in

Sebelum Mencoba, Kenali 7 Efek Samping Laser Wajah Ini

Efek Samping Laser Wajah (Freepik)

Laser wajah merupakan metode perawatan kulit yang menggunakan cahaya laser untuk membuat kulit tampak lebih mulus dan bercahaya. Laser wajah dapat memberikan hasil yang lebih cepat dibandingkan penggunaan produk skincare.

Karena keefektifannya dalam membuat kulit tampak lebih sehat dan bercahaya, banyak orang yang ingin mencoba perawatan laser wajah di dokter kecantikan. Namun, sebelum mencoba metode tersebut, terlebih dahulu kenali efek samping dari laser wajah sebagai berikut:

Kulit kemerahan

Penggunaan laser pada wajah seringkali dapat menyebabkan kemerahan pada kulit. Ini adalah respons umum dari kulit terhadap perlakuan laser, terutama jika itu adalah jenis laser yang memicu reaksi inflamasi atau merangsang produksi kolagen. Kemerahan ini biasanya bersifat sementara dan sebagian besar akan mereda dalam beberapa jam atau beberapa hari setelah perawatan.

Kemerahan ini sebagian besar merupakan bagian dari proses penyembuhan alami kulit setelah perlakuan laser. Namun, penting untuk mengikuti petunjuk perawatan pasca-laser yang diberikan oleh dokter kecantikan untuk meminimalkan risiko komplikasi dan mempercepat proses penyembuhan.

Kulit kering

Kulit Kering. Foto: Freepik

Penggunaan laser pada wajah juga dapat menyebabkan kulit menjadi kering. Ini bisa menjadi salah satu efek samping yang umum terjadi setelah perawatan laser, terutama jika kulit Anda cenderung kering secara alami atau jika perawatan laser tersebut sangat intensif.

Laser dapat merusak lapisan kulit atas, yang dapat mengganggu fungsi penghalusan dan perlindungan alami kulit, serta mengurangi kadar air di dalamnya. Hal ini dapat menyebabkan kulit terasa kering dan terkadang bersisik setelah perawatan laser.

Untuk mengatasi hal tersebut, kamu dapat menggunakan pelembap secara rutin yang cocok dengan jenis kulit masing-masing, menghindari menggunakan produk perawatan kulit dengan bahan kimia yang keras, serta mengurangi penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung alkohol.

Pembengkakan kulit

Pembengkakan kulit adalah salah satu efek samping yang umum terjadi setelah perawatan laser. Ini bisa terjadi karena perlakuan laser dapat merusak atau merangsang lapisan kulit tertentu, memicu respons inflamasi alami tubuh sebagai bagian dari proses penyembuhan.

Pembengkakan setelah perawatan laser bisa ringan hingga parah, tergantung pada jenis laser yang digunakan, intensitasnya, serta sensitivitas dan kondisi kulit individu. Sebagian besar pembengkakan bersifat sementara dan akan mereda dalam beberapa hari setelah perawatan, meskipun pada beberapa kasus, pembengkakan dapat bertahan lebih lama.

Untuk mengurangi efek pembengkakan tersebut, kamu dapat mengompres wajah menggunakan air dingin dan meninggikan area yang bengkak dengan meletakkan bantal atau benda lain di bawah kepala.

Perubahan warna kulit

Laser wajah dapat menyebabkan perubahan warna kulit sebagai efek samping. Perubahan warna kulit dapat terjadi sebagai hasil dari pengubahan pigmen kulit yang terjadi setelah laser wajah. Efek samping laser wajah ini biasanya hanya sementara dan akan hilang dalam waktu 1-2 minggu setelah perawatan.

Jaringan parut

Laser wajah dapat menyebabkan jaringan parut sebagai efek samping dari prosedur terapi. Jaringan parut adalah sebuah kondisi kulit yang menunjukkan terbentuknya jaringan berwarna hitam atau putih di permukaan kulit. Ini dapat terjadi karena penggunaan laser yang membakar dan meratakan lapisan kulit, yang mungkin menyebabkan pembentukan jaringan parut.

Milia

Ada kemungkinan bahwa perawatan laser pada wajah dapat menyebabkan kondisi kulit yang dikenal sebagai milia. Milia adalah benjolan kecil yang biasanya putih atau kuning dan terbentuk di bawah permukaan kulit. Mereka terbentuk ketika sel-sel kulit mati terperangkap di dalam folikel rambut atau kelenjar minyak sehingga menciptakan benjolan kecil yang mirip dengan biji-bijian.

infeksi

Laser wajah dapat menyebabkan infeksi, yang biasanya berupa infeksi bakteri, virus, atau jamur yang masuk ke luka. Ini disebabkan karena proses penggunaan laser akan menghancurkan sebagian sel kulit yang mengakibatkan risiko infeksi akan meningkat.