in

Pendapat Bagnaia tentang Casey Stoner, Marc Marquez, dan Valentino Rossi dalam Dunia MotoGP

Ilustrasi. Foto: Pecco63 (Instagram)

Francesco Bagnaia, nama yang kini melambung tinggi sebagai juara MotoGP 2023, tak hanya dikenal karena prestasinya di lintasan balap, tetapi juga pandangannya yang unik tentang tiga legenda MotoGP: Casey Stoner, Marc Marquez, dan Valentino Rossi.

Pembalap muda asal Italia ini baru saja menyegel gelar juara setelah meraih kemenangan di balapan pamungkas musim 2023 di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, pada Minggu, 26 November 2023.

Bagnaia berhasil mengumpulkan total 467 poin, mengamankan posisinya di puncak klasemen akhir MotoGP 2023. Ini bukanlah gelar pertamanya, karena sebelumnya, ia juga meraih gelar juara MotoGP pada tahun 2022. Namun, kali ini kita akan merenung lebih dalam mengenai pandangan unik Bagnaia tentang tiga pembalap legendaris yang telah mencetak sejarah dalam dunia balap motor ini.

Sebelum Bagnaia merajai MotoGP, sejumlah pembalap hebat seperti Marc Marquez, Valentino Rossi, dan Casey Stoner telah menjadi pionir dan memenangkan sejumlah gelar juara. Bagnaia, yang dikenal dengan sapaan Pecco, memberikan perspektif yang segar dan tak biasa mengenai dampak positif ketiganya terhadap dunia balap.

Dalam wawancaranya setelah kemenangannya, Bagnaia mengungkapkan pandangannya tentang peran Valentino Rossi dan Marc Marquez dalam menciptakan perubahan dalam dunia MotoGP. Menurutnya, Rossi dan Marquez bukan hanya pembalap hebat, tetapi mereka juga telah menciptakan persaingan sengit yang menggugah semangat dan memberikan dampak positif pada olahraga ini.

Ilustrasi. Foto: Pinterest

“Rossi dan Marquez adalah dua pembalap yang membuat perbedaan dalam olahraga kami,” ujar Bagnaia, seperti dilaporkan oleh Moto Grand Prix.

“Valentino berubah, mampu beradaptasi dengan era berbeda di MotoGP, dan menjadi pemimpin yang tak terelakkan.”

Bagnaia juga memberikan penghargaan khusus untuk Casey Stoner, Marc Marquez, dan Valentino Rossi atas cara mereka mendekati balapan. Mereka tidak hanya mengubah gaya berkendara, tetapi juga menciptakan terobosan dalam strategi balap. Stoner, dengan gaya agresifnya, Marquez dengan ketangguhannya, dan Rossi dengan adaptabilitasnya, masing-masing memberikan warna berbeda pada dunia MotoGP.

“Bersama Stoner, mereka mendikte pendekatan baru dalam kompetisi. Valentino berubah, mampu beradaptasi dengan era berbeda di MotoGP dan menjadi pemimpin yang tak terbantahkan,” kata Bagnaia.

Pandangan Bagnaia tidak hanya sebatas pada pengakuan terhadap prestasi dan dampak positif. Saat membahas pengalaman pribadinya dengan Valentino Rossi, Bagnaia membagikan kegembiraannya. “Saya bangga mengatakan bahwa saya adalah teman Valentino Rossi. Saya merasa beruntung dan mendapat kehormatan, saya mencoba memanfaatkan pengalamannya dan berkembang,” jelasnya.

Pembalap muda Italia ini tidak hanya melihat Rossi dan Marquez sebagai pesaing, tetapi juga sebagai mentornya. Pengakuan bahwa kehadiran Rossi telah membantunya berkembang sebagai pembalap menunjukkan betapa berharganya pengalaman dan bimbingan dari seorang legenda.

Namun, fokus Bagnaia tidak hanya terpaku pada sisi positif. Ketika bicara tentang Marc Marquez, ia menggambarkan Marquez sebagai “si buas dalam balapan.” Bagnaia terkesan dengan keberanian Marquez yang tak pernah takut mengambil risiko besar demi meraih kemenangan.

“Saya selalu terpesona dengan cara balapannya (Rossi). Dia berhasil menang, meski dia lebih lambat, mengganggu lawan-lawannya. Marc, sebaliknya, adalah binatang buas di balapan. Dia tidak peduli harus mengambil risiko terjatuh di setiap kesempatan untuk menang,” pungkas Bagnaia.

Pandangan ini memberikan kita wawasan yang lebih mendalam tentang bagaimana seorang juara seperti Francesco Bagnaia menghargai peran para legenda dalam membentuk karirnya. Ia tidak hanya melihat mereka sebagai lawan, tetapi juga sebagai sosok yang memberikan inspirasi dan pengaruh positif. Melalui pandangannya yang tajam, kita dapat menyaksikan kompleksitas dan keunikan hubungan antara para pembalap di panggung MotoGP.