Obesitas, atau kegemukan, biasanya diidentifikasi sebagai masalah kesehatan yang umumnya terjadi pada orang dewasa. Namun, tahukah Anda bahwa obesitas juga dapat menimpa anak-anak, bahkan balita sekalipun?
Obesitas adalah kondisi di mana berat badan seseorang melebihi batas normal, yang pada umumnya disebut sebagai kegemukan. Dikutip melalui kompas.com, menurut Dr. Cut Nurul Hafifah, Sp. A, Subsp. NPM, yang merupakan Dokter Spesialis Anak dengan Subspesialisasi dalam Kesehatan Anak Nutrisi dan Penyakit Metabolik di RS Pondok Indah – Pondok Indah. Anak usia 3 tahun idealnya memiliki berat badan 14 kilogram dengan tinggi badan 95 sentimeter. Dengan berat badan ideal tersebut, anak berusia 3 tahun umumnya membutuhkan 1.400 kilokalori per hari. Namun masalah muncul ketika anak mengalami obesitas, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Dokter Cut menegaskan bahwa anak balita tidak dapat menjalani pola makan seperti orang dewasa. Hal ini karena anak-anak masih berada dalam fase pertumbuhan dan perkembangan, dimana kebutuhan nutrisi mereka berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu, penanganan obesitas pada anak harus disesuaikan dengan kebutuhan kalori sesuai usia mereka.
Lalu, apa cara yang perlu dilakukan untuk mengatasi obesitas pada anak balita? Dr. Cut memberikan beberapa panduan praktis.
Tata Laksana Obesitas pada Anak Balita
Atur Pola Makan
Anak sebaiknya diatur untuk makan 3 kali dalam sehari. Penting untuk menjaga agar makanan dikonsumsi tepat waktu dan dengan durasi tidak lebih dari 30 menit. Ini dapat membantu mengontrol asupan kalori dan menjaga pola makan yang sehat.
Hindari Camilan Tinggi Gula
Menghindari camilan yang mengandung gula tinggi sangat penting. Gula tambahan dalam camilan dapat menjadi faktor risiko obesitas pada anak balita. Sebaliknya,pilihlah camilan yang sehat dan rendah gula untuk asupan kalori yang tepat.
Ajak Anak Beraktivitas Fisik
Aktivitas fisik sangat penting untuk membantu membakar kalori berlebih dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Ajak anak bermain di luar rumah, bermain dengan teman-teman sebayanya, atau ikut dalam kegiatan olahraga yang sesuai dengan usia mereka.
Melalui tata laksana yang tepat, obesitas pada anak balita dapat diatasi dengan menggabungkan pola makan sehat, pengaturan waktu makan, dan peningkatan aktivitas fisik. Dr. Cut pentingnya peran orang tua dalam memberikan dukungan dan membimbing anak-anak mereka menuju gaya hidup sehat.
Dukungan Psikososial untuk Kesehatan Mental
Tidak hanya aspek fisik yang harus diperhatikan, tetapi juga kesehatan mental anak. Dr. Cut menyoroti pentingnya dukungan psikososial dalam mengatasi obesitas pada anak balita.
“Anak-anak perlu merasa didukung dan dicintai oleh keluarga dan lingkungan sekitar mereka. Ini akan membantu mereka mengatasi rasa percaya diri yang mungkin dipengaruhi oleh masalah obesitas,” ungkap Dr. Cut. “Komunikasi terbuka dan penerimaan terhadap tubuh mereka adalah langkah penting dalam membangun kesehatan mental yang positif.”
Peran Orang Tua dalam Mendukung Anak
Sebagai penutup, Dr. Cut menekankan peran penting orang tua dalam membimbing anak-anak mereka menuju gaya hidup sehat dan mengatasi obesitas.
“Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan contoh yang baik, mendukung pilihan makanan sehat, dan membantu anak-anak memahami pentingnya aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari,” kata Dr. Cut. Dukungan emosional dan penerimaan terhadap tubuh anak juga sangat penting dalam membentuk citra diri yang positif.
Dalam menghadapi tekanan obesitas pada anak balita, pendekatan yang holistik dan fokus pada keseimbangan nutrisi, aktivitas fisik, dan dukungan psikososial akan memberikan dampak positif dalam menjamin pertumbuhan dan perkembangan yang sehat bagi generasi anak-anak mendatang.