Banyak mitos soal susu yang menyebar di masyarakat. Mungkin kamu pernah mendengar bahwa orang dewasa sebaiknya mengurangi konsumsi susu karena dikhawatirkan dapat menyebabkan kenaikan berat badan atau masalah kesehatan lainnya.
Namun, kenyataannya hal tersebut tidak benar. Agar tidak salah paham dan terhindar dari informasi yang keliru, berikut ini adalah beberapa fakta mengenai susu yang penting untuk diketahui.
Minum susu tidak menaikkan berat badan
Mitos yang menyatakan bahwa minum susu dapat menyebabkan peningkatan berat badan termasuk dalam anggapan yang salah mengenai susu. Dalam takaran yang tepat, mengonsumsi susu justru bermanfaat dalam mendukung program diet karena dapat membantu mencegah kenaikan berat badan.
Selain itu, saat menjalani diet, ada kemungkinan bahwa beberapa nutrisi tidak terpenuhi dalam tubuh. Asupan susu dapat menggantikan kekurangan nutrisi tersebut, sehingga tetap memastikan Anda memiliki energi yang cukup selama program diet.
Susu juga berperan dalam peningkatan asupan protein dan energi, baik sebelum maupun setelah berolahraga. Dengan mengonsumsi susu secara teratur, risiko terkena osteoporosis selama program diet juga dapat berkurang.
Meskipun demikian, ada beberapa orang yang membutuhkan susu untuk menambah berat badan. Dalam hal ini, biasanya tersedia pilihan susu tinggi kalori yang dapat membantu mencapai target berat badan yang diinginkan.
Susu bukan hanya untuk anak-anak
Minum susu sering kali dihubungkan dengan kebutuhan anak-anak dan fakta ini memang benar. Ini terutama berlaku untuk bayi di bawah usia 6 bulan, yang memerlukan ASI atau susu formula (dengan indikasi medis) sebagai makanan utama untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.
Sementara itu, pemberian susu dapat berlanjut hingga anak mencapai usia 2 tahun atau lebih, sesuai kebutuhan anak. Namun, hal ini tidak berarti bahwa hanya anak-anak yang dapat merasakan manfaat dari konsumsi susu.
Berdasarkan penelitian dalam jurnal Food and Nutrition Research (2016), konsumsi susu pada orang dewasa dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan. Bahkan, minum segelas susu dapat menyumbang sekitar 30% dari kebutuhan kalsium harian orang dewasa. Namun, jenis susu yang memberikan manfaat ini umumnya bukanlah susu sapi, tetapi merupakan hasil olahan susu dari sumber makanan nabati.
Susu tidak dapat menggantikan konsumsi makanan padat bernutrisi
Walaupun dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi, susu sebenarnya tidak mampu menggantikan asupan makanan padat yang kaya nutrisi. Kementerian Kesehatan RI menyarankan agar kita mengikuti pedoman gizi seimbang dengan mengonsumsi berbagai jenis makanan, termasuk buah, sayur, dan lauk-pauk, untuk mendukung kesehatan tubuh. Oleh karena itu, hanya mengonsumsi susu tidak mencukupi untuk menggantikan variasi makanan yang diperlukan oleh tubuh Anda.
Minum susu boleh dilakukan kapan pun
Minum susu biasanya dilakukan saat sebelum tidur. Sementara, konsumsi susu saat pagi hari tidak dianjurkan karena dianggap dapat menyebabkan kantuk. Namun, faktanya adalah tidak ada waktu tertentu yang ditentukan untuk minum susu. Anda dan keluarga bisa minum susu kapan saja diperlukan, selama tidak berlebihan.
Minum susu di malam hari sering disarankan karena dapat mencegah rasa lapar yang mengganggu tidur. Namun, beberapa orang mungkin menghindari minum susu menjelang tidur karena dapat meningkatkan risiko gigi berlubang. Selain itu, biasanya anak-anak disarankan untuk memberi jeda 2-3 jam antara waktu makan dan minum susu agar tidak mengurangi nafsu makan karena masih merasa kenyang.
Manfaat minum susu tidak hanya menyehatkan tulang
Minum susu memang bisa menyehatkan tulang karena mengandung vitamin D dan kalsium yang berguna untuk menguatkan gigi dan mencegah terjadinya osteoporosis. Selain itu, susu mengandung vitamin A yang bermanfaat untuk kesehatan kulit dan mata, serta vitamin B yang mendukung pencernaan makanan, mencegah anemia, dan meningkatkan fungsi otak.
Kalsium dalam susu tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tulang dan gigi, tetapi juga bagi kesehatan otot, terutama otot jantung, untuk mencegah kram jantung. Susu juga mengandung 9 protein esensial yang lengkap dibandingkan dengan sumber protein lainnya, yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah alergi.
Beberapa orang alergi susu
Fakta lain tentang susu adalah bahwa tidak semua orang dapat mencerna atau mentoleransi jenis susu tertentu, seperti seseorang yang mengalami intoleransi laktosa. Intoleransi laktosa adalah kondisi di mana usus tidak mampu mencerna laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu hewani.
Biasanya, seseorang yang mengalami masalah ini akan disarankan untuk mengganti susu dengan alternatif lain yang tidak mengandung laktosa, seperti susu kedelai atau susu nabati lainnya yang bebas laktosa.
Susu bisa diminum bersama dengan obat tertentu
Meskipun ada anggapan bahwa minum susu saat mengonsumsi obat sebaiknya dihindari, kenyataannya adalah minum susu bisa membantu mencegah gangguan pencernaan yang mungkin terjadi saat mengonsumsi obat tertentu, seperti obat kortikosteroid. Dalam situasi seperti itu, minum susu bersamaan dengan obat dapat mengurangi kemungkinan iritasi.
Namun, terdapat jenis antibiotik tertentu yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan susu. Hal ini karena kandungan kalsium dalam susu dapat menghambat penyerapan zat aktif dari antibiotik tersebut di dalam usus.