Cumi-cumi merupakan makanan laut yang terkenal di berbagai belahan dunia. Cumi-cumi memiliki cita rasa yang enak, mudah diolah, dan memiliki harga yang relatif terjangkau. Makanan ini dapat disiapkan dengan berbagai cara, seperti dipanggang, dibakar, direbus, atau dikukus. Namun, ada juga yang lebih menyukai konsumsi cumi-cumi dalam keadaan mentah atau tidak dimasak sama sekali. Salah satu alasan di balik preferensi ini adalah karena cumi-cumi memiliki rasa yang lezat, bahkan ketika dimakan mentah.
Sebagai contoh, di Jepang, cumi-cumi sering dimakan mentah sebagai bagian dari hidangan sashimi. Di sisi lain, di Thailand, ada budaya menyantap cumi-cumi secara langsung dalam keadaan hidup bersama dengan saus pedas. Namun, perlu cari tahu kebenaran tentang apakah boleh memakan cumi-cumi secara mentah agar terhindar dari risiko penyakit.
Bolehkah makan cumi-cumi mentah?
Mengonsumsi cumi-cumi mentah tidak aman untuk kesehatan, dan hal ini juga berlaku untuk jenis makanan laut lainnya. Menurut laporan dari Nation Thailand, makanan laut mentah memiliki risiko memungkinkan bakteri Vibrio parahaemolyticus masuk ke dalam tubuh.
Bakteri ini sering ditemukan di lumpur laut dan dapat menyebabkan sakit perut, diare, dan keracunan makanan jika terkonsumsi. Infeksi yang serius bahkan dapat mengakibatkan terbentuknya tukak di lambung dan usus.
Selain bakteri, makanan laut mentah juga dapat mengandung parasit seperti Anisakis spp. dan Diphyllobothrium, yang dapat menyebabkan mual, sakit perut, dan penyumbatan usus.
Tindakan kejam bagi hewan
Selain berdampak negatif konsumsi cumi-cumi mentah bagi manusia, memakan cumi-cumi hidup-hidup juga merupakan bentuk kekejaman terhadap hewan. Saat dimakan hidup-hidup, cumi-cumi akan merasakan sakit setiap kali bagian tubuhnya dipotong atau tergigit. Proses mengonsumsi cumi-cumi hidup-hidup juga menyebabkan penderitaan pada hewan tersebut.
Sebagai contoh, di Thailand, cumi-cumi hidup biasanya disajikan bersama saus pedas. Dilansir dari Mashable Sea, secara alami cumi-cumi akan berusaha menghirup cairan saus pedas, yang menyebabkan sensasi terbakar pada seluruh tubuhnya. Hal ini membuat cumi-cumi menderita karena merasa terbakar, serupa dengan saat seseorang mengoleskan cabai ke luka atau menghirup saus pedas.
Cara mengolah cumi-cumi yang benar
Metode paling sehat dan masuk akal untuk mengonsumsi cumi-cumi adalah dengan memasaknya terlebih dahulu. Hal ini diperlukan untuk membunuh bakteri dan parasit yang berbahaya, dengan cara memasak cumi-cumi secara menyeluruh pada suhu di atas 70 derajat Celsius selama minimal dua menit. Untuk meningkatkan rasa dan asupan vitamin C, mengutip dari Livestrong, disarankan untuk menambahkan perasan jus lemon pada cumi-cumi yang telah matang.
Lebih baik untuk memasak cumi-cumi dengan metode seperti dikukus, direbus, dipanggang, dibakar, atau ditumis karena metode ini memiliki kandungan lemak jenuh dan natrium yang lebih rendah dibandingkan dengan cara menggoreng cumi-cumi.
Manfaat cumi-cumi bagi kesehatan
Banyaknya nutrisi dalam cumi-cumi memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh. Berikut beberapa manfaat konsumsi cumi-cumi antara lain:
- Kandungan gizi yang tinggi: Cumi-cumi kaya akan protein, mineral, dan memiliki nilai kalori yang rendah.
- Kaya akan protein dan rendah kalori: Cumi-cumi sangat cocok bagi mereka yang ingin meningkatkan asupan protein tanpa meningkatkan berat badan. Satu porsi cumi-cumi berat 100 gram hanya mengandung 75 kalori.
- Tidak mengandung karbohidrat: Orang yang menjalani diet keto dapat memasukkan cumi-cumi ke dalam menu makanan karena makanan ini tidak mengandung karbohidrat.
- Sumber vitamin B12 dan B6: Vitamin ini penting bagi kesehatan saraf, pembentukan darah, serta perlindungan jantung dari risiko stroke.
- Sumber selenium dan vitamin E: Selenium bekerja bersama dengan vitamin E untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesuburan tubuh. Kedua nutrisi ini juga berperan sebagai antioksidan yang membantu melawan kanker dan menghambat pertumbuhan tumor.
Risiko makan cumi-cumi berlebihan
Mengonsumsi cumi-cumi dalam jumlah berlebihan berisiko menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Dua risiko utama yang terkait dengan cumi-cumi adalah kadar merkuri dan potensi alerginya. Menurut laporan dari WebMD, berikut beberapa risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh konsumsi cumi-cumi:
- Alergi: Zat yang dikenal sebagai tropomiosin kemungkinan besar menjadi penyebab alergi pada beberapa orang terhadap cumi-cumi. Orang yang memiliki alergi terhadap kerang sebaiknya menghindari konsumsi cumi-cumi.
- Keracunan merkuri: Cumi-cumi dan makanan laut lainnya diketahui mengandung merkuri. Akumulasi merkuri dalam tubuh dapat menimbulkan bahaya serius, terutama pada anak-anak.
Mengonsumsi cumi-cumi mentah dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan, dan memakannya dalam keadaan hidup-hidup dianggap sebagai tindakan yang kejam terhadap hewan. Yang disarankan adalah memasak cumi-cumi hingga matang sebelum dikonsumsi. Selain itu, penting untuk tidak mengonsumsi cumi-cumi secara berlebihan karena hal ini dapat menimbulkan risiko kesehatan.