in

Inilah Proses Detil Pembusukan Tubuh Manusia

Ilustrasi. Foto: Freepik

Ketika seseorang menghembuskan nafas terakhir, tubuhnya memasuki suatu proses misterius yang dikenal sebagai pembusukan. Tidak hanya merupakan peristiwa alami setelah kematian, tetapi juga suatu fenomena ilmiah yang melibatkan berbagai faktor. Mari kita telaah bagaimana tubuh manusia menjalani proses dekomposisi yang menarik.

Variabel Pengaruh Proses Pembusukan

Proses pembusukan tubuh manusia dimulai dalam hitungan menit setelah kematian. Namun, sejumlah variabel dapat memengaruhi durasi keseluruhan proses ini. Daniel Wescott, Direktur Forensic Anthropology Center di Texas State University, menyatakan bahwa tubuh yang terkubur dalam peti mati biasanya mulai rusak dalam waktu satu tahun. Meskipun begitu, dibutuhkan waktu hingga satu dekade agar tubuh benar-benar terurai menjadi kerangka. Sementara itu, tanpa perlindungan dari peti mati, tubuh terkubur dapat menjadi kerangka dalam lima tahun.

Proses Dekomposisi yang Cepat

Proses dekomposisi dimulai dengan autolisis, di mana sel-sel melepaskan enzim yang memecah diri sendiri, bersama dengan karbohidrat dan protein. Selanjutnya, bakteri, jamur, atau organisme lain memainkan peran kunci dalam membongkar bahan organik tanpa oksigen. Seiring berkembangnya bakteri di dalam perut, gas dihasilkan, menyebabkan tubuh membengkak dan mengeluarkan bau busuk. Lingkungan yang hangat mempercepat proses ini, sehingga seringkali jenazah disimpan di lemari es sebelum dimakamkan.

Tahap Kembung dan Pembusukan Hitam

Pada tahap kembung, kulit bisa melepuh atau mengalami pola khusus yang disebut marbling dalam 24-48 jam setelah kematian. Selanjutnya, dalam fase pembusukan hitam, organ dan jaringan tubuh melunak, menjadi makanan bagi serangga dan mikroba. Tahap ini membentuk kerangka, yang memerlukan waktu bertahun-tahun atau dekade untuk benar-benar hancur.

Pengawetan Tubuh dan Faktor Pengaruh Lainnya

Bagi yang ingin menunda proses pembusukan, pengawetan tubuh dapat menjadi solusi. Penggunaan formalin sebagai bahan pengawet bisa memperpanjang masa integritas jenazah hingga 5-10 tahun, dengan jaringan yang hilang dan hanya tersisa tulang pada akhirnya. Namun, kualitas pengerjaan pengawetan juga memainkan peran penting dalam hasil akhir.

Faktor Tersembunyi Pembusukan Tubuh

Beberapa faktor tersembunyi juga dapat memengaruhi proses pembusukan. Orang gemuk, misalnya, awalnya membusuk lebih cepat di luar ruangan, tetapi kemudian melambat dibandingkan dengan orang lain. Penggunaan kemoterapi dan antibiotik sebelum kematian juga dapat memengaruhi proses ini, karena keduanya dapat membunuh bakteri yang terlibat dalam dekomposisi.

Pengaruh Lapisan Peti Mati

Lapisan peti mati ternyata turut memengaruhi laju dekomposisi. Bahan tertentu dapat menghilangkan cairan dari tubuh, menyebabkannya mengering, sementara bahan lainnya dapat mempertahankan kelembaban, mempercepat proses pembusukan.

Dengan menggali lebih dalam, kita semakin memahami kompleksitas dan misteri di balik proses pembusukan tubuh manusia setelah meninggal dunia.