja sambil mendengarkan musik, dapat membuat otak bekerja lebih keras, menurunkan kinerja tubuh, dan meningkatkan risiko kesalahan.

Kapan perlu berkonsultasi dengan dokter?

Meskipun banyak kondisi sulit konsentrasi dan mudah lupa dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup, kondisi ini juga bisa menjadi tanda penyakit yang lebih serius. Jika kesulitan berkonsentrasi dan lupa berlanjut atau memburuk meskipun sudah melakukan perubahan, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan yang sesuai.