in

Liburan ke Sri Lanka, Wajib Kunjungi Misteriusnya Batu Raksasa Sirigiya

Ilustrasi Batu Raksasa Sirigiya (Wikimedia)

Salah satu tempat wisata yang paling menarik di Sri Lanka yaitu Sirigiya. Tempat wisata ini merupakan sebuah batu raksasa yang terletak di tengah hutan. Sigiriya merupakan bagian dari situs warisan budaya dunia UNESCO yang terletak di Distrik Matale. Batu ini memiliki ukuran yang sangat besar dan tinggi serta menyimpan banyak misteri. Berikut adalah beberapa fakta unik tentang Sigiriya yang perlu kamu ketahui sebelum mengunjungi Sri Lanka.

Puncaknya terdapat istana kerajaan

Ilustrasi Sirigiya (googlemaps/ Abdul Razzak Muhammath)

Meskipun para biksu telah lama tinggal di sekitar Sigiriya, mereka hanya menggunakan gua-gua di sekitar batu itu sebagai tempat perlindungan. Namun, perubahan besar terjadi ketika raja dari kerajaan kuno Sri Lanka, Kashyapa I, naik tahta pada tahun 477 Masehi. Raja ini tidak hanya menjadikan wilayah sekitar Sigiriya sebagai ibu kota, tetapi juga membangun sebuah istana lengkap dengan benteng pertahanan di puncak batu Sigiriya.

Dengan membangun benteng di atas batu raksasa tersebut, Kashyapa I bisa dengan mudah mengawasi kemungkinan serangan musuh. Istana kerajaan yang megah ini diyakini ditempatkan di lokasi yang terpencil dan sulit dijangkau untuk melindungi keluarga raja pada masa itu. Selain istana, kompleks ini juga mencakup biara, gua-gua, dan taman bertingkat yang indah di dalam Sigiriya.

Sejarah Sirigiya

Pada sekitar tahun 470 Masehi, kompleks ini menjadi pusat kekuasaan yang dipimpin oleh raja Kassapa. Tujuan utamanya adalah untuk melindungi keluarganya dari kemungkinan serangan balas dendam yang dilancarkan oleh saudaranya yang bernama Mughal Lana.

Situasinya menjadi rumit karena Kassapa, yang bukan putra mahkota, merebut tahta kerajaan dari ayahnya, Dhatusena. Tindakan ini membuat Mughal Lana berkeinginan untuk merebut kembali kekuasaan dari Kassapa.

Dalam upaya memperkuat pertahanan, Kassapa membangun sebuah istana yang dilindungi oleh dinding tinggi dan parit lebar yang dihuni oleh buaya. Pintu masuk istana dijaga oleh sepasang patung kaki singa. Namun, upaya Kassapa untuk mempertahankan kekuasaannya akhirnya gagal, dan ibu kota kerajaan dipindahkan kembali ke Anuradhapura.

Panorama alam yang luar biasa

Di balik segala misteri yang tersembunyi di dalamnya, Sigiriya ternyata memiliki keindahan alam yang menakjubkan. Menurut tradisi kuno, membangun sebuah struktur di puncak gunung dianggap sebagai gerbang antara dunia manusia dan dunia dewa.

Sebagai salah satu tujuan wisata yang populer di Sri Lanka, benteng ini menarik banyak pengunjung serta penduduk setempat dengan daya tariknya yang unik. Di sekitarnya terbentang perkebunan teh yang luas dan pemandangan gunung yang memukau. Waktu terbaik untuk mengunjungi Sirigiya adakah sore hari karena udaranya yang sejuk dan bisa menikmati matahari terbenam dari puncak batu.

Sirigiya berumur ratusan tahun

Ilustrasi Sirigiya (Pexels)

Sirigiya memiliki ketinggian mencapai 200 meter dan terletak di tengah hutan. Ternyata situs batu ini tidak pernah sepi dari kehadiran manusia sebelumnya. Bukti sejarah menunjukkan bahwa Sigiriya telah dihuni oleh banyak orang sejak ribuan tahun yang lalu.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang tinggal di periode Mesolitikum menggunakan gua-gua di wilayah ini sebagai tempat tinggal sekitar 5.000 tahun yang lalu. Selain itu, wilayah ini memiliki sistem air hidrolik yang mencakup pintu air, kanal, jembatan, dan pompa bawah tanah. Berdasarkan temuan bukti arkeologis, wilayah ini diyakini telah dihuni manusia sejak zaman prasejarah.

Penemuam Sirigiya

Setelah dua abad ditinggalkan, Kerajaan Kandy menjadikan Sigiriya sebagai pusat pemerintahan untuk beberapa waktu. Baru pada tahun 1831, tempat ini ditemukan kembali oleh seorang perwira Inggris bernama Jonathan Forbes. Namun, penelitian resmi mengenai Sigiriya baru dimulai pada tahun 1890. Setelah beberapa dekade, Sigiriya akhirnya diakui oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 1982.

Terdapat lukisan kuno dan dinding cermin

Untuk mencapai Sigiriya, pengunjung harus menaklukkan 1.200 anak tangga yang menuju ke puncak batu. Di sana, mereka akan menemukan sejumlah lukisan kuno yang dibuat selama masa pemerintahan Kashyapa I. Lukisan ini membentang sepanjang 400 meter dengan ketinggian mencapai 140 meter. Mayoritas lukisan menggambarkan figur perempuan yang memiliki keterkaitan dengan sang raja, mulai dari istri hingga selir-selir di istana. Tak hanya itu, lukisan juga mencatat upacara keagamaan yang diadakan pada masa itu.

Bagi pengunjung yang tidak ingin mendaki ribuan anak tangga, bisa menikmati pesona Sirigiya dari bawah. Terdapat dinding cermin yang dikenal sebagai Kasi Pita, yang merupakan bagian dari permukaan batu Sigiriya yang dipoles oleh Kashyapa I hingga menciptakan efek reflektif seperti cermin. Meskipun dinding cermin tersebut tidak lagi mampu memantulkan bayangan, pengunjung masih bisa melihat puisi dan catatan yang tertulis oleh para turis, termasuk mereka yang mengunjungi Sigiriya satu abad yang lalu.