Pernahkah kamu merasa nyeri di leher bahkan mengalami pembengkakan di leher? Istilah penyakit gondok dan gondongan sering disebut ketika merasakan bengkak di bagian leher.
Padahal, istilah kedua penyakit tersebut ternyata berbeda dan banyak orang yang salah kaprah menyebut bengkak di leher pasti terkena penyakit gondokan dan gondongan.
Lalu apa perbedaan antara penyakit gondok dan gondongan? Simak informasi di bawah ini.
Perbedaan Gondok dan Gondongan
Gondok dan gondongan merupakan dua kondisi penyakit yang berbeda. Gondok atau yang dikenal sebagai goiter adalah kelainan pada kelenjar tiroid yang terletak di bagian dasar leher, di bawah jakun.
Di dalam tubuh, fungsi utama kelenjar tiroid adalah memproduksi hormon yang memiliki peran krusial dalam mengatur proses metabolisme dan pertumbuhan jaringan tubuh. Gangguan pada kelenjar tiroid dapat berdampak pada fungsi organ tubuh lainnya, termasuk jantung, sistem pencernaan, dan sistem saraf.
Menurut penjelasan dari American Thyroid Association (ATA), gondok dapat disebabkan oleh hipotiroidisme (penurunan aktivitas kelenjar tiroid) atau hipertiroidisme (peningkatan atau kelebihan aktivitas kelenjar tiroid). Gangguan tiroid dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kekurangan asupan yodium, kebiasaan merokok, paparan penyakit kanker, dan pengaruh hormon selama kehamilan.
Sementara gondongan merupakan penyakit infeksi yang dipicu oleh virus, terutama oleh paramyxovirus yang menyerang kelenjar parotis, yang bertanggung jawab untuk memproduksi air liur. Oleh karena itu, gondongan juga dikenal dengan nama parotitis.
Penularan virus terjadi melalui droplet atau percikan air liur saat penderita mengalami batuk, bersin, atau berbicara. Kelenjar parotis, yang terletak di bawah kedua rahang, adalah tempat terjadinya infeksi pada gondongan.
Dapat disimpulkan bahwa perbedaan mendasar antara gondok dan gondongan adalah bahwa keduanya menyerang jaringan atau kelenjar yang berbeda. Karena itu, lokasi pembengkakan, gejala, dan pendekatan pengobatan terhadap gondok dan gondongan juga berbeda.
Cara membedakan gondok dan gondongan
Gondok dan gondongan memang memiliki gejala serupa berupa pembengkakan di daerah leher. Namun, perbedaan yang jelas dapat dilihat pada lokasi pembengkakan di leher.
Pada gondongan, pembengkakan terjadi di bagian atas leher di bawah pipi. Di sisi lain, pada gangguan kelenjar tiroid, pembengkakan terjadi di bagian bawah leher. Bengkak yang disebabkan oleh gondok memiliki penampilan yang menyerupai benjolan dan terasa keras. Namun, pembengkakan biasanya tidak menyebabkan rasa nyeri.
Sebaliknya, pada gondongan, pembengkakan di leher terasa lembut dan hangat, sering disertai dengan rasa nyeri yang dapat membuat kesulitan berbicara atau sakit saat menelan. Selain lokasi pembengkakan, terdapat perbedaan gejala lain antara gondok dan gondongan yang perlu diperhatikan.
1. Tanda gejala gondok
Perbedaan antara gondok dan gondongan ditentukan oleh jenis gangguan tiroid yang mendasarinya, apakah itu hipotiroid (penurunan aktivitas kelenjar tiroid) atau hipertiroid (peningkatan aktivitas kelenjar tiroid).
Dalam kasus hipotiroid, gejala gondok dapat berupa:
- Tubuh lemas, merasakan kantuk berlebih, sering lupa dan emosi tidak stabil
- Terjadi kenaikan berat badan dengan nafsu makan yang menurun
- Tidak kuat suhu dingin, kulit kering, rambut rontok
- Susah buang air besar
- Fungsi penglihatan dan pendengaran menurun
Sedangkan dalam kasus hipertiroid, gejala gondok dapat berupa:
- Hiperaktif, mengalami tremor
- Merasa cemas dan sering deg-degan
- Tidak kuat suhu panas
2. Tanda gejala gondongan
Pembengkakan di leher yang disebabkan oleh gondongan biasanya menimbulkan rasa nyeri karena peradangan yang disebabkan oleh infeksi virus. Menurut National Foundation for Infectious Diseases, terdapat gejala lain dari gondongan yang dapat membedakannya dari gondok seperti mengalami demam, lemas, sakit kepala, nyeri pada telinga yang parah ketika berbicara atau mengunyah, mengalami bengkak pada daerah sudut rahang
Perbedaan mengobati gondok dan gondongan
1. Cara mengobati gondok
Umumnya, gejala gondongan akan sembuh sepenuhnya dalam kurun waktu sekitar satu minggu. Meskipun perlu dilakukan penanganan medis untuk membantu meredakan gejala, namun pengobatan gondongan sebagian besar bersifat paliatif.
Pemberian obat-obatan seperti paracetamol dan ibuprofen seringkali direkomendasikan untuk mengatasi demam dan mengurangi rasa nyeri pada leher yang mengalami pembengkakan.
2. Cara mengobati gondongan
Pada kasus gondok, pengobatan harus disesuaikan dengan faktor penyebabnya. Untuk menentukan apakah kondisi ini disebabkan oleh hipotiroid atau hipertiroid, diperlukan pemeriksaan lanjutan untuk menilai kadar hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid.
Dalam perbandingan lain antara gondok dan gondongan, gondok tidak dapat sembuh secara alami. Pengobatan medis diperlukan, mulai dari penggunaan obat hingga tindakan operasi, tergantung pada ukuran benjolan di leher dan tingkat keparahan gejala.
Dalam kasus hipotiroid, dokter biasanya meresepkan obat levotiroksin. Sedangkan obat seperti propylthiouracil atau methimazole dapat diberikan untuk mengatasi gondok yang disebabkan oleh hipertiroid. Selain itu, disarankan untuk memastikan asupan yodium yang cukup melalui konsumsi makanan laut dan garam.