Buah-buahan adalah bagian penting dari pola makan sehat, kaya akan serat, vitamin, dan antioksidan yang penting bagi tubuh. Namun, salah satu perdebatan yang sering muncul adalah mengenai kandungan gula alami dalam buah apakah aman atau berbahaya bagi kesehatan.
Gula dalam buah terutama terdiri dari dua jenis, yaitu glukosa dan fruktosa. Glukosa adalah sumber energi utama bagi tubuh dan mudah diserap oleh sel-sel. Sementara itu, fruktosa adalah jenis gula yang ditemukan dalam buah dan madu serta memiliki rasa manis yang lebih tinggi daripada glukosa.
Apakah gula dalam buah aman?
Mengutip dari Healthline, gula yang terdapat dalam buah dan sayuran tidaklah berbahaya.Sebab, sebagian besar sayuran memiliki kandungan gula yang rendah, sementara buah-buahan memiliki rasa manis alami yang dihasilkan. Walaupun begitu, dampak dari mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula buatan akan sangat berbeda jika dibandingkan dengan konsumsi pemanis alami yang terdapat dalam buah-buahan utuh atau jus buah dan sayuran.
Namun, penting untuk memperhatikan bahwa saat mengonsumsi jus buah dan sayuran disarankan untuk tidak menambahkan gula agar kadar gula dalam darah tetap stabil. Selain itu, mengonsumsi buah dan sayuran sangat menguntungkan karena tubuh akan menerima asupan serat, antioksidan, vitamin, dan mineral yang penting bagi kesehatan tubuh dan dapat membantu mencegah terjadinya inflamasi.
Kenapa tubuh membutuhkan gula?
Gula sebenarnya merupakan salah satu bentuk karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Saat dikonsumsi, gula diubah oleh tubuh menjadi glukosa. Glukosa sendiri merupakan sumber utama energi bagi tubuh. Dengan demikian, gula memiliki peran penting dalam menjaga agar tubuh berfungsi secara optimal.
Namun, penting untuk memahami bahwa gula yang terdapat dalam buah merupakan gula alami yang berbeda dengan gula tambahan. Gula tambahan adalah gula yang ditambahkan dalam proses pengolahan atau sebelum konsumsi, seperti gula pasir atau gula putih.
Konsumsi gula tambahan perlu dibatasi agar tidak meningkatkan risiko terkena penyakit serius. Menurut Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika (FDA), konsumsi gula tambahan sebaiknya tidak melebihi 10% dari total kalori yang dikonsumsi setiap hari. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah terjadinya masalah kesehatan yang lebih serius.
Apakah gula dalam buah berbahaya bagi penderita diabetes?
Banyak orang mungkin memiliki kesalahpahaman bahwa penderita diabetes sebaiknya menghindari konsumsi makanan manis, termasuk buah-buahan dengan rasa yang manis.
Namun, pada kenyataannya, sebagian besar buah memiliki indeks glikemik (IG) yang rendah hingga sedang. Indeks glikemik ini menunjukkan seberapa cepat makanan dapat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.
Dengan memiliki IG rendah hingga sedang, buah-buahan tidak akan secara signifikan meningkatkan kadar gula darah. Ini disebabkan karena buah-buahan tidak hanya mengandung gula, tetapi juga serat, terutama saat dikonsumsi dalam bentuk utuh dan bukan dalam bentuk jus.
Kandungan serat dalam buah-buahan membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam darah, sehingga menghindari lonjakan gula darah yang drastis setelah mengonsumsinya.
Dibandingkan dengan gula dalam makanan lainnya, gula dalam buah-buahan dapat dianggap sebagai sumber gula yang sehat untuk penderita diabetes. Penderita diabetes sebenarnya diperbolehkan untuk mengonsumsi hampir semua jenis buah, termasuk yang memiliki rasa manis. Namun, yang perlu diperhatikan adalah konsumsi dalam porsi yang wajar dan tidak berlebihan.
Meskipun buah-buahan mengandung gula alami, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan. Terutama jika buah dikonsumsi dalam bentuk jus. Hal ini dapat meningkatkan asupan kalori tanpa serat yang cukup untuk memberikan rasa kenyang.