Sebagian orang lebih memilih menggunakan softlens karena membuat tampilan lebih menarik daripada memakai kacamata. Namun, perlu diperhatikan juga risiko dari penggunaan softlens secara rutin, terutama jika tidak digunakan dengan benar. Oleh karena itu, kamu harus mengetahui apa saja dampak terlalu sering menggunakan softlens. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Mata mudah kering
Dampak yang bisa dirasakan saat terlalu lama memakai softlens adalah mata akan mudah kering. Akibatnya mata menjadi lemah dan gatal sehingga berisiko terjadi luka pada kornea mata. Softlens cenderung menyerap sebagian besar air mata untuk menjaga kelembutannya, yang pada akhirnya membuat mata menjadi kering. Untuk mencegah hal ini terjadi, disarankan untuk tidak mengenakan softlens terlalu lama, serta memberikan istirahat yang cukup bagi mata dan menggunakan tetes mata untuk menjaga kelembapan kornea.
Mata kekurangan oksigen
Penggunaan softlens dalam jangka waktu yang terlalu lama dapat mengurangi suplai oksigen ke mata. Oksigen memiliki peran penting bagi kesehatan mata. Softlens yang dikenakan terus menerus dan menutupi seluruh permukaan kornea dapat menghalangi aliran oksigen ke mata. Sebagai hasilnya, penggunaan lensa kontak atau softlens secara berkelanjutan selama beberapa hari hingga sebulan dapat mengurangi pasokan oksigen yang diperlukan oleh mata.
Konjungtivitas
Konjungtivitis merupakan peradangan pada selaput transparan yang melapisi kelopak dan bola mata (konjungtiva), dapat disebabkan oleh penggunaan lensa kontak yang tidak tepat. Softlens cenderung menciptakan lingkungan lembap di sekitar mata, yang menjadi tempat ideal bagi mikroorganisme seperti virus dan bakteri untuk berkembang biak.
Namun, selain itu, reaksi alergi dan iritasi karena penggunaan lensa kontak juga dapat menyebabkan konjungtivitis. Gejala konjungtivitis meliputi mata merah, sakit, gatal, dan pembengkakan. Penglihatan juga dapat menjadi buram dan lebih sensitif terhadap cahaya. Giant papillary conjunctivitis (GPC) merupakan jenis konjungtivitis yang paling umum terjadi pada penggunamya karena iritasi berulang dari lensa kontak.
Penurunan refleks kornea
Refleks kornea adalah respons alami tubuh terhadap ancaman yang bertujuan untuk melumasi mata dan mencegah benda asing masuk. Penggunaan lensa kontak secara berlebihan dapat mengurangi refleks tersebut, yang berpotensi mengakibatkan penurunan sensitivitas kornea.
Penurunan sensitivitas kornea terkait dengan jenis, bahan, frekuensi, dan durasi pemakaian lensa kontak. Secara umum, semakin lama lensa kontak digunakan, semakin tinggi risiko penurunan refleks gerak.
Ulkus kornea
Dampak selanjutnya terlalu sering menggunakan lensa kontak adalah kerusakan mata berupa ulkus kornea. Ulkus kornea adalah adanya infeksi pada mata yang ditandai dengan mata berair, mata merah, pandangan kabur, dan pembengkakan kelopak mata.
Ptosis
Menggunakan lensa kontak dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan risiko ptosis. Ptosis adalah suatu gangguan yang membuat kelopak mata terlihat turun dan memberi kesan seolah-olah seseorang mengantuk. Salah satu kemungkinan penyebab ptosis adalah cara memasukkan dan mengeluarkan lensa kontak dari mata. Kondisi ini juga dapat menyebabkan mata terasa lengket dan sulit untuk dibuka.
Abrasi kornea
Penggunaan softlens dapat menyebabkan abrasi kornea yang merupakan terjadinya luka atau goresan pada permukaan mata. Gejalanya biasanya meliputi rasa tidak nyaman dan nyeri yang parah. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kemampuan penglihatan.
Selain itu, sebuah studi menjelaskan bahwa bahaya potensial dari lensa kontak terhadap epitel kornea. Lensa kontak dapat bertindak sebagai vektor patogen, yaitu tempat di mana bakteri dapat berkembang biak dan menyebabkan keratitis bakteri. Akumulasi bakteri ini dapat meningkatkan risiko abrasi kornea pada pengguna lensa kontak.