Dopamin sering dianggap sebagai “hormon kebahagiaan” atau “hormon kesenangan” karena peran pentingnya dalam mengatur suasana hati, motivasi, dan kenikmatan. Hormon ini merupakan zat kimia dalam otak yang bertanggung jawab atas sensasi bahagia dan puas.
Ketika diproduksi dalam kadar yang tepat, hormon dopamin dapat meningkatkan suasana hati sehingga menyebabkan seseorang merasa lebih gembira dan berbahagia. Namun, kekurangan hormon ini dapat menyebabkan suasana hati yang buruk hingga meningkatkan risiko terkena depresi.
Apa itu hormon dopamin?
Dopamin adalah salah satu jenis neurotransmitter yang dihasilkan oleh tubuh dan digunakan oleh sistem saraf untuk mengirimkan pesan antar sel saraf. Karena itu, dopamin sering disebut sebagai pembawa pesan kimia dalam tubuh.
Hormon dopamin memiliki pengaruh besar terhadap suasana hati seseorang. Kadar dopamin dapat meningkat ketika seseorang sedang berbelanja, menikmati makanan lezat, atau melakukan aktivitas seksual. Produksi hormon dopamin dapat membuat perasaan dan pikiran menjadi lebih ceria dan bahagia.
Namun, ketidakseimbangan kadar dopamin, baik terlalu banyak maupun terlalu sedikit, dapat meningkatkan risiko munculnya masalah kesehatan, baik secara mental maupun fisik. Oleh karena itu, penting untuk menjaga agar kadar dopamin dalam otak dilepaskan dalam jumlah yang tepat.
Kekurangan hormon dopamin, misalnya, dapat menyebabkan depresi. Sementara itu, kelebihan dopamin terjadi ketika tubuh memproduksi hormon dopamin dalam jumlah yang berlebihan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gaya hidup tertentu seperti penggunaan obat-obatan terlarang, konsumsi makanan tertentu, dan perilaku adiktif.
Dalam kasus yang lebih parah, peningkatan kadar dopamin dalam otak dapat menyebabkan munculnya skizofrenia. Skizofrenia adalah gangguan mental yang serius yang mengakibatkan penderitanya mengalami kesulitan membedakan antara kenyataan dan khayalan.
Salah satu langkah yang dapat diambil untuk mengatasi kelebihan hormon dopamin adalah dengan melakukan perubahan pada gaya hidup yang dapat memicu kondisi tersebut.
Hormon dopamin memiliki beberapa fungsi dalam tubuh, yaitu:
Regulasi mood
Dopamin berperan dalam mengatur suasana hati dan emosi seseorang. Tingkat dopamin yang seimbang dapat menyebabkan perasaan bahagia dan puas, sementara ketidakseimbangan dopamin dapat berkontribusi pada gangguan suasana hati seperti depresi atau bipolar.
Motivasi dan dorongan
Dopamin juga merupakan faktor penting dalam motivasi, dorongan, dan minat terhadap aktivitas tertentu. Ketika tingkat dopamin rendah, seseorang mungkin mengalami kehilangan minat dan motivasi.
Kontrol gerakan
Dopamin juga berperan dalam mengatur gerakan tubuh dan koordinasi otot. Dopamin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku individu. Ketika dilepaskan dalam jumlah yang sesuai, hormon ini dapat meningkatkan tingkat motivasi dan antusiasme seseorang terhadap berbagai aktivitas.
Gangguan produksi atau penggunaan dopamin dalam bagian otak yang terkait dengan kontrol gerakan dapat menyebabkan gangguan seperti penyakit parkinson.
Proses pembelajaran dan penguatan
Dopamin juga terlibat dalam proses pembelajaran dan memperkuat perilaku tertentu. Ini berperan dalam membentuk asosiasi antara tindakan tertentu dan hadiah atau penghargaan, yang memengaruhi perilaku seseorang.
Menjaga tekanan darah
Dalam kadar yang normal, dopamin juga dapat memberikan efek menenangkan dan melebarkan pembuluh darah. Ini membantu meningkatkan aliran darah dan menjaga tekanan darah tetap stabil.
Mempengaruhi kerja organ tubuh
Hormon dopamin memengaruhi kerja organ tubuh penting seperti ginjal dan pankreas. Dopamin dapat meningkatkan produksi urine di ginjal, sementara pada pankreas, hormon ini dapat mengurangi produksi insulin yang bertanggung jawab dalam mengatur kadar gula darah.
Hormon dopamin juga berperan dalam meningkatkan efisiensi pencernaan, yaitu dengan memfasilitasi kerja saluran pencernaan agar lebih optimal dalam menguraikan nutrisi yang diserap oleh tubuh.