Siapa nih, orang tua yang masih memberikan gadget ke anaknya saat mereka rewel?
Cara seperti ini memang cukup efektif dan praktis. Boleh jadi, anak menjadi tak rewel karena asyik memainkan gadget.
Tapi di balik itu, kesehatan anak bisa terpengaruh. Meskipun sepertinya praktis, tapi perilaku ini bisa mempengaruhi kesehatan anak loh.
Menurut rekomendasi WHO, screen time pada anak usia 3-4 tahun tidak lebih dari 1 (satu) jam ya, bahkan untuk anak usia di bawah 2 tahun masih belum boleh terpapar layar elektronik sama sekali.
Media elektronik, baik itu televisi, komputer, ponsel pintar, tablet digital hingga permainan video, ternyata bisa berdampak buruk pada kesehatan anak.
Mengutip unggahan pada akun instagram @ayosehat.kemkes, dampak buruk screen time tinggi terhadap kesehatan anak.
Disebutkan, WHO merekomendasikan screen time pada anak usia 3 hingga 4 tahun, tidak lebih dari 1 jam.
Bahkan untuk anak usia di bawah 2 tahun masih belum boleh terpapar layar elektronik sama sekali.
Bukan rahasia lagi bahwa anak-anak zaman sekarang sudah terpapar dengan berbagai macam gadget dan teknologi di usia yang sangat muda.
Sementara beberapa orang percaya bahwa ini dapat bermanfaat bagi perkembangan mereka, ada juga yang berpikir bahwa itu dapat merugikan.
Tidak dapat disangkal bahwa gadget dan teknologi dapat memberikan banyak manfaat bagi anak. Misalnya, mereka dapat membantu meningkatkan keterampilan kognitif dan koordinasi tangan-mata mereka.
Mereka juga dapat mempelajari hal-hal baru dan mengenal budaya yang berbeda melalui penggunaan aplikasi dan internet.
Namun, ada juga risiko anak-anak menjadi terlalu bergantung pada gadget dan teknologi. Mereka mungkin tidak dapat bersosialisasi dengan baik dengan orang lain dan mereka dapat menjadi kecanduan screen time.
Inilah sebabnya mengapa penting bagi orang tua untuk memantau penggunaan gadget anak-anak mereka dan memastikan bahwa mereka menggunakannya dalam jumlah sedang.
Berikut 5 dampak buruk screen time bagi kesehatan anak,
1. Gangguan perilaku pada anak
Mengingat bahwa anak-anak sensitif terhadap pengaruh elektronik, reaksi stres yang dipicu oleh waktu layar telah dikaitkan dengan perilaku agresif dan terganggu pada diri mereka.
Baru-baru ini, sebuah studi dilakukan di Kanada mengungkapkan bahwa anak-anak yang memiliki waktu layar lebih dari 30 menit sehari cenderung memiliki masalah perilaku.
2. Merusak postur tubuh
Anak-anak yang masih kecil mendapatkan hiburan dari gadget orang tua mereka memberikan efek kurangnya olahraga dan bermain dapat merusak pertumbuhan dan perkembangan tubuh anak, termasuk postur tubuh dan penambahan berat badan berlebihan.
Faktanya, banyak batasan yang ditempatkan pada pemberian waktu layar yang juga berasal dari logika. Karena itu, waktu layar anak harus dibatasi dan lebih banyak melakukan aktivitas fisik.
3.Terhambat perkembangan bicara
Menurut dokter spesialis anak, dr. Mira Dewita, Sp.A, anak yang diberikan screen time atau gadget sejak usia di bawah 2 tahun akan berpengaruh pada tumbuh dan kembangnya.
Salah satu yang umum terjadi adalah anak bisa terlambat bicara, sehingga anak berusia di atas 2 tahun yang diberikan gadget perlu selalu didampingi, dan diberikan arahan yang baik.
4. Kecanduan dan kesulitan mengendalikan diri
Terlalu banyak waktu di depan layar bisa menyebabkan anak-anak menjadi terlalu bergantung pada perangkat dan sulit mengendalikan diri dalam hal penggunaan. Hal ini pada akhirnya bisa meningkatkan risiko gangguan perilaku dan masalah mental seperti bersikap agresif.
5. Tidak baik untuk kesehatan mata
Penggunaan screen time secara berlebihan akan berdampak buruk pada kesehatan mata anak-anak, bahkan bisa meningkatkan risiko rabun jauh atau miopia. Kondisi tersebut dapat bertambah buruk seiring waktu jika penggunaan screen time tidak dibatasi.
Nah itu dia 5 dampak buruk screen time bagi kesehatan anak, sebisa mungkin kita jauhi segera lebih baik untuk mencegah banyak dampak yang akan terpapar oleh anak kita.