in

Mengenal Ciri-ciri Menopause pada Wanita

Ciri-ciri Menopause pada Wanita (Freepik)

Menopause adalah periode di mana siklus menstruasi seorang wanita berakhir secara alami. Salah satu ciri umum menopause adalah ketika menstruasi berhenti selama 12 bulan berturut-turut. Selain itu, masih banyak ciri-ciri menopause yang mungkin bisa berbeda setiap wanita dan bisa berupa gangguan kesehatan tertentu. Berikut adalah berbagai ciri-ciri menopause pada wanita yang tak banyak diketahui orang.

Mengenal Ciri-ciri Menopause

Ciri-ciri menopause sebenarnya sudah mulai terlihat sejak fase perimenopause yang merupakan periode transisi beberapa tahun sebelum menopause. Pada fase ini, produksi hormon estrogen oleh ovarium mulai berkurang secara bertahap.

Perimenopause biasanya berlangsung selama sekitar 4 tahun, namun durasinya bisa berbeda-beda antara individu, baik lebih lama maupun lebih singkat. Berikut adalah beberapa ciri menopause yang mungkin muncul menjelang periode menopause:

1. Menstruasi tidak teratur

Ilustrasi Jadwal Menstruasi (Freepik)

Ketika mendekati masa menopause, wanita mungkin akan mengalami perubahan dalam pola menstruasi yang ditandai oleh menstruasi yang tidak teratur atau bervariasi. Periode menstruasi yang biasanya teratur dan terjadwal bisa menjadi lebih pendek atau lebih lama, dengan durasi yang berbeda. Volume darah yang keluar selama menstruasi juga dapat berfluktuasi, menjadi lebih banyak, lebih sedikit, atau bahkan hanya berupa bercak atau flek darah.

2. Masalah pada saluran kemih

Wanita yang telah memasuki fase menopause mungkin mengalami masalah dengan saluran kemih. Ini bisa berupa inkontinensia urin atau kesulitan mengendalikan buang air kecil, meningkatnya frekuensi buang air kecil, dan mungkin juga nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil.

Gejala-gejala ini disebabkan oleh penipisan dan kehilangan elastisitas jaringan di vagina dan saluran kemih. Selain itu, penurunan kadar estrogen dalam tubuh menjelang menopause dapat meningkatkan kerentanan wanita terhadap infeksi saluran kemih (ISK).

3. Bentuk tubuh yang berubah

Tanda-tanda menopause yang lain adalah perubahan pada struktur tubuh. Perubahan hormon yang terjadi menjelang menopause bisa mempengaruhi bentuk tubuh. Beberapa gejala yang mungkin muncul termasuk:

  • Peningkatan berat badan karena berkurangnya massa otot.
  • Nyeri kepala dan detak jantung yang tidak teratur.
  • Kulit menjadi lebih tipis dan kering.
  • Sendi dan otot mudah mengalami kekakuan dan pegal.

4. Adanya sensasi rasa panas (hot flashes)

Sensasi panas yang merambat dari wajah dan leher hingga ke tubuh adalah salah satu gejala menopause yang paling umum. Pada beberapa wanita, gejala ini mungkin muncul lebih awal bahkan ketika siklus menstruasi masih berlangsung. Sensasi panas ini seringkali terjadi tiba-tiba dan tidak jelas apa penyebabnya. Selain sensasi panas, gejala lain yang mungkin dirasakan termasuk berkeringat berlebihan, kulit memerah, dan denyut jantung yang cepat.

5. Mengalami insomnia

Ilustrasi Susah Tidur (Freepik)
Ilustrasi Susah Tidur (Freepik)

Seiring dengan mendekati masa menopause, wanita mungkin mengalami kesulitan tidur atau insomnia. Mereka dapat sering terbangun di tengah malam dan mengalami kesulitan untuk kembali tidur. Gejala seperti tubuh berkeringat atau hot flashes dapat menjadi penyebab utama kesulitan tidur ini pada wanita menjelang menopause. Hal ini disebabkan oleh penurunan kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh. Kesulitan tidur mengakibatkan penurunan kualitas tidur, yang berdampak pada tubuh yang masih merasa lelah dan kurang bertenaga setelah bangun tidur.

6. Kulit lebih kering dan rambut mudah rontok

Perubahan hormonal ketika memasuki masa menopause juga dapat berdampak pada kesehatan rambut dan kulit. Penurunan kadar estrogen bisa mengakibatkan rambut menjadi rapuh dan lebih rentan rontok. Selain itu, kulit cenderung menjadi kering dan kurang elastis. Oleh karena itu, menjaga kesehatan kulit dan rambut dengan perawatan yang sesuai menjadi sangat penting.

7. Penurunan libido

Salah satu ciri lain pada wanita yang mengalami masa menopause adalah penurunan kadar hormon estrogen, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan penurunan sensitivitas klitoris terhadap rangsangan seksual. Hal ini sering kali berdampak pada perubahan libido dan kesulitan mencapai orgasme bagi wanita yang mengalami menopause.

8. Terjadi masalah emosi

Selama periode menjelang dan selama menopause, wanita sering mengalami perubahan emosional dan kondisi psikologisnya. Mereka mungkin merasa lebih sensitif, sedih, mudah lelah, kurang semangat, cemas, dan mengalami perubahan suasana hati. Selain itu, beberapa wanita juga mungkin mengalami gejala tambahan seperti nyeri pada sendi dan otot, peningkatan kerapuhan tulang, perubahan bentuk payudara, kenaikan berat badan, kulit yang kering dan kusam, serta peningkatan kadar kolesterol.

Cara Mengatasi Keluhan yang Dirasakan Saat Menopause

Beberapa gejala menopause umumnya bersifat sementara dan bisa membaik dengan sendirinya. Namun, dalam beberapa kasus, gejala menopause dapat menjadi cukup parah dan mengganggu. Jika kamu mengalami ketidaknyamanan, ada beberapa cara untuk meredakannya antara lain:

  • Untuk mengurangi hot flashes, kamu bisa mendinginkan tubuh dengan minum air dingin dan memakai pakaian yang dapat menyerap keringat. Selain itu, disarankan untuk menghindari konsumsi makanan atau minuman panas, makanan pedas, dan minuman beralkohol, serta berusaha menjauhi lingkungan dengan suhu tinggi.
  • Untuk menjaga kualitas tidur yang baik dan meredakan gejala mood swing, lakukan olahraga ringan dan teknik relaksasi secara teratur, seperti yoga dan meditasi.
  • Untuk mengatasi masalah pada saluran kemih, seperti kesulitan menahan buang air kecil dan peningkatan frekuensi buang air kecil, lakukan latihan Kegel secara teratur.
  • Untuk mencegah peningkatan berat badan, rutinlah berolahraga, termasuk aktivitas yang melibatkan beban seperti berjalan, berlari, atau menari yang membutuhkan kaki dan tubuh untuk menopang berat badan.

Jika keluhan yang disebabkan oleh tanda-tanda menopause sangat mengganggu, kamu mungkin memerlukan terapi penggantian hormon. Selain itu, dokter juga dapat merekomendasikan penggunaan obat-obatan lain untuk mengatasi gejala yang timbul selama menopause, seperti obat tidur untuk mengatasi insomnia atau antibiotik untuk mengobati infeksi saluran kemih berulang.

Gejala menopause dapat bervariasi dari satu wanita ke wanita lainnya, begitu pula tingkat keparahannya. Ada wanita yang mungkin tidak mengalami keluhan sama sekali, namun ada juga yang mengalami gejala menopause yang parah dan memerlukan pengobatan yang ditentukan oleh dokter.