Marc Marquez, atau akrab dipanggil “The Baby Alien,” lahir pada 17 Februari 1993, di Cervera, Spanyol. Ia adalah anak pertama dari pasangan Julia Marquez dan Roser Alenta. Keluarganya memiliki kecintaan terhadap dunia balap motor, terbukti dengan adik Marc, Alex Marquez, yang juga tampil sebagai pembalap di kancah balap motor dunia.
Awal karier dan kecintaan terhadap motor
Kisah Marc Marquez dengan dunia motor dimulai sangat dini. Pada usia yang masih sangat belia, tepatnya 4 tahun, ia meraih motor pertamanya sebagai hadiah Natal. Inilah awal dari kisah cintanya dengan kecepatan dan tantangan lintasan balap. Apalagi sejak usia tersebut, Marquez sudah mulai berlatih untuk menguasai seni berkendara di lintasan.
Penggemar balap tanah
Meski kemudian memasuki panggung balap motor, Marquez tidak melupakan akarnya. Sejak usia 5 tahun, ia terlibat dalam balap tanah, khususnya dalam kategori Enduro. Enduro adalah cabang motor balap yang menguji keterampilan berkendara di berbagai medan, dari tanah hingga area berbatu. Keterlibatannya dalam balap tanah tetap terjaga hingga sekarang, menunjukkan ketangguhan dan keberanian sang balap.
Prestasi cemerlang di MotoGP
Tahun 2013 menjadi titik balik dalam karir Marc Marquez. Ia memasuki kelas MotoGP dan secara langsung meraih gelar juara dunia pada tahun pertamanya. Keberhasilan ini menjadikannya mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai rookie pertama yang meraih prestasi tersebut sejak Kenny Roberts pada tahun 1978.
Namun, prestasinya tidak berhenti di situ. Marquez juga mencatatkan dirinya sebagai juara dunia MotoGP termuda pada usia 20 tahun, 266 hari. Rekor sebelumnya dipegang oleh legenda balap Freddie Spencer dengan usia 21 tahun, 258 hari, yang diraih pada tahun 1983.
Rekor sebagai Juara Dunia termuda
Tidak hanya sebagai rookie sukses, Marc Marquez juga mencatatkan dirinya sebagai juara dunia termuda MotoGP pada usia 20 tahun, 266 hari, menggulingkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Freddie Spencer.
Selain itu, Marquez juga berhasil memenangkan gelar juara dunia kedua di kelas 125cc pada tahun 2010, pada usia yang sangat muda, 17 tahun dan 63 hari. Pencapaiannya ini menunjukkan bakat luar biasa yang telah muncul sejak usia remaja.
Dedikasi dan latihan berat sejak Usia 11 Tahun
Keberhasilan Marc Marquez tidak datang begitu saja. Ia menjalani rutinitas latihan yang intens sejak usia 11 tahun. Latihan ini melibatkan kombinasi antara gym dan motocross untuk mengembangkan kekuatan fisik dan kecepatan reaksi. Selain itu, Marquez juga rajin berlari dan bersepeda untuk menjaga kebugaran kardiovaskularnya.
Rutinitas latihan yang ketat ini menjadi pondasi keberhasilannya di atas lintasan. Keberanian dan ketangguhan yang ia tunjukkan di setiap balapan tidak hanya hasil dari bakat alaminya tetapi juga dari kerja keras dan dedikasinya terhadap olahraga yang dicintainya.
Kedekatan dengan Adik Pembalap, Alex Marquez
Tidak hanya dikenal sebagai pembalap yang sukses, Marquez juga memiliki hubungan dekat dengan adiknya, Alex Marquez. Alex sendiri telah menjadi pesaing serius di kancah balap motor internasional sejak tahun 2020. Ia berhasil meraih dua gelar juara dunia, membuktikan bahwa bakat dalam keluarga Marquez tidak hanya dimiliki oleh Marc.
Kedekatan ini menciptakan atmosfer persaingan sehat di antara keduanya. Saling memberi dorongan dan inspirasi, keduanya membuktikan bahwa semangat balap motor dalam keluarga Marquez memang mengalir dalam darah mereka.
Ritual sebelum balapan
Setiap pembalap memiliki kebiasaan dan ritualnya sendiri sebelum balapan, dan Marc Marquez bukanlah pengecualian. Ritual ini bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga bagian penting dari persiapan mental seorang pembalap. Pada hari Minggu, hari balapan, Marc memakai celana merah, sedangkan untuk sesi latihan, celana biru menjadi pilihannya. Ritual ini tidak hanya membantu dalam menciptakan konsistensi, tetapi juga menciptakan perasaan percaya diri dan fokus sebelum beraksi di lintasan.
Selain itu, Marc selalu memakai helm dengan gambar semut di bagian atasnya. Menariknya, pemilihan motif ini bukan semata-mata estetika, tetapi memiliki makna khusus bagi Marc. Ia merasa terkait dengan semut karena pada usia muda, ia merasa terintimidasi di sekolah dan di arena balapan karena tubuhnya yang mungil. Manajernya bahkan membawa Marc ke dokter untuk memastikan bahwa pertumbuhannya akan tetap optimal saat ia mencapai usia 15 tahun.
Filosofi semut: Inspirasi dari kecil yang kuat
Filosofi semut menjadi salah satu poin menarik dalam kehidupan Marc Marquez. Bagi Marc, semut adalah makhluk kecil yang memiliki kekuatan luar biasa. Mereka mampu mengangkat beban berkali-kali lipat lebih besar dari tubuh mereka sendiri. Sejak kecil, Marc merasa seperti semut yang berhasil mengalahkan pembalap muda lain yang lebih besar darinya.
Semangat dan kegigihan semut menjadi simbol kekuatan dalam hidup dan di lintasan balap. Helm dengan gambar semut di bagian atasnya bukan hanya aksesori, melainkan keyakinan Marquez bahwa kekuatan sejati terletak pada tekad dan usaha, bukan sekadar ukuran fisik.
Perjalanan prestasi 2021
Tahun 2021 menjadi tahun gemilang bagi Marc Marquez. Dengan meraih sebanyak 8 gelar juara dunia, 6 di antaranya berasal dari kelas MotoGP, Marquez membuktikan dominasinya di atas lintasan. Meskipun masih mengejar rekor 15 gelar juara dunia yang dipegang oleh legenda Giacomo Agostini, prestasinya di kelas MotoGP menjadikan Marquez sebagai salah satu pembalap terbaik dalam sejarah.
Prestasi ini tidak hanya mencerminkan kehebatan Marquez sebagai pembalap, tetapi juga ketekunan dan semangatnya untuk terus berkembang dan menciptakan sejarah baru di dunia balap motor.