in ,

Antara Kopi Hijau dan Teh Hijau, Mana yang Lebih Sehat?

Ilustrasi Teh Hijau (Freepik)

Kopi hijau dan teh hijau merupakan minuman yang populer di kalangan masyarakat setelah air putih. Keduanya mudah ditemukan di berbagai tempat dan sering dikonsumsi sebagai alternatif minuman.

Kopi hijau berasal dari biji kopi yang belum dipanggang, sehingga warnanya tetap hijau. Sementara itu, teh hijau hanya mengalami sedikit proses oksidasi sehingga warnanya juga tetap hijau. Namun, adakah yang lebih baik di antara kopi hijau dan teh hijau?

Asalkan tidak ditambahkan gula atau krim, baik kopi maupun teh hijau dapat menjadi sumber nutrisi yang baik untuk pencegahan penyakit. Tetapi, diantara kedua minuman tersebut, manakah lebih yang lebih baik untuk kesehatan? Apakah kopi hijau atau teh hijau yang lebih sehat? Yuk, simak informasi berikut ini.

Terdapat kandungan kafein dalam kopi dan teh hijau

Dikutip dari Healthline, kafein merupakan zat stimulan yang paling umum dikonsumsi di seluruh dunia, dan secara alami terdapat dalam kopi dan teh. Sebenarnya, kopi dan teh hijau sering menjadi sumber kafein yang paling besar.

Walau begitu, kandungan kafein dalam kopi tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan teh hijau. Satu sajian kopi berukuran 8 ons (240 mL) menyediakan 96 mg kafein, sementara teh hijau dalam jumlah yang sama hanya menyediakan 29 mg.

Studi menunjukkan bahwa asupan kafein hingga 400 mg per hari dianggap aman untuk orang dewasa. Meskipun demikian, rekomendasi untuk remaja adalah batas harian 100 mg, sementara anak-anak sebaiknya tidak melebihi 2,5 mg/kg per hari.

Manfaat kopi dan teh hijau bagi kesehatan

1. Antioksidan yang tinggi

Kopi dan teh hijau mengandung tinggi antioksidan, senyawa yang bermanfaat melawan stres oksidatif. Stres oksidatif merupakan proses berbahaya yang dapat merugikan kesehatan dengan meningkatkan risiko penyakit dan mempercepat proses penuaan.

Kedua minuman ini, kopi dan teh hijau, kaya akan kelompok antioksidan yang dikenal sebagai polifenol. Di antaranya, Epigallocationchin gallate (EGCG) dan asam klorogenat (CGA) merupakan polifenol yang paling melimpah dalam teh hijau dan kopi. Hasil penelitian pada percobaan reaksi kimia, hewan, dan manusia menunjukkan kemungkinan adanya efek anti kanker dari senyawa-senyawa tersebut.

Contohnya, EGCG mampu menghambat pertumbuhan dan penyebaran tumor, serta dapat menyebabkan kematian sel tumor. Efek anti-inflamasi dari senyawa ini juga dapat membantu mencegah peradangan kronis yang dapat memicu kanker.

Sebaliknya, CGA tampaknya memiliki dampak positif dalam menghambat pertumbuhan tumor dan merangsang kematian sel kanker. Studi menunjukkan bahwa EGCG dalam teh hijau mungkin memiliki efek positif dalam melawan sel kanker pada berbagai jenis tumor, termasuk di kepala, leher, paru-paru, prostat, payudara, kolorektal, dan pankreas.

Di sisi lain, CGA dalam kopi mungkin bermanfaat dalam melawan kanker pada organ tertentu, seperti hati, endometrium, dan kulit. Selain itu, CGA juga terbukti bermanfaat untuk kesehatan jantung dan pengelolaan gula darah dengan mengatur kadar trigliserida dan meningkatkan respons sel terhadap insulin.

2. Menurunkan berat badan

Asupan CGA pada kopi dan EGCG pada teh hijau, bersama dengan kafein, memberikan keduanya manfaat untuk mengurangi berat badan. CGA (Chlorogenic Acid) adalah senyawa fenolik yang banyak terdapat dalam biji kopi yang belum dipanggang (kopi hijau) dan dalam beberapa jenis buah-buahan dan sayuran. Sedangkan, EGCG (Epigallocatechin Gallate) adalah salah satu jenis katekin, yaitu senyawa polifenol yang ditemukan dalam teh hijau.

Studi pada hewan menunjukkan bahwa CGA dapat mengurangi tingkat insulin, kolesterol darah, dan trigliserida, serta mengurangi berat badan dan lemak visceral, yaitu lemak yang terdapat di dalam perut di sekitar organ dan terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes.

Kemudian penelitian pada hewan menunjukkan bahwa EGCG juga dapat menyebabkan penurunan berat badan dan mengurangi lemak visceral dengan merangsang pemecahan lemak.

EGCG juga membantu meningkatkan pertumbuhan bakteri menguntungkan di usus, yang mendukung pembakaran lemak dan peningkatan sensitivitas insulin, di samping manfaat positif lainnya.

3. Pencegahan risiko stroke

Studi penelitian menunjukkan bahwa teh hijau terkait dengan pengurangan risiko stroke, diabetes, dan depresi, sementara kopi, termasuk kopi hijau, juga dikaitkan dengan pengurangan angka kematian akibat penyakit jantung, sehingga keduanya memberikan manfaat kesehatan yang signifikan.

4. Kandungan L-theanine dalam teh hijau

L-theanine, sejenis asam amino yang secara alami terdapat dalam teh, termasuk teh hijau, diketahui memiliki dampak pada otak yang dapat meningkatkan rasa tenang dan kewaspadaan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa individu yang mengonsumsi L-theanine mengalami peningkatan aktivitas gelombang otak alfa, yang merupakan indikator dari keadaan mental yang tenang dan waspada.