Investasi merupakan langkah penting dalam mengelola keuangan, dan ada berbagai jenis tempat menaruh modal, baik itu di pasar saham, properti, atau emas. Dalam artikel ini, kita akan membahas ketiga jenis investasi tersebut dan mencari tahu mana yang lebih menguntungkan.
Saham: High risk, high gain
Banyak yang berpendapat bahwa investasi saham adalah high risk, high gain. Meskipun harganya fluktuatif, saham dapat memberikan keuntungan optimal, terutama jika dipegang dalam jangka waktu yang lama.
Data menunjukkan bahwa tingkat pengembalian investasi saham, seperti yang diukur oleh Indeks Harga Saham Gabungan, mencapai 55% dalam sepuluh tahun terakhir. Saham perusahaan-perusahaan besar seperti Bank Central Asia (BBCA), Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), dan INDF bahkan mencatatkan pertumbuhan harga saham yang luar biasa, seperti BBCA yang tumbuh sebesar 397% selama sepuluh tahun.
Investor saham tidak hanya mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham, tetapi juga berhak atas pembagian dividen perusahaan. Dividen ini biasanya dibagikan setiap tahun, meskipun besaran dan tanggal pembagiannya tergantung pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Emas: Investasi jangka panjang dengan nilai yang terus meningkat
Investasi emas telah lama populer karena nilainya yang terus meningkat seiring waktu. Meskipun lebih optimal dalam jangka panjang, investasi emas memiliki spread antara harga beli dan harga jual. Data historis menunjukkan bahwa harga jual emas Antam pada 31 Desember 2012 senilai Rp600.533 per gram, sedangkan harga buyback per Januari 2024 mencapai Rp1.125.000 per gram.
Properti: Kenaikan harga yang signifikan
Investasi properti menarik karena harga properti dapat melonjak dengan cepat. Contohnya, harga tanah di kawasan elit Jakarta mengalami peningkatan drastis dalam beberapa tahun terakhir. Panangian Simanungkalit, pemilik PT Panangian Simanungkalit & Associates, mencatat bahwa harga properti di Menteng Jakarta meningkat 5 kali lipat dalam 13 tahun.
Meskipun ketiga jenis investasi ini menjanjikan keuntungan besar, perlu diingat bahwa risiko juga ada. Investasi saham dapat terkena risiko perusahaan merugi, tidak membayar dividen, atau turunnya harga saham. Investasi emas memiliki risiko likuiditas dan risiko kehilangan barang jika memiliki emas fisik. Sementara itu, investasi properti memiliki risiko likuiditas karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menjual properti.
Sebagai investor, penting untuk memahami risiko dan keuntungan dari masing-masing jenis investasi serta merencanakan portofolio yang sesuai dengan tujuan keuangan Anda.