in

5 Cara Menghindari Cedera Parah saat Bermain Sepak Bola

sepak bola
Ilustrasi cedera pemain sepak bola. (Pixabay/shauking)

Sepak bola adalah jenis olahraga paling populer di dunia yang disukai mulai dari anak-anak hingga dewasa baik laki-laki maupun perempuan. Olahraga ini memberikan banyak manfaat bagi tubuh agar tetap bugar, mengembangkan koordinasi dan keseimbangan.

Namun, bermain sepak bola yang mengandalkan fisik ini sering kali harus beradu fisik sehingga memiliki risiko cedera cukup tinggi. Tercatat dalam sejarah beberapa pemain kelas dunia pernah mengalami cedera, bahkan ada yang sampai menamatkan karier sepak bolanya di usia yang masih produktif.

Pengetahuan awal, deteksi dini dan tindakan pencegahan dapat meminimalkan risiko cedera. Untuk itu diperlukan beberapa langkah pencegahan agar terhindar dari risiko cedera parah saat bermain sepak bola.

Berikut adalah lima langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah cedera saat bermain sepak bola dikutip dari coreorthosports.com.

1. Pemanasan 30 menit sebelum bermain

sepak bola
Pemanasan dilakukan sebelum bertanding. (Pexels/Edgar Wetsing Tankou)

Melakukan pemanasan penting dilakukan sebelum bermain sepak bola, terutama pada area selangkangan, otot fleksor pinggul, dan paha belakang. Pasalnya, bagian tubuh yang berperan penting dalam olahraga ini adalah tubuh bagian bawah.

2. Istirahatkan persendian

Beristirahat adalah hal penting dilakukan ketika mengalami rasa sakit pada persendian. Hindari mengonsumsi obat anti inflamasi. Apalagi mengabaikan rasa sakit dengan memaksakan terus bermain yang justru akan mengakibatkan cedera yang lebih serius di masa depan.

3. Memakai perlengkapan pelindung

Permainan sepak bola memiliki beberapa alat pelindung, seperti sepatu dan pelindung tulang kering. Gunakan semua alat pelindung tersebut saat bermain. Selain itu, jika diperlukan gunakan pula pelindung gigi, kacamata pelindung dan bantalan lutut dan sikut.

Perlu diperhatikan pula ketika bermain di tengah lapangan yang diguyur hujan karena permukaan lapangan akan menjadi licin sehingga meningkatkan risiko cedera.

4. Pilih jenis sepatu yang tepat

cedera pesepak bola
Sepatu sepak bola. (Pixabay/PublicDomainPictures)

Setiap lapangan membutuhkan sepatu sepak bola yang sesuai. Oleh karena itu, gunakanlah sepatu yang tepat sesuai dengan kondisi lapangan saat melakukan pertandingan sepak bola untuk menghindari cedera kaki dan pergelangan kaki.

Berlari bolak-balik di atas rumput lembut memberikan dampak yang sangat berbeda pada tubuh jika dibandingkan dengan rumput dalam ruangan. American Academy of Orthopaedic Surgeons merekomendasikan penggunaan sepatu dengan cleat yang dibentuk atau sol berusuk.

5. Waspada hidrasi

Banyak minum air tanpa memandang usia adalah langkah tepat saat berolahraga apapun, termasuk sepak bola. Dengan melakukan hal ini maka risiko mengalami dehidrasi bisa diminimalisir. Meski mengalami dehidrasi ringan, bahaya bagi tubuh akan tetap dirasakan dan akan mempengaruhi performa saat bertanding.

Dalam dunia sepak bola, risiko cedera serius pada usia anak-anak jarang terjadi. Namun seiring bertambahnya usia, tingkat risiko cedera serius makin meningkat.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Sports Medicine, sebanyak 23,7% cedera serius terkait sepak bola menyebabkan anak-anak berusia 7-12 tahun tidak ikut olahraga selama lebih dari 28 hari.

Secara umum, cedera yang dialami pemain sepak bola meningkat di kalangan pesepak bola muda usia muda. Seiring makin populernya sepak bola, pemain yang mengalami cedera juga makin meningkat. Apalagi jika pemain bermain terlalu banyak sepanjang tahun maka tingkat risiko cedera akan meningkat.

Jika mengalami cedera saat bermain sepak bola, segeralah beristirahat jangan paksakan untuk terus bermain dan mengabaikan rasa sakit. Setelah beristirahat, namun nyeri yang dirasakan tidak kunjung menghilang selama 2-3 hari maka harus segera dievaluasi dan ditangani oleh ahli medis profesional.