in

Mengenal 7 Oleh-Oleh Khas Cirebon, Ada Terasi hingga Sirup

Terasi Cirebon (Instagram/@putri.photowork)

Cirebon adalah kota yang berada di provinsi Jawa Barat dan terletak di pesisir utara Pulau Jawa. Kota ini terkenal sebagai Kota Udang karena udang rebon merupakan komoditas unggulannya. Cirebon memiliki berbagai oleh-oleh khas yang harus kamu coba dan bawa untuk pulang kampung sebagai berikut:

Terasi Cirebon

Terasi Cirebon adalah produk kuliner khas Cirebon yang terbuat dari udang kecil atau rebon. Sejak zaman kerajaan Singapura, warga Cirebon telah mengolah udang kecil menjadi terasi. Terasi Cirebon merupakan jenis bumbu masak yang sangat dikenal dan mempunyai nilai tinggi.

Terasi Cirebon memiliki ciri khas aroma udang rebon yang tidak menghilangkan identitas bumbu masak yang menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Cirebon. Dalam perjalanannya, terasi Cirebon menjadi salah satu alasan dan momen kerajaan Cirebon untuk memerdekakan diri dari kerajaan Padjajaran.

Sirup tjampolay

Sirup Tjampolay. Foto: Instagram/@bungaamoring

Sirup Tjampolay adalah minuman berperasa yang terbuat dari gula murni dan buah-buahan alami. Sirup ini pertama kali diproduksi oleh Tan Tjek Tjiu pada 11 Juli 1936 di Cirebon, Jawa Barat, dan hingga saat ini sudah berusia 86 tahun.

Sirup Tjampolay terkenal dengan rasa manis legit dan aroma khas yang disukai oleh masyarakat Cirebon serta orang-orang Belanda yang tinggal di sekitar daerah. Sirup Tjampolay terbuat dari bahan dasar buah-buahan, dan memiliki aneka rasa yang disukai, seperti rasa pisang susu, leci, mangga gedong, jeruk nipis, dan kopi moka.

Kerupuk melarat

Kerupuk melarat adalah jenis kerupuk yang terbuat dari tepung tapioka dan digoreng dengan pasir panas, bukan minyak. Ini adalah cara tradisional yang digunakan dalam pembuatan kerupuk di daerah Cirebon, Jawa Barat. Kerupuk melarat terkenal karena teksturnya yang lebih tebal dan kenikmatannya yang berbeda dari kerupuk lain.

Tape ketan

Tape ketan Cirebon atau tape ketan Bakung merupakan oleh-oleh khas Cirebon yang terbuat dari bahan beras ketan, daun katuk, dan ragi. Produksi tape ketan Cirebon telah dilakukan secara komersil sejak tahun 1980-an dan sebelumnya hanya ditemukan saat lebaran dan hajatan atau khusus untuk konsumsi sendiri. Ibu Munil, seorang warga Cirebon, merupakan tokoh yang pertama yang memproduksi tape ketan Cirebon secara komersil.

Proses pembuatan tape ketan Cirebon melibatkan taburan ragi di atas nasi ketan yang kemudian difermentasikan selama dua hari. Setelah itu, tape ketan dikukus dan dibungkus dalam kantong plastik atau daun jambu.

Rengginang

Rengginang. Foto: Wikimedia Commons

Rengginang adalah sebuah camilan khas provinsi Jawa Barat. Dibuat dari nasi atau beras ketan yang dijemur terlebih dahulu di bawah sinar matahari sampai mengeras. Sebelum digoreng, nasi dijemur terlebih dahulu di bawah sinar matahari sampai mengeras. Rengginang berbeda dengan kerupuk pada umumnya, yang tidak terbuat dari tepung tapioka atau melinjo yang dihaluskan. Nasi tersebut biasanya adalah nasi sisa kemarin yang tidak dimakan. Jadi sebelum basi, nasi tersebut diolah menjadi rengginang agar bisa dimakan kembali.

Kue gapit

Kue gapit adalah sebuah makanan ringan kering yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat. Nama kue ini berasal dari proses pembuatannya, dimana adonan kue yang sudah jadi digapit oleh dua lempeng besi di atas pembakaran. Hasilnya adonan menjadi pipih dan kue pun menjadi renyah ketika sudah matang.

Kue gapit umumnya dibuat dari tepung tapioka, dan memiliki berbagai bentuk dan rasa. Sebelumnya, kue gapit hanya memiliki varian rasa kelapa, tetapi seiring dengan perkembangan, para pembuat kue telah membuat varian lainnya seperti gurih, keju, bawang, udang, kencur, kacang, manis wijen, cokelat, manis jahe, serta rasa balado yang pedas.

Jambal roti

Jambal Roti adalah hidangan khas Cirebon yang terbuat dari ikan asin yang terkenal dengan nama Ikan Jambal Roti. Ikan ini merupakan produk fermentasi garam yang dibuat dari ikan Manyung atau Arius thalassinus.

Proses pembuatan jambal roti melalui penggaraman dan pengeringan ikan untuk menghasilkan rasa asin yang maksimal dan tekstur khas seperti pasir. Hidangan ini memiliki cita rasa unik dan sulit ditemukan di pasar swalayan atau perkotaan.