Menjaga kebersihan gigi dan mulut
Bau mulut adalah salah satu masalah umum yang sering muncul selama puasa. Terkadang, meskipun sudah menyikat gigi, bau mulut tetap saja muncul. Penyebabnya bisa berasal dari pembakaran lemak dalam tubuh. Saat lemak dibakar sebagai sumber energi, tubuh menghasilkan senyawa bernama keton yang dapat memberikan bau yang kurang sedap.
Selain itu, produksi air liur yang berkurang juga dapat menyebabkan bau mulut. Kurangnya cairan dalam tubuh menyebabkan penurunan produksi air liur. Akibatnya, asam dalam mulut tidak terlindungi dengan baik, yang dapat menyebabkan aroma tidak sedap dari sisa-sisa makanan.
Meskipun kamu sedang berpuasa, tetaplah menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan menyikat gigi setidaknya dua kali sehari, yaitu setelah sahur dan sebelum tidur. Gunakan benang gigi atau obat kumur antiseptik setelah makan untuk membersihkan sisa-sisa makanan dan bakteri yang menempel di antara gigi.
Untuk mengatasi masalah bau mulut yang biasanya muncul di siang hari, penting untuk menyikat gigi secara menyeluruh selama minimal 2 menit setiap sesinya. Pastikan juga untuk membersihkan lidah. Seringkali sisa-sisa makanan menempel di sana saat buka puasa atau sahur.
Gunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi yang sulit dijangkau oleh sikat gigi. Terakhir, berkumurlah dengan obat kumur untuk membantu menghilangkan kuman yang mungkin tersisa.
Walaupun bau mulut pada siang hari bisa disebabkan oleh keton yang dihasilkan tubuh, menjaga kebersihan gigi dan mulut dapat mengurangi intensitas bau mulut hingga separuhnya. Dengan perawatan yang tepat, kamu dapat mengurangi risiko mengalami bau mulut yang mengganggu selama bulan puasa.
Penuhi kebutuhan cairan tubuh
Salah satu faktor penyebab bau mulut adalah kekurangan cairan. Kondisi ini dapat mengakibatkan penurunan produksi air liur yang berfungsi untuk menetralkan asam dalam mulut. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk memastikan asupan cairan yang cukup agar produksi air liur dalam mulut tetap normal.
Disarankan untuk mengonsumsi setidaknya 8 gelas air putih setiap hari atau setara dengan 2 liter air. Kamu dapat memenuhi kebutuhan cairan saat berpuasa dengan mengikuti pola 2–4–2, yang artinya dua gelas air saat berbuka, empat gelas setelah menjalankan salat tarawih atau sebelum tidur, dan dua gelas lagi saat sahur. Dengan cara ini, kamu dapat memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik selama menjalankan ibadah puasa.
Mengonsumsi buah dan sayuran
Salah satu cara yang cukup ampuh dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut selama berpuasa adalah dengan mengonsumsi makanan bernutrisi tinggi. Antara lain, yaitu buah-buahan dan sayuran yang kaya akan vitamin C. Dengan memastikan asupan vitamin yang seimbang, kamu dapat menghindari berbagai masalah mulut, seperti sariawan dan infeksi.
Hal ini akan menjaga kesehatan mulut kamu selama menjalani ibadah puasa sehingga kamu dapat menjalani puasa dengan lebih lancar.
Buah dan sayuran mengandung banyak air dan serat yang baik untuk kesehatan mulut. Konsumsi buah-buahan seperti semangka, mentimun, dan jeruk serta sayuran hijau yang segar seperti selada dan bayam dapat membantu membersihkan gigi dan merangsang produksi air liur untuk melawan bakteri.
Mengonsumsi produk olahan susu
Produk olahan susu seperti yogurt dan kefir mengandung kalsium dan protein yang penting untuk kesehatan gigi dan gusi. Konsumsi produk olahan susu rendah lemak saat sahur atau berbuka dapat membantu menjaga kepadatan tulang gigi dan mencegah kerusakan gigi.