in

Inilah 2 Pasangan Ganda Campuran Indonesia yang Pernah Menempati Peringkat 1 BWF

Liliana Natsir dan Tantowi Ahmad

Badminton atau bulu tangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang selalu melahirkan atlet berprestasi. Olahraga ini juga telah mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.

Indonesia sendiri punya banyak atlet bulu tangkis unggulan. Selain dari sektor tunggal, ada dua ganda campuran yang pernah menempati ranking atau peringkat satu dunia yang dirilis oleh Badminton World Federation (BWF).

Menempati posisi teratas dalam peringkat dunia tentu bukan hal yang mudah. Apalagi, ganda campuran merupakan sektor yang cukup sulit. Lawan tersulit bagi Indonesia adalah pemain dari China.

China telah mendominasi gelar juara di sektor ganda campuran sehingga menjadi salah satu lawan yang sangat sulit dikalahkan. Bahkan, pada tahun 1987 kekuatan dominasi China mencapai puncaknya, memenangkan medali emas dalam setiap kejuaraan di berbagai sektor.

Hal ini menyulitkan utusan Indonesia untuk mengungguli wakil China. Namun, ternyata, ada dua pasangan ganda campuran Indonesia yang luar biasa, mampu menantang dominasi China dan bahkan mencapai peringkat satu di BWF. Siapakah kedua pasangan tersebut?

Liliyana Natsir/Nova Widianto

Pasangan Liliyana Natsir dan Nova Widianto menjadi salah satu kekuatan yang menakutkan di sektor ganda campuran. Kemenangan gemilang mereka adalah gelar juara dunia pada tahun 2008, di mana mereka mengalahkan pasangan China, Xie Zhongbo dan Zhang Yawen dalam babak final. Kombinasi keduanya sering menjadi pilihan utama dalam pertandingan ganda campuran.

Pertemuan pertama mereka terjadi pada laga Piala Sudirman tahun 2002. Sejak itu, Liliyana dan Nova terus bertemu kembali dalam berbagai kesempatan seperti Piala Uber 2004 dan Olimpiade Beijing 2008.

Ketika Liliyana Natsir dan Nova Widianto bergabung sebagai pasangan ganda campuran, mereka menciptakan keajaiban di lapangan bulu tangkis. Bersama-sama, mereka meraih gelar juara dalam berbagai turnamen prestisius termasuk Kejuaraan Dunia dan SEA Games. Kemenangan terbesar mereka datang pada Olimpiade Beijing 2008, di mana mereka menyumbangkan medali perunggu bagi Indonesia.

Keberhasilan mereka juga terlihat dalam kemenangan di Piala Thomas dan Piala Sudirman, di mana mereka menjadi tulang punggung tim Indonesia dan berkontribusi besar terhadap prestasi tim. Kerja sama mereka dalam permainan bulu tangkis telah menjadi inspirasi bagi banyak pemain muda dan mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.

Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad

Prestasi Liliyana Natsir terus berlanjut saat dia berpasangan dengan Tontowi Ahmad. Setelah bertemu pada tahun 2010, puncak kejayaan keduanya datang pada tahun 2018. Pada saat itu, pasangan Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad berhasil mencapai peringkat pertama BWF.

Meskipun sering kali kehadiran mereka di Asian Games tidak menghasilkan kemenangan bagi Indonesia, namun kekompakan mereka sangat terlihat. Prestasi tersebut tercermin dari raihan medali emas Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad di Olimpiade 2016.

Kemenangan ini merupakan hasil dari kerja keras, dedikasi, dan kerjasama yang erat antara Liliyana Natsir dan Tantowi Ahmad.

Adapun, Liliyana Natsir adalah salah satu pemain bulu tangkis terbaik dalam sejarah Indonesia, dikenal dengan kecepatan gerak yang luar biasa dan performanya yang bagus dalam permainan ganda campuran.

Sementara itu, Tantowi Ahmad dikenal sebagai pemain yang unggul dalam teknik servis. Keterampilan servisnya yang mematikan, kecepatan reaksinya yang cepat, dan kemampuan taktisnya menjadikannya sebagai salah satu pemain bulu tangkis terbaik di Indonesia.

Meskipun kini telah pensiun dari kompetisi, kenangan indah atas prestasi mereka tetap hidup dalam sejarah bulu tangkis Indonesia. Liliyana Natsir dan Tantowi Ahmad tetap menjadi inspirasi bagi generasi muda bulu tangkis, mewakili semangat, dedikasi, dan keunggulan dalam olahraga. Kedua nama tersebut akan selalu diingat sebagai legenda dalam dunia bulu tangkis.