in

Deretan Film Indonesia dengan Biaya Produksi Termahal

Industri film Indonesia terus berkembang pesat dengan semakin banyaknya film berkualitas tinggi yang diproduksi setiap tahunnya. Salah satu faktor yang mendorong kemajuan ini adalah meningkatnya biaya produksi film.

Berikut adalah beberapa film Indonesia dengan biaya produksi termahal:

Foxtrot Six (2019)

Film action thriller ini disutradarai oleh Randy Korompis dan dibintangi oleh Oka Antara, Julie Estelle, dan Rio Dewanto. Biaya produksinya mencapai Rp70 miliar, menjadikannya film Indonesia termahal saat ini.

Film ini menceritakan tentang sekelompok pasukan elit yang ditugaskan untuk menyelamatkan seorang sandera di tengah hutan belantara yang berbahaya. Foxtrot Six terkenal dengan adegan actionnya yang menegangkan dan efek visual yang memukau.

Buya Hamka (2023)

Buya Hamka. Foto: IMDb

Film biografi ini disutradarai oleh Fajar Bustomi dan dibintangi oleh Vino G. Bastian sebagai Buya Hamka. Biaya produksinya juga mencapai Rp70 miliar.

Film ini menceritakan kisah hidup Buya Hamka, seorang ulama dan tokoh nasional Indonesia yang dihormati. Buya Hamka terkenal dengan ketegasan dan kebijaksanaannya dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan.

Trilogi Merdeka (2009-2011)

Trilogi film ini terdiri dari Merah Putih (2009), Darah Garuda (2010), dan Hati Merdeka (2011). Trilogi film ini disutradarai oleh Conor Allyn dan dibintangi oleh Lukman Sardi, Donny Alamsyah, dan Teuku Rifnu Wikana. Biaya produksinya mencapai Rp64 miliar.

Trilogi Merdeka menceritakan kisah perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan dari penjajahan Belanda. Film ini terkenal dengan adegan perangnya yang realistis dan semangat nasionalismenya yang tinggi.

The Raid 2 (Berandal) (2014)

Film action ini disutradarai oleh Gareth Evans dan dibintangi oleh Iko Uwais, Arifin Putra, dan Yayan Ruhian. Biaya produksinya mencapai Rp63 miliar.

The Raid 2 merupakan sekuel dari film The Raid (2011) yang sukses besar. Film ini menceritakan tentang seorang polisi yang harus menyusup ke dalam organisasi kriminal untuk membalaskan dendam kematian rekannya. The Raid 2 terkenal dengan adegan actionnya yang brutal dan koreografi yang memukau.

Gunung Emas Almayer (2014)

Film drama sejarah ini disutradarai oleh Ismail Basbeth dan dibintangi oleh Morgan Oey, Christine Hakim, dan Jeremy Thomas. Biaya produksinya mencapai Rp60 miliar.

Gunung Emas Almayer diadaptasi dari novel klasik karya Joseph Conrad dengan judul yang sama. Film ini menceritakan kisah seorang pria Eropa yang terobsesi dengan mencari harta karun di pedalaman Kalimantan. Gunung Emas Almayer terkenal dengan sinematografinya yang indah dan kostumnya yang detail.

Daftar ini menunjukkan bahwa industri film Indonesia semakin berani dalam memproduksi film-film dengan skala yang besar dan kualitas yang tinggi. Hal ini merupakan pertanda baik bagi kemajuan industri film Indonesia dan diharapkan dapat menghasilkan lebih banyak film-film berkualitas di masa depan.

Bumi Manusia (2019)

Bumi Manusia. Foto: IMDb

Bumi Manusia, film adaptasi novel klasik karya Pramoedya Ananta Toer, menjadi salah satu film Indonesia dengan biaya produksi termahal, mencapai angka Rp50 miliar. Angka ini tergolong fantastis untuk film Indonesia pada saat itu, menunjukkan ambisi besar para pembuat film untuk menghadirkan kisah epik ini ke layar lebar.

Film ini membutuhkan banyak kostum yang detail dan autentik untuk menggambarkan era kolonial Belanda. Pengambilan gambar dilakukan di berbagai lokasi di Indonesia dan Belanda, termasuk replika desa Mangunwijaya yang dibuat khusus untuk film ini.

Meskipun biaya produksinya tinggi, Bumi Manusia berhasil mendapatkan keuntungan yang besar. Film ini ditonton oleh lebih dari 5 juta orang di bioskop dan mendapatkan berbagai penghargaan, termasuk Film Terbaik di Festival Film Indonesia 2019.

Ketika Cinta Bertasbih 2 (2009)

Film ini menjadi film Indonesia dengan biaya produksi termahal di masanya, yaitu mencapai Rp40 miliar. Biaya tersebut digunakan untuk syuting di berbagai lokasi di Indonesia dan Mesir, serta untuk efek visual dan promosi.

KCB 2 menceritakan kisah lanjutan dari Azzam (Kholidi Asadil) dan Ana (Oki Setiana Dewi) setelah mereka menikah. Mereka dihadapkan dengan berbagai tantangan dalam kehidupan pernikahan, seperti perbedaan budaya dan keluarga.

Film ini meraih kesuksesan secara komersial dengan meraup keuntungan lebih dari Rp100 miliar. KCB 2 juga mendapatkan berbagai penghargaan, termasuk Film Terbaik di Festival Film Indonesia 2009.