in

Apa yang Mendorong Alex Rins Hengkang ke Yamaha? Simak Penjelasannya di Sini

Ilustrasi. Foto: Alexrins (Instagram)

Di kancah MotoGP, keputusan seorang pembalap untuk berganti tim selalu menimbulkan kehebohan dan spekulasi di antara para pecinta balap motor. Alex Rins, pembalap asal Spanyol, tidak terkecuali dari dinamika ini. Kemenangannya yang gemilang bersama Honda pada tahun 2023 menjadi landasan bagi Rins untuk membuat keputusan mengejutkan, yaitu beralih ke tim Monster Energy Yamaha untuk mengarungi musim MotoGP 2024. Dalam artikel ini, kami akan mengajukan alasan di balik keputusan Rins yang menggetarkan garasi MotoGP dan menyuguhkan pertanyaan- pertanyaan menarik.

1. Kemenangan Pertama Honda dan Kecewa yang Membuat Rins Hengkang

Rins sukses mencatatkan kemenangan pertama untuk Honda setelah dua tahun lebih tidak merasakan kemenangan. Performa gemilangnya di Circuit of the Americas (COTA), Amerika Serikat, pada tahun 2023, membuatnya menjadi satu-satunya pembalap Honda yang mampu meraih hasil yang mengesankan. Namun, bagaimana bisa pembalap baru satu musim bersama Honda memutuskan untuk hengkang?

Pada dasarnya, alasan utama di balik keputusan ini adalah kekecewaan Rins terhadap fokus Honda yang lebih besar kepada tim Repsol Honda, tim utama mereka, daripada kepada tim LCR Honda yang ia bela. Meskipun Rins berhasil membawa kemenangan bagi Honda, teknisnya dengan tim utama tampaknya tidak sepenuhnya memuaskan. Pihak Honda cenderung lebih mengutamakan Repsol Honda, yang diperkuat oleh fakta bahwa Rins baru menerima dukungan terbatas setelah uji coba, sedangkan suku cadang yang dipesan oleh Honda lebih dulu untuk Joan Mir dan Stefan Bradl.

Menariknya, statistik podium Honda dari tahun 2020 hingga 2023 menunjukkan tren yang menurun, dengan Rins menjadi penyelamat dengan kemenangan di Amerika Serikat pada tahun 2023. Keputusan Rins untuk pindah ke Yamaha menggambarkan betapa pentingnya dukungan penuh dari tim kepada seorang pembalap.

Ilustrasi. Foto: Alexrins (Instagram)

2. Prioritas Honda pada Repsol Honda dan Kehilangan Franco Morbidelli

Keputusan Rins untuk hengkang tidak hanya berkaitan dengan kekecewaan atas dukungan Honda terhadap LCR Honda, tetapi juga karena posisi kosong yang ditinggalkan oleh Franco Morbidelli. Morbidelli, pembalap yang sebelumnya membela tim LCR Honda, memilih beralih ke Prima Pramac Racing. Hal ini meninggalkan lubang yang perlu diisi, dan Rins melihat peluang ini sebagai momen yang tepat untuk membuat perubahan.

Keputusan Honda untuk lebih mengutamakan masukan dari Repsol Honda, tim utama mereka, menciptakan ke integrasi di antara tim pabrikan. Rins, yang sebelumnya memberikan kontribusi signifikan dengan kemenangannya, merasa bahwa tim LCR Honda tidak mendapatkan dukungan yang seharusnya. Situasi ini tidak hanya mengecewakan, tetapi juga menempatkan Rins dalam tekanan yang tidak diinginkan.

Melalui perpindahannya ke tim Monster Energy Yamaha, Rins berharap dapat menutup kekosongan yang ditinggalkan oleh Morbidelli dan sekaligus menemukan dukungan yang lebih solid untuk pengembangan kariernya di MotoGP.

3. Kesimpulan Positif Setelah Tes Yamaha M1

Alex Rins. Foto: MotoGP
Alex Rins. Foto: MotoGP

Sebelum mengambil keputusan besar untuk pindah ke Yamaha, Rins tidak hanya mendapat dorongan dari kekecewaan terhadap Honda. Ia juga melakukan uji coba intensif terhadap motor Yamaha M1 pada tes pramusim di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, pada 28 November 2023. Hasilnya, Rins memberikan tanggapan yang sangat positif terhadap pengalaman barunya.

Menurut Rins, motor Yamaha M1 memiliki karakteristik yang sangat berbeda dibandingkan dengan motor Suzuki GSX-RR yang pernah ia tunggangi sebelum pindah ke Honda. Meskipun keduanya memiliki konfigurasi mesin inline-4, Rins mencatat bahwa motor Yamaha memberikan pengalaman pengereman yang lebih lembut, memungkinkannya untuk melakukan pengereman lebih dalam.

Rins bahkan mengambil langkah lebih jauh dengan mencoba pengaturan motor milik Fabio Quartararo selama sesi uji coba. Ini adalah langkah yang menunjukkan komitmen Rins untuk berkolaborasi dengan pembalap Yamaha lainnya dalam mengembangkan motor M1. Dalam wawancara, Rins menyatakan harapannya untuk bisa bekerja sama dengan Quartararo dalam menentukan arah pengembangan motor.

Keputusan Rins untuk pindah ke Yamaha juga didasari oleh aspirasinya untuk menjadi bagian dari tim yang kuat dalam mengembangkan motor lebih lanjut. Dengan status pembalap pabrikan Yamaha, ia berharap dapat mendapatkan prioritas dalam mendapatkan komponen-komponen teranyar, menghindari situasi yang dialaminya bersama Honda di mana suku cadang baru diterima setelah uji coba dilakukan oleh pembalap lain.