Fenomena mimpi telah menjadi subjek minat manusia selama berabad-abad. Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah hewan juga memiliki kemampuan untuk bermimpi saat mereka tidur. Ini adalah pertanyaan menarik yang memicu penelitian ilmiah yang cermat.
Sebelum kita memahami apakah hewan dapat bermimpi, penting untuk memahami bagaimana mimpi terjadi pada manusia. Proses mimpi biasanya terjadi selama tahap tidur yang disebut sebagai Rapid Eye Movement (REM) sleep, atau tidur cepat mata bergerak. Selama tahap ini, otak aktif, dan pola gelombang otak menyerupai kondisi saat kita bangun. Ini adalah fase di mana kebanyakan mimpi terjadi pada manusia.
Apakah hewan bisa bermimpi?
Studi tentang apakah hewan bisa bermimpi telah memberikan hasil yang menarik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hewan, seperti mamalia tinggi dan burung, juga mengalami tahap tidur REM yang mirip dengan manusia. Misalnya, dalam penelitian dengan menggunakan teknik pencitraan otak seperti elektroensefalogram (EEG), peneliti telah mengamati pola aktivitas otak yang menunjukkan adanya tahap tidur REM pada hewan seperti kucing, anjing, tikus, dan bahkan burung.
Sejak tahun 1950-an, telah dilakukan penelitian intensif untuk mengetahui apakah hewan memiliki kemampuan untuk bermimpi atau tidak. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa hewan juga mengalami tahap REM saat tidur, tahap yang sama dengan saat manusia bermimpi.
Selama tahap ini, meskipun gerakan motorik terbatas, aktivitas otak meningkat dengan berbagai kegiatan elektrik yang berlangsung.
Salah satu penelitian awal tentang mimpi pada hewan dilakukan pada kucing oleh peneliti Prancis, Michel Jouvet. Jouvet menemukan bahwa saat kucing berada dalam tahap REM tidur, gerakan mata mereka sangat mirip dengan gerakan mata manusia saat sedang bermimpi. Studi ini juga mengisyaratkan bahwa kucing mungkin mengalami pengalaman mimpi yang serupa dengan manusia.
Penelitian serupa juga dilakukan pada anjing dan tikus, dengan hasil yang mendukung gagasan bahwa hewan memiliki kemampuan untuk bermimpi. Hasil studi ini semakin memperkaya pemahaman kita tentang kesamaan dan perbedaan dalam pengalaman tidur di antara berbagai spesies.
Namun, karena hewan tidak memiliki kemampuan berbicara seperti manusia, mengetahui secara pasti apa yang mereka mimpikan menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, para ilmuwan mencari tanda perilaku atau gerakan tubuh selama tidur untuk menentukan apakah hewan sedang bermimpi.
Contohnya, ketika anjing menggerakkan kaki atau mengeluarkan suara saat tidur, ini dianggap sebagai indikasi bahwa mereka sedang mengalami mimpi.
Mimpi hewan sangat kompleks
Bagi para pemilik hewan peliharaan, mengamati perilaku hewan saat mereka tidur bisa menjadi pengalaman yang menarik. Ketika hewan-hewan tersebut tertidur, seringkali mereka melakukan gerakan tiba-tiba atau mengeluarkan suara seolah-olah mereka tengah mengalami sesuatu.
Namun, apa sebenarnya yang sedang mereka alami dalam mimpi mereka?
Menurut penelitian terbaru yang dilakukan oleh Massachussetts Institute of Technology (MIT), dunia mimpi hewan ternyata sangatlah kompleks. Tidak seperti manusia yang mungkin bermimpi tentang hal-hal acak, mimpi hewan cenderung terkait erat dengan pengalaman dan ingatan mereka.
Mereka terkadang bermimpi tentang aktivitas yang pernah mereka lakukan atau pengalaman yang mereka alami sebelumnya. Hal yang menarik, ingatan ini bahkan dapat mencakup peristiwa yang terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama.
Sebagai contoh, seorang anjing mungkin bermimpi tentang bermain atau mencari makan, sementara seekor kucing mungkin bermimpi tentang mengejar burung.
Ini yang membuat fenomena mimpi pada hewan menjadi sangat menarik dan kompleks. Bahkan, istilah “mimpi” pada hewan mungkin tidak sepenuhnya tepat. Meskipun hewan mengalami pola gelombang otak yang mirip dengan manusia selama tidur, namun mereka tidak memiliki kemampuan yang sama dengan manusia dalam hal imajinasi.