Ada empat pebulutangkis terkemuka dunia telah terpesona oleh pemain Indonesia. Selain terpesona karena parasnya, keempat pebulutangkis ini juga kagum dengan bakat dan keahlian yang dimiliki pemain putra tanah air. Mereka secara terbuka mengakui kekagumannya terhadap kualitas permainan yang luar biasa dari para atlet Tanah Air.
Inilah empat pebulu tangkis wanita terkenal yang terpesona oleh prestasi pemain Indonesia:
Ng Weng Chi
Ng Weng Chi adalah salah satu pebulutangkis wanita asal Makau. Dia telah mengungkapkan kekagumannya terhadap Kevin Sanjaya Sukamuljo sejak tahun 2016.
Ng Weng Chi kerap menjadi sorotan publik karena dedikasinya yang luar biasa dalam memberikan dukungan kepada Kevin Sanjaya. Dia beberapa kali hadir secara langsung untuk menyaksikan pertandingan Kevin bersama pasangannya, Marcus.
Kekaguman Ng Weng Chi terhadap Kevin termanifestasi melalui hobinya mengoleksi barang-barang yang terkait dengannya. Bahkan, Ng Weng Chi berhasil memenangkan lelang sebuah jersey merah yang pernah dipakai oleh sang idola, di mana hasil penjualannya disumbangkan untuk tujuan amal.
Meskipun berasal dari Makau, Ng Weng Chi menunjukkan minat yang besar terhadap Bahasa Indonesia. Dia bahkan beberapa kali menyampaikan dukungannya kepada Kevin dengan menggunakan Bahasa Indonesia dalam ucapan-ucapannya.
Asian Games 2018 menjadi salah satu momen yang tak terlupakan bagi Ng Weng Chi. Meskipun awalnya merasa ragu dan malu, keberaniannya membawa dia mendekati dan bahkan berfoto serta mendapatkan tanda tangan dari idolanya, Kevin, di acara tersebut.
Gabrielle Adcock
Gabrielle Adcock, yang merupakan pebulu tangkis asal Inggris, juga terpukau oleh Kevin Sanjaya Sukamuljo. Dia terpesona oleh gaya bermain Kevin yang impresif. Tak hanya itu, Gabby juga kagum dengan Kevin yang merupakan pemain ganda putra terbaik dan pernah menduduki peringkat satu dalam ranking BWF.
Adapun, Gabby merupakan pemain bulu tangkis di sektor ganda campuran. Ia berpasangan dengan Chris Adcoc. Karier Gabrielle Adcock dalam bulu tangkis telah diberkati dengan banyak kesuksesan. Dia telah meraih banyak gelar dan penghargaan dalam berbagai turnamen nasional dan internasional.
Kecepatan, ketepatan, dan kecerdasan dalam permainannya menjadikannya sebagai pesaing yang tangguh di lapangan. Prestasi terbesarnya termasuk meraih medali emas di Commonwealth Games dan meraih ranking tinggi dalam peringkat dunia ganda campuran.
Gronya Somerville
Gronya Somerville adalah pebulu tangkis cantik dari Australia yang juga mengidolai Kevin Sanjaya Sukamuljo. Meskipun ada desas-desus tentang kedekatan mereka, namun belum ada bukti konkret yang mendukung klaim tersebut. Keindahan parasnya dan keterampilan bermainnya telah menjadikan Somerville sebagai idola bagi banyak penggemar bulu tangkis.
Meskipun Gronya Somerville tidak sepopuler pebulu tangkis dari negara-negara seperti China, Korea, Jepang, atau bahkan Indonesia, namun prestasi Gronya Somerville cukup mengesankan, terutama di tingkat Oseania.
Selama kariernya, Somerville telah memiliki beberapa pasangan yang sukses baik di ganda putri maupun ganda campuran. Salah satu pasangannya adalah Setyana Mapasa, atlet asal Indonesia.
Pasangan ini berhasil meraih sejumlah prestasi, termasuk juara di Kejuaraan Oseania, Canada Open 2016 dan 2019, Dutch Open 2016, serta beberapa gelar di BWF International Series lainnya. Prestasi mereka membawa pasangan Gronya/Mapasa meraih peringkat 18 dalam peringkat BWF.
Aya Ohori
Aya Ohori merupakan pebulutangkis asal Jepang yang mendapat julukan ‘bidadari bulu tangkis’. Berbeda dengan tiga pebulutangkis wanita di atas, Aya Ohori lebih mengidolakan Taufik Hidayat dibanding Kevin Sanjaya. Bahkan ketika Taufik masih aktif bermain, Aya tidak pernah melewatkan kesempatan untuk menyaksikan pertandingannya.
Untuk diketahui, Aya Ohori merupakan salah satu pemain unggulan dunia di sektor tunggal putri. Pebulutangkis yang memiliki tinggi 169 sentimeter itu berhasil meraih dua medali emas di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia Yunior. Prestasinya mencakup satu medali pada tahun 2012 untuk kategori tim, serta satu lagi pada tahun 2013 di Kota Kinabalu, Malaysia, dalam nomor individu.
Meskipun demikian, Aya Ohori mengalami tantangan ketika berkompetisi di level internasional. Dia hanya berhasil menjadi runner-up dalam Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Yunior pada tahun 2012 dan 2013. Prestasi pertamanya didapat bersama tim, sementara medali kedua diperoleh dalam nomor tunggal.