in

Berbagai Fakta Luar Biasa tentang Awan, Wajib Disimak!

Ilustrasi Awan di Langit (Freepik)

Awan memiliki bentuk dan warnanya yang berbeda setiap awan. Meskipun terlihat ringan saat mengambang di langit, sebenarnya awan memiliki massa yang sangat besar lho. Awan diketahui memiliki berat hampir mencapai ratusan ton. Menarik bukan? Masih banyak fakta menarik tentang awan yang jarang diketahui banyak orang. Daripada penasaran lagi, berikut ini adalah berbagai fakta luar biasa mengenai awan.

Menariknya asal usul nama awan

Ilustrasi Awan (Freepik)

Awal mula nama awan berasal dari kata bahasa Inggris Kuno, “clud“, yang berarti “bukit“, atau “massa batu“. Jadi, pada awalnya awan adalah batu. Sedangkan dalam bahasa Inggris modern, awan memiliki akar kata yang berarti gumpalan (segumpal lumpur atau tanah) dan bekuan (massa beku).Tapi, bagaimana kata untuk massa batu bisa digunakan sebagai kata untuk massa uap air?

Diasumsikan bahwa penutur bahasa Inggris Kuno menyadari bahwa awan dapat menjadi hujan tebal, berat dan berwarna abu-abu gelap yang tampak sangat mirip dengan gumpalan batu tebal. Akibatnya, kata clud diartikan sebagai gumpalan. Pada awal abad keempat belas, kata clud (atau gumpalan) digunakan untuk merujuk pada awan.

Awan tidak hanya berwarna putih

Ilustrasi Awan Berwarna Hijau (Quora)

Awan umumnya memiliki warna putih hingga abu-abu, tetapi di Queensland Tenggara, Australia, terjadi fenomena awan berwarna hijau. Keberadaan awan hijau ini biasanya terjadi saat cuaca buruk, terutama kondisi badai petir besar yang sering terjadi selama bulan-bulan musim panas. Di Great Plains AS, awan hijau sering terkait dengan badai yang menghasilkan hujan es lebat atau bahkan tornado.

Sebuah studi tentang awan badai pada tahun 1995 dan 1996 menggunakan alat untuk mengukur warna awan secara akurat menegaskan bahwa banyak badai petir menghasilkan awan dengan warna hijau yang khas. Meskipun demikian, variasi warna dari hijau ke biru dan kuning juga tercatat. Ada pendapat lain yang menyatakan bahwa keberadaan tornado dan awan berwarna hijau bisa disebabkan oleh pantulan cahaya dari tanaman hijau di bawahnya.

Tidak semua awan luar angkasa terbuat dari H2O

Ilustrasi Awan Luar Angkasa (cosmosmagazine.com)

Awan yang berada di luar angkasa, ternyata tidak terbuat dari H2O yang berbeda dengan awan di Bumi. Para ilmuwan telah melakukan analisis paling mendalam terhadap cahaya yang berasal dari atmosfer planet-planet di luar tata surya. Hasil analisis tersebut tidak menemukan bukti adanya air, namun menunjukkan kemungkinan adanya awan.

Spektrum yang diperoleh oleh tim Richardson dan dipublikasikan dalam jurnal Nature pada tanggal 22 Februari tidak mengindikasikan keberadaan air atau metana, melainkan menunjukkan petunjuk adanya molekul silikat yang mengandung silikon dan oksigen. Silikat adalah komponen utama batuan di Bumi, tetapi di planet Jupiter yang memiliki suhu yang sangat tinggi, silikat akan hadir dalam bentuk butiran debu kecil yang dapat berkumpul membentuk awan.

Awan memiliki massa yang sangat berat

Ilustrasi Awan (Freepik)

Banyak orang mungkin menganggap bahwa awan mengambang di udara karena memiliki berat yang sangat ringan. Namun, sebenarnya awan memiliki massa yang besar, seperti awan cumulus (awan putih halus) yang memiliki berat sekitar satu juta pound atau setara dengan 500 ton.

Perlu dipahami bahwa awan bukanlah objek padat. Secara sederhana, awan terbentuk dari tetesan air kecil yang, jika cukup dingin, akan berubah menjadi kristal es. Partikel air dan es dalam awan terlalu kecil untuk merasakan efek gravitasi, sehingga awan tampak mengambang di udara. Meskipun terlihat mengapung, partikel-partikel tersebut sebenarnya terus-menerus bergerak dan terbentuk di bagian atas awan.

Fenomena pelangi putih dari awan

Ilustrasi Pelangi Putih (Flickr)

Terbentuknya fenomena pelangi putih atau fogbow disebabkan oleh sinar matahari yang dibiaskan oleh tetesan air dalam kabut atau awan, kemudian berinteraksi dengan tetesan hujan. Tetesan air tersebut jauh lebih kecil daripada tetesan hujan, yang mengakibatkan cahaya mengalami difraksi yang membuat fogbow terlihat tidak berwarna atau redup.

Berbeda dengan pelangi, di mana proses difraksi mendominasi dan memperluas pancaran cahaya yang dipantulkan, mengaburkan warna dan memberikan karakteristik putih hantu pada fogbow. Fogbow juga cenderung lebih luas daripada pelangi karena warnanya sangat redup. Kabut harus cukup tersebar dan tipis agar cahaya dapat melewati tetesan dan menciptakan efek fogbow.