Mungkin tak ada pengalaman di dapur yang seunik dan sering diungkapkan seperti saat kita mengiris bawang. Mata yang perih dan air mata yang tak terelakkan sering kali membuat banyak orang merasa sedih, tanpa harus mengalami patah hati. Fenomena ini telah menjadi bagian dari rahasia umum di dunia dapur. Mari kita telusuri lebih dalam mengapa kita menangis saat mengiris bawang dan apakah ada solusi untuk menghindari tangisan berlebihan.
Alasan di Balik Tangisan
Duane Mellor, seorang dosen senior di Coventry University, memberikan penjelasan ilmiah terkait dengan tangisan saat mengiris bawang. Saat sel bawang mengalami kerusakan, senyawa bernama propantial S-oksida dilepaskan. Senyawa ini sebenarnya berfungsi sebagai mekanisme pertahanan bawang terhadap hama. Namun, ketika propantial S-oksida ini menguap, kelenjar lakrimal yang memproduksi air mata menjadi teriritasi, dan itulah yang menyebabkan kita menangis.
Mellor juga menjelaskan bahwa tidak semua bawang memiliki kemampuan membuat kita menangis. Misalnya, bawang putih memiliki senyawa yang berbeda, yaitu PRENCSO 2, yang tetap menyengat mata namun memiliki manfaat kesehatan yang berbeda dengan bawang biasa.
Proses Tangisan yang Menarik
Proses tangisan saat mengiris bawang dapat diuraikan lebih lanjut. Awalnya, bawang menyerap sulfur dari tanah dan menyimpannya dalam senyawa PRENCSO 1 (1-propenil-L-sistein sulfoksida). Selanjutnya, PRENCSO 1 ini akan menghasilkan ammonia dan asam 1-propenilsulfat. Dalam proses ini, propantial S-oksida juga ikut serta, dan itulah yang menjadi pemicu utama tangisan saat mengiris bawang.
Namun, meskipun tangisan saat mengiris bawang mungkin tak dapat dihindari sepenuhnya, Mellor memberikan sedikit harapan. Jumlah propantial S-oksida yang terkandung dalam bawang sebenarnya cukup sedikit, sehingga tidak merusak mata secara permanen.
Tidak Semua Bawang Bikin Menangis
Beruntunglah kita bahwa tidak semua jenis bawang memiliki kemampuan untuk membuat kita menangis. Faktor ini dipengaruhi oleh seberapa jauh sulfur diserap oleh bawang selama pertumbuhannya.
“Bergantung pada tanah dan kondisi pertumbuhannya. Kadar sulfur yang tinggi di dalam tanah meningkatkan hasil dan kepedasan bawang merah,” tulis Mellor dalam The Conversation.
Sebagai contoh, bawang putih memiliki senyawa berbeda, yaitu PRENCSO 2, yang memiliki sifat menyengat mata tetapi juga memberikan manfaat kesehatan yang berbeda. Bawang putih terkenal karena kandungan allicin, yang memiliki sifat antioksidan dan antimikroba.
Cara Menghindari Tangisan Berlebihan
Meskipun tangisan saat mengiris bawang bisa menjadi bagian yang tidak terhindarkan dari pengalaman dapur, ada beberapa cara yang dapat dicoba untuk mengurangi intensitasnya.
- Merebus bawang terlebih dahulu: Salah satu metode yang dapat dicoba adalah dengan merebus bawang terlebih dahulu dalam air mendidih. Setelah itu, bawang dapat dicelupkan ke dalam air dingin. Proses ini dapat mengubah enzim dalam bawang dan membantu mencegah air mata berlebihan.
- Penggunaan tudung kompor atau kacamata: Langkah sederhana seperti menggunakan tudung kompor atau kacamata dapat membantu melindungi mata dari propanthial S-oksida yang dapat mencapai mata saat mengiris bawang.
- Rekayasa genetik atau pembiakan selektif: Untuk solusi jangka panjang, metode rekayasa genetik atau pembiakan selektif dapat digunakan untuk mengurangi kandungan propantial S-oksida dalam bawang. Meskipun langkah ini mungkin lebih rumit, namun dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kenyamanan di dapur.
Tangisan saat mengiris bawang mungkin masih akan menjadi bagian tak terpisahkan dari kegiatan memasak sehari-hari. Namun, dengan pemahaman lebih dalam tentang proses dan faktor-faktor yang memicu tangisan ini, kita dapat mencoba berbagai cara untuk mengurangi ketidaknyamanan yang mungkin timbul. Dengan begitu, kita dapat tetap menikmati kelezatan bawang tanpa harus meneteskan air mata berlebihan.