in

Deretan Pebulutangkis Indonesia yang Pernah Menang di Turnamen All England

Ilustrasi bulutangkis. Foto: Pixabay.com

Turnamen Bulu Tangkis All England merupakan sebuah kompetisi klasik yang menjadi daya tarik bagi seluruh pemain. Setiap tahun, hampir semua pemain terbaik dunia berkumpul untuk bersaing memperebutkan gelar juara.

Mereka tidak hanya mengincar hadiah uang, tetapi juga gengsi dan prestise dari turnamen ini. Bagi para pemain yang menginjakkan kaki pertama kali di All England, mereka akan merasakan aura kebesaran dari kompetisi ini.

Tentang All England

Sejarah turnamen All England dimulai bersamaan dengan penyelenggaraan turnamen bulu tangkis pertama pada tanggal 4 April 1899 di Guildford, sebuah kota di wilayah tenggara Inggris, sekitar 43 km barat daya dari London. Dalam tiga tahun pertama, turnamen ini dikenal sebagai “The Open English Championships”.

Namun, sejak tahun 1902, turnamen ini resmi diubah menjadi “The All England Championships” atau yang sekarang dikenal sebagai All England. Pada tahun pertama, turnamen All England hanya memainkan tiga sektor, yakni ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.

Kemudian, pada tahun-tahun berikutnya, ditambahkan nomor tunggal putra dan tunggal putri. Keberhasilannya dalam menyelenggarakan turnamen bulu tangkis pertama di dunia membuat All England dengan cepat dikenal dan populer di seluruh dunia, terutama di negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris.

Kejuaraan All England terpaksa beberapa kali dibatalkan karena pecahnya Perang Dunia Pertama (1915-1919) dan Perang Dunia Kedua (1940-1946). Pada tahun 2011, All England memasuki babak baru sebagai salah satu dari lima turnamen Super Series Premier. Konsep ini mirip dengan turnamen Grand Slam dalam tenis yang semakin mengukuhkan posisinya sebagai turnamen bulu tangkis paling bergengsi.

Tempat penyelenggaraan All England

Ilustrasi Lapangan Badminton (Freepik)

Turnamen ini biasanya diadakan di Arena Birmingham, sebuah arena indoor di Birmingham, Inggris. Arena ini menyediakan tempat yang megah dan nyaman untuk menyelenggarakan pertandingan yang spektakuler dan mendebarkan bagi para penonton.

Sejak awal, lokasi penyelenggaraan turnamen All England telah berpindah delapan kali. Mulai dari London Skotlandia Rifles HQ di Buckningham Gate pada tiga tahun pertama (1899-1901), hingga Empress Hall di Vincent Square untuk periode 1950-1956. Namun, tempat yang paling terkenal dan sering dikaitkan dengan All England adalah Wembley. Tempat ini menjadi lokasi turnamen All England yang diselenggarakan selama 37 kali berturut-turut mulai tahun 1957 hingga 1993.

Sayangnya, akibat stadion Wembley yang tidak lagi memenuhi standar dan kurang mampu menampung peserta yang banyak, All England dipindahkan ke Birmingham mulai tahun 1994 hingga sekarang.

Kehadiran Indonesia di turnamen All England

Legenda pebulutangkis tunggal putra Indonesia Taufik Hidayat. Foto: Getty Images

Partisipasi Indonesia dalam All England dimulai pada tahun 1956. Kala itu, Ferry Sonneville menjadi perwakilan pertama Indonesia dalam kompetisi tersebut. Meskipun gagal mencapai tahap akhir, kehadiran Sonneville menandai awal dari perjalanan panjang Indonesia di All England.

Sejak saat itu, nama-nama besar seperti Tan Joe Hok, Rudy Hartono, Susi Susanti, Taufik Hidayat, dan Lin Dan berhasil menorehkan prestasi gemilang di turnamen ini. Berikut daftar pebulutangkis Indonesia yang pernah menjuarai All England:

Tunggal putra

  • Tan Joe Hok (1959)
  • Rudy Hartono (1968, 1969, 1970, 1971, 1972, 1973, 1974, 1976)
  • Liem Swie King (1978, 1979, 1981)
  • Ardy B Wiranata (1991) Hariyanto Arbi (1993, 1994)

Ganda putra

  • Christian Hadinata/Ade Chandra (1972, 1973)
  • Tjun Tjun/Johan Wahjudi (1974, 1975, 1977, 1978, 1979, 1980)
  • Rudy Heryanto/Hariamanto Kartono (1981, 1984)
  • Rudy Gunawan/Eddy Hartono (1992)
  • Rudy Gunawan/Bambang Suprianto (1994)
  • Rexy Mainaky/Ricky Subagja (1995, 1996)
  • Tony Gunawan/Candra Wijaya (1999)
  • Tony Gunawan/Halim Heryanto (2001)
  • Sigit Budiarto/Candra Wijaya (2003)
  • Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (2014, 2019)
  • Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (2017, 2018)

Tunggal putri

  • Susi Susanti (1990, 1991, 1993, 1994)

Ganda putri

  • Minarni Sudaryanto/Retno Koestijah (1968)
  • Verawaty Fajrin/Imelda Wiguna (1979)
  • Ganda campuran Christian Hadinata/Imelda Wiguna (1979)
  • Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (2012, 2013, 2014)
  • Praveen Jordan/Debby Susanto (2016)
  • Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (2020)