Tahukah kamu bahwa di beberapa negara di dunia, penduduknya benar-benar menggunakan bahasa Jawa? Suriname adalah salah satu contohnya, di mana bahasa Jawa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tidak hanya Suriname, masih banyak negara lain di mana bahasa Jawa menjadi sarana berkomunikasi. Berikut adalah berbagai negara yang menggunakan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Yuk simak sampai habis!
Suriname
Suriname merupakan negara yang dikenal memiliki penduduk yang menggunakan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Negara yang terletak di Amerika Selatan, sebelumnya merupakan bagian dari jajahan Belanda dan dulu dikenal sebagai Guyana Belanda. Pada masa penjajahan Belanda, banyak orang Jawa yang bermigrasi ke Suriname atas ajakan untuk mencari pekerjaan baru.
Sejak saat itu, komunitas orang Jawa menetap di Suriname dan menjadi bagian dari negara tersebut. Banyaknya penutur bahasa Jawa di sana telah menghasilkan kerja sama antara Suriname dan Indonesia dalam bidang bahasa dan budaya. Bahasa Jawa di Suriname diakui sebagai bagian dari kekayaan budaya negara tersebut, dengan sekitar 10 persen penduduknya menggunakan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun demikian, bahasa resmi mereka tetap adalah Belanda.
Belanda
Belanda adalah negara di Eropa yang menggunakan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian penduduk Belanda mampu berkomunikasi dalam bahasa Jawa. Bahkan, ada beberapa wilayah di Belanda yang dikenal sebagai Kampung Jawa. Selama masa penjajahan, pemerintah Belanda diketahui membawa beberapa naskah Jawa Kuno ke negara tersebut.
Selain itu, banyak orang Indonesia yang dibawa oleh penjajah Belanda ke tanah air mereka. Akibatnya, mereka menetap di sana dan bahkan menjalin hubungan pernikahan dengan penduduk lokal. Dari sinilah, koloni Indonesia terbentuk di Belanda. Yang menarik, hingga saat ini, bahasa Jawa tetap menjadi yang paling diminati di negara tersebut. Bahkan, di salah satu universitas terkemuka di Belanda, yaitu Universitas Leiden, terdapat jurusan bahasa Jawa dan menjadi pusat studi bahasa Jawa.
Kaledonia Baru
Kaledonia Baru adalah negara kepulauan yang terletak di bagian selatan Samudra Pasifik. Banyak penduduk di negara ini yang menggunakan bahasa Jawa dalam percakapan sehari-hari. Pada awalnya, banyak buruh Indonesia yang bermigrasi ke Kaledonia Baru pada masa penjajahan untuk mencari kehidupan yang lebih baik, dan sebagian besar memilih untuk menetap di sana. Seiring berjalannya waktu, komunitas suku Jawa pun berkembang di pulau tersebut. Generasi tua di sana mahir berbahasa Jawa, namun sayangnya, generasi muda sekarang lebih cenderung berbicara dalam bahasa Perancis.
Kepulauan Cocos
Kepulauan Cocos juga dikenal sebagai salah satu negara di mana sebagian besar penduduknya menggunakan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Cocos adalah bagian dari wilayah teritorial Australia, dengan penduduknya banyak berasal dari etnis Melayu dan sebagian besar merupakan keturunan Suku Jawa. Sebagai hasilnya, sekitar 80 persen dari populasi di Kepulauan Cocos adalah orang Jawa dan Melayu.
Meskipun bahasa mereka telah mengalami perubahan, tetapi pengaruh bahasa Jawa masih terasa kuat. Keturunan Suku Jawa di Cocos masih mempertahankan tradisi dan budaya kuno Jawa seperti menggunakan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Mereka juga menyelenggarakan pertunjukan wayang kulit sebagai bagian dari warisan budaya mereka.
Malaysia
Malaysia yang merupakan negara tetangga ini juga menggunakan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Pada awalnya, orang-orang Jawa dari Jawa Tengah berpindah ke Malaysia untuk mencari kehidupan baru. Banyak dari mereka menetap di daerah Selangor dan Johor, dengan wilayah Pati Jawa di Johor terkenal karena mempertahankan budaya Jawa yang kental, termasuk penggunaan bahasa Jawa.
Hingga saat ini, masih banyak keturunan Jawa di Malaysia yang mempertahankan kemampuan berbahasa Jawa. Budaya dan kuliner mereka juga memiliki banyak kesamaan dengan yang ada di pulau Jawa. Kabarnya, suku Jawa yang tinggal di Malaysia adalah generasi keempat sejak kedatangan mereka pada abad ke-18.