in

Kenali Efek Samping Makan Kurma saat Berbuka Puasa Secara Berlebihan

Ilustrasi Kurma (Freepik)

Saat berbuka puasa biasanya kurma menjadi santapan yang banyak disukai orang. Selain memiliki rasa yang enak, buah yang berasal dari timur tengah ini ternyata memiliki sejumlah manfaat yang baik untuk kesehatan. Diketahui kurma memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, bisa menghindari risiko penyakit jantung, dan bahkan bisa mencegah risiko kanker.

Di balik beragam manfaat kurma untuk kesehatan, kurma juga memicu berbagai efek samping bila dikonsumsi secara berlebihan. Berikut adalah beberapa efek samping konsumsi kurma terlalu banyak saat berbuka puasa.

Dapat merusak gigi

Ilustrasi Wanita dengan Gigi Sehat (Freepik)

Terlalu banyak makan kurma ternyata bisa menyebabkan terjadinya kerusakan gigi. Hal ini disebabkan oleh tekstur kurma yang lengket sehingga bisa menempel di sela-sela gigi yang sulit dibersihkan. Apalagi saat kamu sikat gigi dan tidak membersihkan secara teliti akan menyebabkan gigi berlubang. Tidak hanya buah kurma saja yang menyebabkan kondisi tersebut. Buah kering juga sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu banyak karena dapat menempel dan sulit dibersihkan, sehingga bisa menyebabkan masalah serupa bagi kesehatan gigi.

Meningkatnya gula darah

Kurma memiliki cita rasa yang manis dan lezat karena mengandung gula alami seperti fruktosa, glukosa, dan sukrosa. Biasanya, kadar gula dalam kurma tidak menimbulkan masalah, namun jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, dapat menyebabkan peningkatan gula darah. Ini menjadi perhatian khusus bagi penderita diabetes, yang perlu mengatur asupan kurma agar tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan.

Mengganggu sistem pencernaan

Kurma memiliki manfaat yang baik bagi pencernaan. Namun, adanya kandungan sulfit yang terdapat dalam kurma bisa memicu masalah kesehatan pencernaan di sebagian orang. Sulfit adalah zat yang sering ditambahkan ke buah kering untuk menjaga kualitasnya dan mencegah pembusukan.

Meskipun sulfit berperan dalam membunuh bakteri, bagi seseorang yang sensitif adanya zat tersebut dapat mengalami gangguan pencernaan seperti sakit perut, kembung, dan diare. Sementara itu, tingginya kandungan serat dalam kurma memiliki efek ganda terhadap pencernaan. Di satu sisi, serat membantu memperlancar pencernaan, tetapi di sisi lain, konsumsi serat berlebihan dapat menyebabkan konstipasi, kram perut, dan diare.

Memicu terjadinya reaksi alergi

Ilustrasi sakit Perut (Freepik)

Masih terkait dengan kandungan sulfit dalam kurma, zat tersebut dapat menyebabkan reaksi alergi pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar sekaligus. Menurut laporan dari News Medical, beberapa gejala yang biasanya muncul akibat reaksi alergi ini termasuk di antaranya diare, sakit perut, muntah, dan mual.

Selain itu, gejala lain yang mungkin timbul adalah gatal-gatal pada kulit dan munculnya ruam, serta batuk, asma, dan kesulitan bernapas. Meskipun jarang terjadi, namun ada juga kemungkinan terjadinya syok anafilaktik, yang merupakan respons alergi yang serius dan dapat mengancam nyawa dengan menyebabkan kesulitan bernapas.

Terjadinya kenaikan berat badan

Kurma yang kaya akan serat, dikenal dapat memberikan rasa kenyang dengan cepat hanya dengan mengonsumsi satu sampai tiga butir yang dapat mengurangi nafsu makan dan dikonsumsi saat ingin menurunkan berat badan. Walaupun memiliki manfaat tersebut, kurma memiliki kandungan kalori yang tinggi dengan 277 kalori per 100 gram. Hal ini menjadikannya kurang cocok sebagai bagian dari diet penurunan berat badan. Meskipun konsumsi dalam jumlah sedang tidak menjadi masalah, namun jika berlebihan, kurma berpotensi meningkatkan berat badan.

Menyebabkan terjadinya hiperkalemia

Hiperkalemia adalah suatu keadaan di mana kadar kalium dalam darah melebihi batas normal. Kalium, yang berperan penting dalam mengatur fungsi sel saraf dan otot, dapat menjadi berbahaya jika jumlahnya terlalu tinggi. Kurma ternyata memiliki kandungan kalium yang cukup tinggi, yakni sekitar 47 mg per 100 gram.

Konsumsi kurma dalam jumlah besar dapat menyebabkan peningkatan kadar mineral tersebut dalam tubuh. Hiperkalemia seringkali tidak menimbulkan gejala yang nyata, namun dapat menyebabkan rasa lemas, mual, dan sensasi mati rasa pada beberapa bagian tubuh.

Menurunnya asupan vitamin

Ilustrasi Kekurangan Vitamin (Freepik)

Mengonsumsi kurma secara berlebihan dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan seperti reaksi alergi, kekurangan vitamin, kekurangan mineral, dan kekurangan zat besi. Konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan kekurangan vitamin dan mineral karena tubuh mungkin tidak dapat menyerapnya dengan baik akibat tingginya konsentrasi kurma dalam pola makan.

Selain itu, asupan berlebihan kurma dapat menyebabkan anemia, yang mengakibatkan kelelahan dan kesulitan berkonsentrasi karena kekurangan zat besi. Kekurangan nutrisi juga dapat mengakibatkan kekurangan kalsium, yang memengaruhi kesehatan tulang, gigi, dan otot. Penting untuk mempertahankan pola makan seimbang untuk memastikan asupan nutrisi yang mencukupi.

Mengalami intoleransi fuktosa

Kurma mengandung fruktosa yang memberikan rasa manis alami. Setiap butir kurma dapat mengandung hampir 1 sendok teh gula. Namun, beberapa orang mungkin mengalami kesulitan dalam mencerna fruktosa, yang dapat mengakibatkan intoleransi fruktosa. Hal ini disebabkan karena gula tidak diserap dengan baik oleh tubuh dan melewati sistem pencernaan secara utuh. Akhirnya dapat menyebabkan gejala seperti sakit perut dan gas karena gula bereaksi dengan bakteri alami dalam usus.

Dengan demikian, konsumsilah kurma dalam jumlah yang secukupnya. Maka, kamu akan merasakan manfaat yang baik untuk kesehatan dirimu sendiri. Semoga informasi ini berguna ya!