in

3 Pebulutangkis Tunggal Putra dengan Rekor Juara Terbanyak di Indonesia Open

Pebulutangkis Asal Malaysia, Lee Chong Wei (dok. BWF)

Para penggemar bulu tangkis pasti sudah tidak asing lagi dengan nama tiga legenda bulu tangkis tunggal putra yang telah mencatat rekor juara terbanyak dalam kejuaraan Indonesia Open. Ketiga legenda tersebut adalah Ardy Bernadus Wiranata dari Indonesia, Taufik Hidayat juga dari Indonesia, dan Lee Chong Wei dari Malaysia.

Adapun, Indonesia Open adalah salah satu turnamen bulu tangkis bergengsi di dunia. Turnamen ini merupakan bagian rangkaian kejuaraan BWF World Tour. Indonesia Open termasuk dalam kategori Super 1000 dalam BWF World Tour.

Ini menandakan bahwa Indonesia Open memiliki level prestise tertinggi dan hadiah uang tunai yang besar. Para pemain top dunia bersaing untuk meraih gelar juara di sini, menjadikan Indonesia Open sebagai salah satu tujuan utama dalam kariernya.

Inilah tiga legenda bulu tangkis tunggal putra dengan gelar juara terbanyak di Indonesia Open:

Ardy Bernadus Wiranata 

Legenda bulu tangkis yang sering disebut sebagai Ardy B Wiranata atau Ardy ini merupakan mantan pebulutangkis Indonesia yang berhasil meraih hattrick pertama dalam kejuaraan Indonesia Open pada tahun 1990, 1991, dan 1992.

Meskipun gelar juara lepas dari tangannya pada tahun 1993, Ardy kembali menjuarai turnamen pada tahun 1994 dan bahkan berhasil mempertahankan gelarnya pada tahun 1995. Sebelum pensiun, ia berhasil merebut gelar juara Indonesia Open 1997 sebagai trofi terakhir yang berhasil diraihnya.

Ardy merupakan legenda tunggal putra yang tidak hanya berhasil di Indonesia Open, tetapi juga meraih berbagai gelar juara dalam berbagai turnamen bulu tangkis internasional. Ia membuktikan konsistensinya dengan banyaknya gelar juara yang menjadikannya salah satu atlet bulu tangkis terbaik pada masanya.

Setelah pensiun dari dunia persaingan bulu tangkis profesional, Ardy tetap aktif dalam mengembangkan olahraga bulu tangkis di Indonesia. Ia terlibat dalam berbagai kegiatan pengembangan bakat muda dan memberikan inspirasi bagi generasi penerus atlet bulu tangkis Indonesia.

Taufik Hidayat

Kesuksesan Ardy kemudian dilanjutkan oleh pebulutangkis legendaris lainnya dari Bandung, yaitu Taufik Hidayat. Taufik meraih trofi pertamanya di Indonesia Open pada tahun 1999 dan berhasil mempertahankan gelarnya pada tahun 2000. Meskipun gelar lepas dari tangannya pada tahun 2001, Taufik berhasil mencetak hattrick pada tahun 2002, 2003, dan 2004 serta menambah dua trofi lagi pada tahun 2006.

Taufik Hidayat sudah aktif mengikuti berbagai turnamen bulu tangkis sejak masih di tingkat junior. Ia memenangkan berbagai kejuaraan nasional dan internasional. Taufik juga meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Junior dan Asian Junior Championships. Prestasi ini menandai awal dari karier gemilang Taufik di panggung bulu tangkis internasional.

Di tingkat senior, Taufik Hidayat mengukir sejarah dengan meraih berbagai gelar juara dalam turnamen-turnamen bergengsi. Selain Indonesia Open, Taufik meraih gelar juara All England Championships, dan Olympic Games.

Gaya permainannya yang agresif telah membuatnya menjadi salah satu pebulutangkis paling dihormati di dunia. Salah satu momen puncak dalam karier Taufik adalah ketika dia berhasil meraih medali emas dalam Olimpiade Athena 2004.

Lee Chong Wei

Pada tahun 2007, pebulutangkis Malaysia, Lee Chong Wei, meraih gelar pertamanya di Indonesia Open, namun tahun berikutnya trofi tersebut direbut oleh pebulutangkis Indonesia, Sony Dwi Kuncoro. Chong Wei kemudian berhasil meraih hattrick di Indonesia Open pada tahun 2009, 2010, dan 2011.

Gelar kelima Chong Wei diraih pada tahun 2013, dan setelah dua tahun tanpa gelar, ia berhasil mengamankan trofi keenamnya pada tahun 2016 sebelum mengakhiri kariernya.

Selain Indonesia Open, Lee Chong Wei telah mencatat prestasi gemilang dengan memenangkan berbagai turnamen bergengsi lainnya seperti All England Championships, Commonwealth Games, dan BWF World Championships. Dia juga meraih medali perak dalam tiga Olimpiade berturut-turut, yaitu Olimpiade Beijing 2008, Olimpiade London 2012, dan Olimpiade Rio de Janeiro 2016.