Tenis dikenal sebagai olahraga yang sering menuntut ketenangan dan konsentrasi tinggi dari para pemainnya. Namun, terkadang olahraga ini juga bisa menjadi pemicu bagi para petenis untuk meledak dalam emosi yang tidak terkendali.
Berbeda dengan beberapa cabang olahraga lainnya yang mungkin lebih dinamis dan penuh aksi, suasana dalam pertandingan tenis seringkali dipenuhi dengan ketenangan dan kesunyian. Ini memungkinkan para atlet untuk fokus sepenuhnya pada permainan dan strategi mereka.
Meski begitu, ada berbagai faktor yang bisa mengganggu fokus pemain sehingga mereka tersulut emosi hingga mengamuk. Inilah lima momen petenis tersulut emosi saat bertanding yang tak terlupakan:
Novak Djokovic marah dan mengoceh sepanjang pertandingan (2015)
Pada turnamen Shanghai Masters 2015, Novak Djokovic juga terlihat sangat marah saat melawan Jo-Wilfried Tsonga. Kejadian itu terjadi pada awal set kedua pertandingan.
Saat bola datang terlambat, Djokovic tidak berusaha melakukan permainan. Namun, wasit memberikan poin kepada Tsonga. Djokovic berkeras bahwa ia bisa memukul bola jika mau, namun wasit menolaknya. Kondisi semakin memanas ketika wasit memberikan poin lagi kepada Tsonga di game berikutnya, yang membuat Djokovic semakin marah dan terus mengoceh sepanjang pertandingan.
Viktor Troicki berteriak keras pada wasit (2016)
Pada pertandingan melawan Ramos-Vinolas di Wimbledon 2016, Viktor Troicki mengalami momen frustrasi ketika wasit menolak servis yang menurutnya jelas keluar garis.
Troicki meraih bola dan meminta wasit untuk memeriksanya, menunjukkan bahwa tidak ada kapur di atasnya karena bola tersebut sudah jauh dari garis lapangan.
Kekesalannya mencapai puncak saat teriakannya terdengar di seluruh stadion, menunjukkan betapa besar kekecewaannya sebagai petenis asal Serbia.
Grigor Dimitrov menghancurkan banyak raket (2016)
Pada final Istanbul Open 2016, Grigor Dimitrov menunjukkan kekesalannya yang berujung pada diskualifikasi dari pertandingan setelah menghancurkan tiga raket.
Petenis Bulgaria ini tampak sangat frustrasi sepanjang pertandingan, terutama ketika berhadapan dengan Diego Schwartzman dan tie break di dua set pertama.
Ketika Schwartzman unggul dengan skor 5-0 pada set ketiga dan tampak akan memenangkan pertandingan, Dimitrov memutuskan untuk mengakhiri pertandingan dengan caranya sendiri.
Dengan menyadari bahwa merusak raket secara berulang kali bisa mengarah pada diskualifikasi, Dimitrov sengaja melakukannya untuk keluar dari turnamen. Dan akibatnya, memang dia akhirnya didiskualifikasi dari pertandingan.
Novak Djokovic memaksa penonton diam dan mengarahkan bola ke penonton (2018)
Dalam duel Novak Djokovic vs Marco Cecchinato di French Open 2018, Djokovic meminta penonton untuk tetap diam saat poin sedang berlangsung.
Dalam poin penting di set keempat, seorang penonton berseru tepat saat Djokovic hendak melakukan pukulan forehand.
Djokovic bereaksi dengan menepis bola ke arah penonton, yang menyebabkan penonton tersebut berteriak. Djokovic kemudian menempatkan jarinya di depan mulutnya, menunjukkan kepada penonton untuk tetap tenang. Petenis peringkat satu dunia itu akhirnya kalah dalam pertandingan tersebut dan memberikan konferensi pers secara tiba-tiba.
Nick Kyrgios melempar kursi ke luar lapangan (2019)
Nick Kyrgios memang terkenal dengan sikap emosionalnya di lapangan tenis. Salah satu contohnya terjadi saat ia berkompetisi di Roma Masters 2019.
Pada saat itu, Kyrgios terganggu oleh beberapa penonton yang berjalan dan berbicara di tengah-tengah servisnya. Rasa frustrasi pun membubung tinggi dalam dirinya. Tanpa bisa menahan emosinya, ia melontarkan kata-kata kasar kepada penonton tersebut.
Tak hanya itu, Kyrgios juga melampiaskan kemarahannya dengan menghancurkan raketnya dan bahkan melempar kursi ke seberang lapangan. Akibat ulahnya tersebut, ia akhirnya diberi kartu merah dan dikeluarkan dari pertandingan.