in

Suka Ngemil Makanan Ringan Kemasan? Inilah Efeknya Bagi Kesehatan

Ilustrasi Makan Kemasan Ringan (Freepik)

Menyantap makanan kemasan ringan memang terasa nikmat, terutama bagi orang yang senang mengemil seperti keripik atau kue kering. Padahal, makanan kemasan ini sering kali memiliki nilai gizi yang rendah dan mengandung bahan pengawet yang berpotensi berdampak negatif pada kesehatan tubuh. Oleh karena itu, kamu harus mengetahui berbagai efek dari konsumsi makanan ringan kemasan bagi kesehatan. Simak penjelasan lengkap di bawah ini.

Bahaya Makanan Ringan Kemasan

Ilustrasi Makan Kemasan Ringan (Freepik)

Walaupun makanan kemasan seperti keripik sayur atau buah terlihat sehat, sebagian besar makanan ringan kemasan biasanya memiliki tambahan garam, gula, lemak, dan zat aditif seperti pewarna, MSG, serta pengawet. Hal ini menyebabkan kandungan nutrisinya rendah dan tinggi kalori. Meskipun jika dikonsumsi sesekali dan dalam jumlah kecil, dampaknya tidak signifikan terhadap kesehatan tubuh.

Namun, citarasa gurih dan manis yang dimiliki oleh makanan ringan kemasan dapat menciptakan ketergantungan, yang mendorong untuk mengonsumsinya berulang kali. Akibatnya, asupan kalori, garam, gula, lemak, dan bahan kimia tambahan menjadi meningkat. Pada akhirnya, konsumsi berlebihan dan terlalu sering makanan ringan kemasan dapat menyebabkan masalah kesehatan. Berikut adalah berbagai penyakit yang muncul akibat konsumsi makanan kemasan ringan secara berlebihan antara lain:

1. Risiko obesitas

Makanan kemasan cenderung memiliki kadar kalori yang lebih tinggi dibandingkan dengan makanan segar atau yang diproses sendiri, sehingga dapat meningkatkan risiko obesitas jika dikonsumsi secara berlebihan.

Sebagai contoh, sebuah bungkus atau 100 gram keripik kentang bisa mengandung hingga 545 kalori. Ini berarti konsumsi satu bungkus keripik kentang saja hampir mencapai seperempat dari kebutuhan kalori harian rata-rata orang dewasa, yang sekitar 2.000 kalori untuk wanita dan 2.500 kalori untuk pria.

2. Masalah kesehatan usus

Beberapa makanan ringan kemasan seperti biskuit, roti, selai kacang, dan sosis sering mengandung zat pengemulsi. Penggunaan zat ini bertujuan untuk memperpanjang masa simpan dan mempertahankan bentuk makanan, sehingga tetap menarik meskipun sudah melewati tanggal produksi. Namun, konsumsi berlebihan zat pengemulsi dapat merusak lapisan usus dan meningkatkan risiko peradangan usus.

Selain kandungan gula, garam, dan lemak jenuh, penggunaan bahan pengawet dalam makanan ringan kemasan juga perlu diwaspadai. Konsumsi berlebihan makanan berpengawet telah terbukti meningkatkan risiko terkena kanker usus besar. Sebagian besar bahan kimia pengawet makanan memiliki sifat karsinogenik, yang berpotensi menyebabkan kanker.

3. Diabetes tipe 2

Mengonsumsi makanan kemasan ringan dalam jumlah yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2. Penyakit ini, yang merupakan kondisi kronis, tidak hanya disebabkan oleh minuman manis, tetapi juga oleh konsumsi makanan ringan kemasan yang tinggi kandungan gula, lemak jenuh, dan sodium (garam).

4. Risiko penyakit jantung

Kandungan tinggi gula, lemak jenuh, dan sodium dalam makanan ringan kemasan berpotensi meningkatkan kadar kolesterol jahat dan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung. Studi telah menunjukkan bahwa individu yang sering mengonsumsi makanan ringan kemasan memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung dan aterosklerosis, dibandingkan dengan mereka yang jarang atau tidak mengonsumsinya.

5. Gangguan mental

Konsumsi makanan ringan kemasan sering kali dikaitkan dengan gangguan mental. Ini karena makanan ringan kemasan sering mengandung tambahan gula, yang dapat merusak fungsi usus tempat produksi serotonin, hormon yang berperan dalam memperbaiki suasana hati. Gangguan produksi serotonin dapat memengaruhi suasana hati menjadi lebih buruk seperti depresi dan gangguan kecemasan.

Tips sehat konsumsi makanan ringan kemasan

Ilustrasi Makan Kemasan Ringan (Freepik)

Sebenarnya, konsumsi makanan ringan kemasan dalam batas wajar adalah sah-sah saja, tetapi kamu tidak boleh memakan secara berlebihan. Sebelum mengonsumsinya, penting untuk memeriksa label nutrisi yang tercantum di kemasan dan memilih produk dengan kadar lemak total, lemak jenuh, gula, dan garam yang rendah. Berikut adalah tips sehat dalam konsumsi makanan ringan kemasan:

  1. Kadar lemak total tidak boleh melebihi 3 gram per 100 gram makanan.
  2. Kadar lemak jenuh tidak boleh melebihi 1,5 gram per 100 gram makanan.
  3. Kadar gula tidak boleh melebihi 5 gram per 100 gram makanan.
  4. Kadar garam tidak boleh melebihi 0,3 gram per 100 gram makanan.

Selain itu, penting juga untuk menyadari bahwa kandungan gula tidak selalu ditunjukkan dengan istilah gula di label nutrisi. Ada banyak istilah lain yang digunakan untuk merujuk pada gula, seperti sirup jagung, fruktosa, glukosa, sukrosa, madu, atau maltosa. Jadi, tidak boleh menganggap remeh jika tidak melihat kata gula di label kemasan.

Meskipun sulit, penting untuk mempertimbangkan kesehatan tubuh kamu di atas keinginan untuk mengonsumsi makanan ringan kemasan. Jangan sampai terlalu tergiur sehingga berbagai penyakit kronis menyerang karena kebiasaan mengonsumsi makanan ringan kemasan secara berlebihan.