in

Mengapa Banyak Wanita Kaya Tetapi Kurang Percaya Diri dalam Mengelola Keuangan?

Ilustrasi. Foto: Freepik

Seiring kemajuan zaman, peran perempuan dalam dunia keuangan semakin diakui kehandalannya. Realitanya survei terbaru yang dirilis oleh Rachel Rodgers, seorang investor dan penulis buku “We Should All Be Millionaires,” membuka kenyataan bahwa meskipun banyak kaum wanita memiliki penghasilan tinggi, namun 90% dari mereka tidak merasa percaya diri dalam mengelola keuangan mereka.

Artikel ini akan membahas temuan survei tersebut, menganalisis perbedaan pandangan antara perempuan dan pria terhadap uang, dan memberikan solusi praktis untuk membantu perempuan membangun kemandirian finansial.

Menggali temuan survei

Pengawasan yang dilakukan oleh Rachel Rodgers mengundang perempuan yang tinggal di Amerika Serikat untuk berbicara tentang kepercayaan diri mereka dalam membuat keputusan keuangan.

Hasilnya mencengangkan, dengan 90% responden mengakui bahwa mereka tidak percaya diri dalam hal keuangan. Meskipun memiliki penghasilan di atas rata-rata, banyak perempuan masih merasa ragu dan tidak yakin dengan langkah-langkah keuangan yang mereka ambil.

Dari survei tersebut, tidak hanya penghasilan yang menjadi fokus, tetapi juga perbedaan pandangan antara perempuan dan laki-laki terkait dengan uang. Pria sering didorong untuk mencapai kesuksesan finansial dengan investasi, manajemen pengeluaran, dan pengambilan risiko finansial dengan hati-hati.

Sementara perempuan masih sering mendapatkan dorongan untuk menabung dalam jumlah kecil atau mencari pendapatan tambahan yang terbatas.

Menyoroti perbedaan pandangan antara perempuan dan laki-laki

Dalam setiap publikasi, kita sering melihat narasi yang berbeda antara perempuan dan pria terkait dengan pendekatan keuangan. Rachel Rodgers, dalam bukunya “We Should All Be Millionaires,” menunjukkan bahwa perempuan cenderung memiliki penampilan yang berbeda saat menangani uang.

Adapun pria merencanakan investasi jangka panjang, mengatur pengeluaran, dan mengambil risiko finansial, sementara perempuan lebih sering dianjurkan untuk menabung dalam jumlah kecil atau mencari pendapatan tambahan yang mungkin tidak signifikan.

Hal ini juga terlihat dalam penelitian dari AARP yang menyatakan bahwa 80% perempuan tidak yakin akan kesuksesan keuangan mereka di masa pensiun. Mungkin ada yang berasumsi bahwa perempuan cenderung kurang percaya diri dalam mengelola keuangan mereka, atau mungkin juga ada faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi ini.

Ilustrasi. Foto: Freepik

Tips dari rachel rodgers untuk kesuksesan finansial

Rachel Rodgers tidak hanya mengidentifikasi masalah tetapi juga memberikan solusi konstruktif untuk membantu perempuan membangun kemandirian finansial. Berikut beberapa tips yang dapat diambil dari karya tulisnya “Kita Semua Harus Menjadi Jutawan”:

1. Punya dana darurat yang cukup

Dana darurat adalah landasan penting bagi setiap individu, termasuk perempuan. Hidup dari gaji ke gaji atau membiarkan pengeluaran melebihi pendapatan dapat menciptakan tekanan finansial yang tidak perlu. Oleh karena itu, memiliki dana darurat yang cukup adalah langkah pertama untuk menciptakan kestabilan keuangan.

2. Mengubah pola pikir menabung menjadi investasi

Rodgers menyoroti bahwa perempuan sering kali dianjurkan untuk menabung, tetapi untuk mencapai landasan finansial yang kokoh, perlu mengubah pola pikir tersebut menjadi investasi. Di Amerika Serikat, adanya kesenjangan pendapatan antara perempuan dan pria, dan investasi dapat menjadi kunci untuk menggandakan kekayaan.

3. Hindari utang

Utang dapat menjadi beban finansial yang signifikan. Pembayaran utang secara teratur penting untuk menjaga stabilitas keuangan dan mencegah gangguan terhadap proses menabung dan berinvestasi. Menjadi bebas dari hutang memberikan kebebasan finansial yang memungkinkan perempuan untuk lebih fokus dalam membangun kekayaan.

4. Peningkatan literasi keuangan

Pendidikan dan literasi keuangan adalah kunci untuk memahami dan mengelola keuangan pribadi. Perempuan perlu memperoleh pengetahuan tentang investasi, manajemen risiko, dan perencanaan keuangan untuk membuat keputusan yang lebih percaya diri.

5. Mengubah paradigma keuangan perempuan

Penting untuk mengubah paradigma keuangan perempuan agar mereka merasa lebih percaya diri dan mampu mengambil langkah-langkah strategi dalam mengelola keuangan mereka. Hal ini tidak hanya melibatkan perubahan pada tingkat individu, tetapi juga perubahan pada masyarakat dan budaya yang mendorong perempuan untuk mengambil peran yang lebih aktif dalam keuangan mereka.

Perlu juga dicatat bahwa setiap individu, tanpa memandang gender, dapat mengambil manfaat dari prinsip-prinsip keuangan ini. Kesadaran akan keuangan pribadi, perencanaan yang baik, dan investasi yang bijak dapat membantu siapa pun, baik pria maupun perempuan, mencapai kemandirian finansial dan kesuksesan keuangan.