in

Mengapa Pembalap MotoGP Mampu Selamat Pasca-Kecelakaan di Kecepatan 300 km/jam?

Ilustrasi. Foto: Motogp (Instagram)

Kecelakaan dalam balapan MotoGP seringkali menyisakan momen mencekam yang dapat mengancam nyawa. Ketika seorang pembalap terjatuh dari motornya dengan kecepatan melampaui 300 km per jam, risiko cedera serius atau bahkan kematian tampaknya menjadi kenyataan yang tak terhindarkan.

Namun, melalui kombinasi teknologi canggih, peraturan ketat, dan latihan intensif, para pembalap MotoGP mampu bertahan dari kecelakaan mengerikan dengan keajaiban keselamatan.

Evolusi keselamatan di MotoGP

Seiring dengan perkembangan waktu, kesadaran akan pentingnya keselamatan dalam olahraga balap motor, khususnya MotoGP, semakin meningkat. Mulai dari pengetatan regulasi hingga inovasi teknologi, berbagai langkah telah diambil untuk meminimalkan risiko cedera yang serius bagi pembalap.

Pertama-tama, lintasan balap MotoGP sendiri telah dirancang dengan cermat untuk memprioritaskan keselamatan. Permukaan aspal yang rata dan minimnya hambatan di sepanjang lintasan membantu meredam momentum saat kecelakaan terjadi. Tak hanya itu, adanya area pasir di sekitar tikungan juga menjadi tempat aman bagi pembalap yang terjatuh, mengurangi kemungkinan cedera serius akibat benturan dengan dinding atau halangan keras lainnya.

Ilustrasi. Foto: Motogp (Instagram)

Perangkat perlindungan modern

Perlindungan pembalap MotoGP tidak hanya tergantung pada keselamatan sirkuit. Mereka juga dibekali dengan serangkaian perangkat perlindungan modern yang dirancang untuk menyediakan lapisan tambahan perlindungan saat terjadi kecelakaan. Salah satu perangkat terpenting adalah helm.

Sejak diperkenalkannya peraturan baru oleh FIM pada tahun 2019, standar homologasi helm telah menjadi lebih ketat. Helm-helm tersebut harus memenuhi salah satu dari tiga standar internasional yang diakui: ECE di Eropa, JIS di Jepang, dan Snell di Amerika Serikat. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan perlindungan terhadap cedera otak yang mungkin terjadi akibat benturan keras.

Tidak hanya helm, pakaian balap juga menjadi bagian penting dari sistem perlindungan pembalap. Dipersonalisasi untuk setiap pembalap dan dilengkapi dengan berbagai fitur keselamatan seperti airbag yang diaktifkan secara otomatis saat terjadi kecelakaan, pakaian balap ini memainkan peran vital dalam mengurangi risiko cedera serius.

Perlengkapan keselamatan lengkap

Selain helm dan pakaian balap, pembalap MotoGP juga menggunakan sejumlah perlengkapan keselamatan lainnya untuk melindungi tubuh mereka dari cedera. Sarung tangan yang terbuat dari kulit dengan lapisan pelindung di telapak tangan dan pergelangan tangan membantu mencegah cedera saat terjatuh. Sepatu balap yang dirancang khusus juga memiliki struktur yang kuat untuk melindungi kaki dan kaki bagian bawah dari cedera serius.

Perlindungan tubuh seperti pelindung punggung dan dada juga sangat penting dalam keselamatan pembalap. Pelindung punggung modern dirancang dengan panel bergerak untuk memungkinkan fleksibilitas yang optimal tanpa mengorbankan perlindungan. Pelindung dada yang memenuhi standar tertentu juga wajib digunakan oleh setiap pembalap MotoGP untuk melindungi area vital seperti dada dan tulang rusuk.

Latihan dan pengalaman

Tidak hanya mengandalkan perlengkapan keselamatan, latihan dan pengalaman juga memainkan peran kunci dalam keselamatan pembalap MotoGP. Para pembalap secara rutin menjalani latihan intensif untuk meningkatkan respons dan keterampilan mereka dalam menghadapi situasi darurat di lintasan. Latihan tersebut meliputi simulasi kecelakaan dan teknik evakuasi yang dapat menyelamatkan nyawa dalam situasi yang kritis.

Statistik keselamatan

Meskipun risiko selalu ada dalam olahraga balap motor, angka kecelakaan fatal dalam MotoGP telah menurun secara signifikan seiring dengan perbaikan keselamatan. Sejak penyelenggaraan Grand Prix pertama pada tahun 1949, telah tercatat sejumlah kecelakaan fatal, namun angka tersebut telah menurun secara signifikan seiring berjalannya waktu.

Pembalap terakhir yang meninggal di trek adalah Jason Dupasquier di Italia pada Mei 2021. Sedangkan di kelas MotoGP, pembalap tewas terakhir adalah Marco Simoncelli pada Oktober 2011 di Malaysia. Meskipun kecelakaan serius masih terjadi di MotoGP, kemajuan dalam teknologi dan keselamatan telah mengurangi risiko cedera serius atau kematian.